Hubungi Nomor Ini Jika Ada Informasi Konflik dengan Hewan Buas
Selain konflik satwa, Quick Respon ini juga dapat dipakai untuk melaporkan permasalahan di kawasan konservasi lingkup wilayah kerja BBKSDA Provinsi Riau.
PENEMUAN bangkai sapi dengan luka di belakang tubuhnya di Dusun Batang Sepetai, kecamatan Dayun, kabupaten Siak, Rabu (10/12/2025) lalu membuat masyarakat khawatir.
Bangkai sapi milik warga bernama Selamat itu ditemukan di areal kebun kelapa sawit milik tetangganya. Bagian belakang dan paha sapi itu ada luka robek seperti bekas cakar.
Awalnya Selamat mengira sapi tersebut mati akibat penyakit atau kecelakaan. Namun setelah melihat luka-luka di tubuh sapi miliknya, Selamat sadar kondisi tersebut bukan hal biasa.
Informasi sapi Selamat yang mati menyebar di tengah masyarakat. Beberapa warga Dayun pun mengaku mendengar suara-suara aneh malam sebelumnya. Tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam atau BBKSDA Riau pun telah turun langsung ke lapangan.
Interaksi negatif manusia dengan hewan buas memang kerap terjadi di Riau. Selain kasus harimau, baru-baru ini juga ada seorang anak tewas di Pekanbaru karena interaksi negatif dengan gajah.
Di 2025, kasus interaksi negatif manusia dengan buaya juga beberapa kali terjadi. Terbaru, seorang pekerja kebun bernama Darmen (30) ditemukan tak bernyawa pada Selasa (9/12/2025) lalu.
Warga Kepenghuluan Labuhan Papan, Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan (TPTM), Kabupaten Rohil itu sebelumnya dikabarkan menghilang di dalam kanal setelah diterkam buaya saat sedang merendam brondolan sawit.
Nah, bagi masyarakat Riau yang menemukan kasus serupa maupun terjadi perdagangan tumbuhan dan satwa, bisa melapor ke BBKSDA. Karena, BBKSDA Riau sudah memiliki layanan Quick Respon untuk masyarakat yang mengetahui kasus-kasus di atas. Yaitu dengan menghubungi nomor ponsel 0813-7474-2981.
Selain konflik satwa, Quick Respon ini juga dapat dipakai untuk melaporkan permasalahan di kawasan konservasi lingkup wilayah kerja BBKSDA Provinsi Riau. (*)