Jabat Rektor Periode Kedua, Syafrinaldi Mulai Jalankan Visi UIR 2041
Syafrinaldi menyadari, melaksanakan tugas di masa Covid- 19 sangat sulit. Terlebih aturan yang ditetapkan pemerintah semakin berat.
Prof Dr H Syafrinaldi, SH MCL kembali dikukuhkan menjadi Rektor Universitas Islam Riau (UIR). Ia dilantik untuk masa jabatan 2021- 2025 oleh Ketua Umum Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Riau, Dr H Nurman, M.Si, Kamis (1/7/2021).
Selain diambil sumpahnya, Syafrinaldi juga membacakan pakta integritas yang akan dijalaninya selama menjabat sebagai rektor. Di antaranya yaitu tidak melakukan praktik korupsi, kolusi dan nepotisme di lingkungan UIR maupun di tengah masyarakat.
Sementara, atas baktinya di periode pertama, YLPI memberikan pin emas kepada Syafrinaldi. Ia juga mendapat tiket umroh sebagai bentuk apresiasi yayasan pada sejumlah prestasi dan pelayanan yang ditunjukkan Syafrinaldi lima tahun terakhir.
Dalam sambutannya, Rektor menyebut lebih kurang tiga semester di periode pertama, pandemi Covid-19 melanda Indonesia dan negara lainnya. Sampai sekarang, penyelenggaraan kampus maupun lembaga lain berjalan tidak normal dengan kondisi Covid-19 ini.
Di pelantikan ini, Covid-19 masih ada. Bahkan dengan kondisi yang lebih mengkhawatirkan akibat jumlah kasus yang meningkat. Hal ini secara langsung mempengaruhi sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Termasuk kehidupan di kampus UIR.
Syafrinaldi menyadari, melaksanakan tugas di masa Covid- 19 sangat sulit. Terlebih aturan yang ditetapkan pemerintah semakin berat. Berbagai keterbatasan ruang dan gerak, termasuk ekonomi keuangan pun semakin berat.
Namun, di tengah Covid-19 UIR masih tetap bisa menorehkan keberhasilan. Seperti, UIR mampu bertengger di rangking 72 nasional dilihat dari hibah penelitian. Peringkat ini tak mudah. Apalagi ada ribuan perguruan tinggi yang ada di Indonesia.
Lalu, 18 program studi (Prodi) mendapat rekognisi dan akreditas internasional. Ini sangat berpengaruh dan diperhitungkan dalam konteks rekognisi internasional maupun akreditasi internasional.
"Lalu, UIR sudah diberikan peluang membuka program S3 Ilmu Hukum. Ini menjadi program S3 Ilmu Hukum pertama untuk perguruan tinggi swasta di Sumatera," kata dia.
Saat ini, tambah Syafrinaldi, visi UIR 2020 sudah berakhir. Saatnya UIR menjalankan visi 2041 yaitu menjadikan UIR sebagai universitas Islam berkelas dunia berbasis iman dan taqwa. Dengan visi ini, tantangan tentu semakin berat. Karena itu, Rektor mengajak semua pimpinan. Baik wakil rektor, dekan, direktur dan sebagainya bekerjasama.
"Visi UIR 2041 ini sungguh luar biasa. Perumusannya dilakukan berbulan-bulan oleh tim. Kajian bahkan dilakukan secara nasional hingga internasional. Saya yakin visi ini tercapai dengan semangat kebersamaan tim yang solid," tuturnya.
Sementara, Plt Sekdaprov Riau, Masrul Kasmy mewakili Gubernur Riau, Syamsuar mengucapkan selamat kepada rektor UIR yang baru dilantik. Dia berharap, rektor mampu menjalankan jabatan secara amanah.
Masrul juga berharap UIR tidak hanya unggul dari segi ilmu pengetahuan. Tetapi juga mampu membawa mahasiswanya memiliki iman dan taqwa. Apalagi, UIR merupakan universitas swasta pertama di Sumatra yang akan berakreditasi internasional. "Ini jadi kebanggaan kita bersama," tuturnya.
Dia menilai, segala capaian UIR itu adalah kontribusi nyata yang tak ternilai harganya dalam upaya mencerdaskan anak bangsa.
Pemprov juga mendukung dan mendorong UIR menciptakan generasi yang cerdas, tangguh dan siap bersaing di era globalisasi. "UIR perlu memperkuat pusat-pusat kajian ilmiah. Sehingga mampu menjawab permasalah yang dihadapi sekarang secara ilmiah," tutur Masrul Kasmy.
Sementara, Ketua Umum YLPI Riau, Dr H Nurman M.Si mengatakan, senat telah memilih rektor yang visioner. Nurman yakin, Rektor akan memilih wakil-wakilnya yang mampu menterjemahkan ide, gagasan secara kolaboratif.
YLPI Riau, tambahnya, tetap eksis memberi pelayanan dasar, menengah dan tinggi. YLPI komit memberi pendidikan yang bermutu di Riau. Upaya itu didukung oleh ribuan dosen, karyawan, pustakawan dan lain-lain.
Sementara, Kepala LLDIKTI Wilayah X, Prof Dr Herri, MBA yakin dengan kerjasama, di bawah kepemimpinan Syafrinaldi mampu membawa UIR menjadi kampus kebanggaan Riau maupun wilayah LLDIKTI X.
Herri mengaku di LLDIKTI Wilayah X, ada 900-an Prodi baru 34 yang terakreditasi A. Dari jumlah itu, 50 persennya ada di UIR. Di samping itu, ada 18 Prodi di UIR yang mendapat akreditas internasional. Belum lagi jumlau guru besar yang sudah ada puluhan orang.
"Secara keseluruhan, UIR memiliki kinerja yang sangat membanggakan. Tapi jangan cepat puas. Tapi harus terus berpacu agar Indonesia mampu duduk sejajar dengan bangsa lainnya," katanya.
UIR juga diminta mempersiapkan beberrapa kebijakan yang menjadi hak mahasiswa meningkatkan kompetensinya lewat program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Sehingga mahasiswa berkesempatan mempunyai kemampuan praktis dan bukan sekadar konsep.
"Dengan program ini, mahasiswa berkesempatan magang di perusahaan, KKN, dilatih jadi wirausawan. Sehingga ketika mereka tamat kuliah nanti, mahasiswa sudah mempunyai kemampuan praktis sebagai bekal dirinya bersaing di dunia kerja," tutur Herri. (*)
What's Your Reaction?