Wamendikdasmen: Lulusan Perguruan Tinggi Wajib Kuasai AI, Bukan Sekadar Gelar

Wamendikdasmen Atip Latipulhayat menegaskan penguasaan AI menjadi kompetensi wajib bagi lulusan perguruan tinggi. AI akan diterapkan sebagai mata pelajaran pilihan, namun tetap menempatkan kecerdasan manusia sebagai pusat. Dalam wisuda UAI ke-32, Atip dan Rektor Asep Saefuddin sama-sama menekankan pentingnya inovasi, integritas, dan kemandirian agar lulusan tidak sekadar pencari kerja, tetapi juga pencipta lapangan kerja.

Sep 5, 2025 - 06:54
 0
Wamendikdasmen: Lulusan Perguruan Tinggi Wajib Kuasai AI, Bukan Sekadar Gelar
Suasana wisuda di Universitas Al-Azhar Indonesia yang dihadiri Wamendikdasmen Atip Latipullhayat pada Sabtu (4/9/2025) di Jakarta. (Sumber: Kemendikdasmen)

RIAUCERDAS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat, menegaskan bahwa penguasaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) kini menjadi kompetensi wajib bagi lulusan perguruan tinggi. Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri wisuda ke-32 Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) di Taman Mini Indonesia Indah, Kamis (4/9/2025).

Menurut Atip, pemanfaatan AI tidak lagi sekadar kebutuhan, melainkan akan menjadi kewajiban. Bahkan, Kemendikdasmen berencana menjadikan AI sebagai mata pelajaran pilihan di pendidikan formal. Meski begitu, ia menampik anggapan bahwa AI akan menggantikan peran manusia.

“Sehebat-hebatnya AI, original intelligence itu adalah otak kita. Tidak mungkin manusia menciptakan teknologi yang menghilangkan eksistensi dirinya sendiri,” tegas Atip.

Kepada para wisudawan, Atip berpesan agar terus menghadirkan inovasi dan terobosan baru. Ia mencontohkan BJ Habibie yang mampu mengubah logam biasa bernilai rendah menjadi pesawat dengan nilai tinggi melalui nalar dan kreativitas. “Inovasi adalah syarat utama pembangunan peradaban modern. Lulusan inovatif harus memanfaatkan ilmu, teknologi, dan kearifan lokal untuk menjawab persoalan,” ujarnya.

Rektor UAI, Asep Saefuddin, dalam kesempatan yang sama menekankan pentingnya integritas dan pembelajaran sepanjang hayat. Ia berharap para lulusan tidak sekadar mengejar gelar, melainkan juga membawa nilai dan makna dalam kehidupan bermasyarakat.

“Maka bawa nama baik ini dengan bangga, penuh kecerdasan sosial, dan akhlak mulia. Jadilah generasi terbaik yang tidak hanya mencari kerja, tapi juga mampu menciptakan pekerjaan,” pesan Asep.

Pada wisuda kali ini, UAI meluluskan 510 mahasiswa yang terdiri dari 463 sarjana dan 47 magister. Sebanyak 93 di antaranya berhasil meraih predikat cum laude. (rls)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow