Guru Jadi Kunci Sukses Revitalisasi SMK, Bukan Hanya Peralatan Canggih

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menegaskan guru dan penguatan soft skill menjadi kunci utama keberhasilan program Revitalisasi SMK, bukan hanya modernisasi sarana. Hingga tahap ke-8, sebanyak 1.257 SMK telah menerima bimbingan revitalisasi yang mencakup penguatan kurikulum industri, peningkatan kompetensi guru, serta perluasan kemitraan dengan dunia usaha dan industri.

Sep 2, 2025 - 10:46
 0
Guru Jadi Kunci Sukses Revitalisasi SMK, Bukan Hanya Peralatan Canggih
Mendikdasmen Abdul Mu'ti membuka Bimbingan Teknis Bantuan Pemerintah Revitalisasi SMK Tahap 8 pada Senin (1/9/2025) di Jakarta. (Sumber: Kemendikdasmen)

RIAUCERDAS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa keberhasilan program Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tidak ditentukan semata oleh kecanggihan peralatan, melainkan oleh kualitas guru yang profesional, kompeten, dan bermoral.

“Peralatan canggih hanya akan menjadi pendukung jika guru tidak hadir sebagai pendidik. Guru SMK harus menjadi fasilitator sekaligus pembimbing, bukan sekadar penyampai ilmu, tetapi agen peradaban yang mentransfer nilai, akhlak, dan karakter,” ujar Mu’ti saat membuka Bimbingan Teknis Bantuan Pemerintah Revitalisasi SMK Tahap 8, di Jakarta, Senin (1/9/2025).

Selain penguatan guru, Mendikdasmen juga menekankan pentingnya soft skill seperti etos kerja, kemandirian, kewirausahaan, serta kemampuan beradaptasi di era digital. Menurutnya, SMK tidak boleh hanya menghasilkan pencari kerja (job seeker), tetapi juga pencipta lapangan kerja (job creator).

“Revitalisasi SMK adalah ikhtiar bersama untuk mengubah stigma negatif dan menjadikan SMK sebagai pusat lahirnya generasi mandiri, kreatif, dan berdaya saing global,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (Dirjen Diksi PKLK), Tatang Muttaqin, melaporkan perkembangan revitalisasi SMK hingga tahap ke-8. Sejauh ini, sebanyak 1.257 SMK telah menerima bimbingan teknis, melebihi target awal 767 sekolah yang menjangkau 34 provinsi.

Program revitalisasi tersebut mencakup penguatan kurikulum berbasis industri, peningkatan kompetensi guru, penyediaan sarana-prasarana, dan perluasan kemitraan dengan dunia usaha serta dunia industri. Melalui langkah nyata ini, pemerintah menegaskan komitmennya dalam menyiapkan lulusan SMK agar kompeten, adaptif, dan mampu melanjutkan studi, bekerja, maupun berwirausaha. (rls)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow