Banjir Meluas di Riau, Warga Diminta Waspada Penyakit Kutu Air akibat Kaki Lembap
Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Riau dalam sepekan terakhir tidak hanya mengganggu aktivitas warga, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit kulit, khususnya kutu air. Kondisi kaki yang terus terendam air kotor dan lembap menjadi pemicu utama infeksi jamur tersebut. Warga diimbau menjaga kebersihan kaki dan menerapkan langkah pencegahan sederhana agar terhindar dari penyakit kutu air selama masa banjir.
RINGKASAN BERITA :
-
Banjir tingkatkan risiko penyakit kulit. Genangan air banjir menciptakan lingkungan lembap yang memicu berkembangnya jamur penyebab kutu air, terutama pada kaki.
-
Kutu air menyerang karena kaki lembap dan kotor. Infeksi jamur mudah muncul pada sela-sela jari kaki yang tidak segera dibersihkan dan dikeringkan setelah terkena air banjir.
-
Pencegahan bisa dilakukan dengan langkah sederhana. Menjaga kaki tetap bersih dan kering, menggunakan alas kaki, serta mengganti kaus kaki basah secara rutin menjadi kunci utama pencegahan.
RIAUCERDAS.COM, PEKANBARU - Sejumlah wilayah di Provinsi Riau kembali dilanda banjir dalam sepekan terakhir. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat puluhan desa di tiga kabupaten, termasuk Bengkalis, Siak, dan Indragiri Hilir, terendam banjir dengan ketinggian air antara 10 – 50 cm, dan ratusan kepala keluarga terdampak hingga terpaksa mengungsi.
Genangan air juga masih melumpuhkan akses jalan nasional di beberapa titik seperti Siak–Tanjung Buton meski cuaca cerah mulai berlangsung beberapa hari terakhir.
Selain risiko terhadap mobilitas dan kerusakan harta benda, kondisi banjir yang menciptakan lingkungan lembap juga meningkatkan ancaman penyakit kulit seperti kutu air atau infeksi jamur kulit (tinea pedis).
Penyakit ini sering muncul pada kulit kaki yang lembap, terutama di sela-sela jari kaki yang terus terendam atau basah karena kontak berkepanjangan dengan air banjir.
Apa Itu Kutu Air?
Kutu air adalah infeksi jamur yang menyerang permukaan kulit kaki. Lingkungan basah dan lembap seperti setelah berjalan melewati genangan banjir menciptakan kondisi ideal bagi jamur berkembang. Gejala umum meliputi kulit pecah-pecah, gatal, kulit terkelupas, dan terkadang nyeri.
Tips Mencegah Penyakit Kutu Air Saat Banjir
Berikut ini sejumlah langkah pencegahan yang disarankan para ahli dari jurnal ilmiah dan sumber kesehatan terpercaya:
-
Jaga kaki tetap kering. Setelah berkontak dengan air banjir, segera cuci kaki dengan sabun dan air bersih lalu keringkan sepenuhnya, terutama di antara jari-jari kaki. Jamur tumbuh subur di area lembap.
-
Gunakan alas kaki saat berjalan. Pakai sepatu atau sandal yang bisa melindungi kaki dari air kotor. Hindari berjalan tanpa alas kaki di daerah yang tergenang.
-
Ganti kaus kaki secara rutin. Jika kaus kaki basah karena terkena air, segera ganti dengan yang kering. Kaus kaki berbahan yang cepat menyerap keringat membantu menjaga kaki tetap kering.
-
Biarkan sepatu dan kaus kaki kering. Setelah dipakai, jemur sepatu dan kaus kaki di tempat yang kering dan terkena sinar matahari agar jamur tidak berkembang.
-
Hindari berbagi barang pribadi. Jangan saling meminjam atau berbagi sepasang sepatu, kaus kaki, maupun handuk dengan orang lain karena jamur bisa menyebar.
Langkah-langkah sederhana ini bisa membantu warga mengurangi risiko tertular penyakit kulit saat membersihkan rumah setelah banjir atau berjalan di genangan air yang kotor.
Jika gejala infeksi muncul dan tidak membaik setelah perawatan sederhana, segera konsultasikan ke tenaga medis untuk mendapat penanganan yang tepat. (*)
Catatan: Artikel ini diolah menggunakan Artificial Intelligence dari sumber kredibel dengan tetap melalui proses verifikasi.