Empat Siswa Indonesia Harumkan Nama Bangsa di Olimpiade Kimia Internasional 2025
Siswa SMA dari Bogor, Palembang, dan Jakarta berhasil raih medali Perak dan Perunggu di ajang International Chemistry Olympiad (IChO) 2025 yang diikuti 90 negara di Dubai.

RIAUCERDAS.COM, JAKARTA - Empat siswa terbaik Indonesia sukses mengharumkan nama bangsa dengan meraih dua medali Perak dan dua medali Perunggu dalam ajang bergengsi International Chemistry Olympiad (IChO) 2025 yang digelar di Dubai, Uni Emirat Arab, pada 5–14 Juli 2025. Prestasi ini menjadi pencapaian membanggakan bagi dunia pendidikan Indonesia di kancah internasional.
Dua medali Perak diraih oleh Muhammad Clerisyad Atthahirzi dari SMA Al Wafi IBS Bogor dan Sultan El Shirazy dari SMA Negeri 17 Palembang. Sementara itu, medali Perunggu berhasil dibawa pulang oleh Darren Mikael Chauhari dari SMAS 1 Kristen BPK Penabur Jakarta dan Bramantyo Abimanyu dari SMA Labschool Kebayoran Jakarta.
“Selamat kepada adik-adik atas torehan dua medali Perak dan dua medali Perunggu pada ajang IChO,” ujar Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Maria Veronica Irene Herdjiono, Selasa (15/7). Irene menyampaikan bahwa IChO 2025 merupakan ajang internasional pertama yang diikuti delegasi Indonesia tahun ini.
Menurut Irene, keempat siswa telah melewati proses pembinaan intensif yang difasilitasi oleh Puspresnas melalui tiga tahap seleksi dan pelatihan. Ia juga mengapresiasi kerja keras para pembina yang mendampingi para siswa sepanjang proses tersebut.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Puspresnas, Abdullah Faiz, turut menyampaikan apresiasinya saat menyambut tim Indonesia di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. “Prestasi ini sangat membanggakan. Terima kasih kepada adik-adik yang telah berjuang mengharumkan nama Indonesia,” ucap Faiz.
Dalam kompetisi yang diikuti oleh 354 siswa dari 90 negara ini, para peserta Indonesia didampingi oleh Tim Pembina IChO dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang terdiri dari Deana Wahyuningrum, Fainan Failamani, dan Rindia Maharani Putri. Menurut Deana, jalannya kompetisi berlangsung sangat ketat. “Alhamdulillah anak-anak bisa bersaing dengan tim dari seluruh dunia. Saya yakin anak-anak Indonesia ke depan bisa lebih baik lagi,” ujarnya.
Muhammad Clerisyad Atthahirzi menyampaikan rasa bangganya bisa membawa pulang medali Perak. “Soal-soalnya penuh dengan tantangan. Senang sekali akhirnya bisa dapat medali Perak. Selain itu, saya sangat bersyukur dapat pengalaman banyak sejak dari pembinaan hingga ke ajang internasional,” ungkapnya.
Sementara itu, Sultan El Shirazy mengungkapkan rasa leganya karena berhasil meraih medali Perak setelah tahun sebelumnya mendapatkan medali Perunggu. “Meskipun saya mengincar medali emas, tetapi alhamdulillah saya dapat medali Perak. Saya sudah berusaha sebaik mungkin dan bahagia bisa mengharumkan nama Indonesia sekali lagi,” pungkasnya.
Sebagai informasi, IChO merupakan kompetisi kimia internasional tingkat sekolah menengah yang menguji pengetahuan dan keterampilan siswa di bidang kimia. Setiap negara peserta mengirimkan tim yang terdiri dari empat siswa terpilih untuk bersaing dalam ujian teori dan praktikum tingkat tinggi. (rls)
What's Your Reaction?






