Prestasi Siswa MAN 2 Pekanbaru di WSEEC 2021 Diapresiasi Menteri Agama
Lima siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Pekanbaru meraih Silver Medal in Life Science di ajang World Science, Environment and Engineering Competition (WSEEC) 2021. Riset yang mereka angkat dalam kompetisi itu mampu menyingkirkan karya ratusan peserta lainnya.
LIMA siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Pekanbaru meraih Silver Medal in Life Science di ajang World Science, Environment and Engineering Competition (WSEEC) 2021. Riset yang mereka angkat dalam kompetisi itu mampu menyingkirkan karya ratusan peserta lainnya.
Siswa yang tergabung dalam tim riset MAN 2 Pekanbaru adalah Aby Marcell Aqiilah (ketua tim) beserta Indah Angraeny Putri Azizah, Mellisa Tri Wardani, dan Inki Afifah (anggota tim). Tim ini dibimbing oleh Efni Novita, M Pkim.
“Ibu Efni ini memang bukan guru yang biasanya membawahi tim riset. Tapi kali ini tim dipercayakan ke beliau dan ternyata hasilnya membanggakan,” kata Kepala MAN 2 Pekanbaru, Norerlinda, Rabu (30/6/2021).
Dijelaskannya, proyek yang diangkat tim riset tersebut berjudul "The Papaya Seeds and Kaffir Lime Combination with Virgin Coconut Oil as a Treatment Shampoo for Head Lice". Ternyata, dengan topik riset yang dipilih sendiri oleh siswa itu, mereka mampu unggul dari 283 peserta yang berasal dari 21 negara.
Tak heran, prestasi ini mendapat sorotan banyak pihak. Bahkan, oleh Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas yang secara langsung menyampaikan apresiasinya lewat akun Facebook pribadinya.
“Selamat! Tim riset Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Pekanbaru berhasil meraih medali perak pada World Science Engineering Environment Competition (WSEEC) 2021. Kompetisi sains yang digelar pada 17-20 Juni 2021. Lecutan untuk Kementerian Agama RI,” unggah Menteri Agama.
Perhatian Menteri Agama itu semakin membuat Norerlinda bangga. Dia tak menyangka prestasi yang diraih anak didiknya diapresiasi langsung oleh menteri. Dia berharap, hal ini mendorong siswa lainnya mau ikut mengikuti berkompetisi. Termasuk di skala internasional.
Dia menegaskan, pihak MAN 2 memang menghidupkan iklim pendidikan yang berupaya menggali bakat dan minat siswa. Dimana, siswa sejak awal diarahkan mengikuti dan aktif menggeluti aktivitas yang ia minati. Satu di antaranya adalah dalam tim riset.
“Kami memberi kebebasan pada siswa mau meriset tentang apa. Mereka yang tentukan topiknya dan kerjakan risetnya sendiri. Beruntung kami juga dibantu komite sekolah yang mendanai siswa untuk berlomba,” kata Norerlinda.
Tak hanya itu, siswa juga sudah terbiasa mengikuti perlombaan semacam ini. Karena mereka ada yang berasal dari Kelas Internasional yang membuat penguasahaan bahasa inggris siswa sudah mumpuni.
Norerlinda juga menjelaskan, bahwa MAN 2 baru-baru ini kembali dibanggakan dengan terpilihnya siswa mereka atas nama Iffah Nabila ikut International Youth Leader Program 2021. Dimana, bulan November 2021 mendatang, Iffah yang mampu menyaingi ratusan peserta lain yang kebanyakan mahasiswa berkesempatan ke Tokyo.
“Ini juga hasil upaya Iffah sendiri. Dia yang mendaftar dan berupaya lolos dalam program tersebut. Kami dari MAN hanya memberi dukungan moril,” katanya.
Prestasi yang ditorehkan MAN 2 di masa pandemi Covid-19 ini diapresiasi juga oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, Dr H Mahyudin MA.
Prestasi ini, kata Mahyudin menjadi dorongan baginya untuk menyemangati madrasah-madrasah lain agar melibatkan siswanya dalam kompetisi apapun. Sehingga, siswa madrasah lainnya bisa meniru langkah MAN 2.
Mahyudin juga mengaku bangga karena hasil yang diraih siswa MAN 2 Pekanbaru itu diapresiasi langsung Menteri Agama RI. Dia menilai, ini merupakan bentuk nyata bahwa MAN 2 Pekanbaru telah dipandang positif oleh kementerian. (*)
What's Your Reaction?