FKIP UMRI Teken MoA dengan 15 Mitra dan Lepas Mahasiswa MBKM
Merdeka Belajar ini adalah bentuk perkuliahan di luar kampus. Karena itu, diharapkan, mahasiswa mendapat bimbingan dari lembaga mitra. Dari hasil kegiatan ini, aktivitas mahasiswa itu akan dikonversikan menjadi 20 SKS.
FAKULTAS Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) menandatangani memorandum of agreement (MoA) dengan 15 mitra, Rabu (15/6/2022). Kegiatan yang digelar di gedung rektorat UMRI ini juga disertai pelepasan 15 orang mahasiswa peserta Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Dekan FKIP UMRI, Pratama Benny Herlandy, M.Pd menyampaikan, kegiatan ini sudah direncanakan dari beberapa minggu lalu. Tapi, dengan padatnya kegiatan di UMRI, maka baru bisa dilaksanakan hari ini, Rabu (15/6/2022). Dia berharap, penandatangan MoA ini berdampak positif bagi kedua pihak.
Sebanyak 15 mitra yang menandatangani MoA adalah, SMAN 1 Pekanbaru, SMP Muhammadiyah 1 Pekanbaru, SMPN 4 Tambang, PT Gobel Dharma Nusantara, PT Baja Diva Manufaktur, SMKN 1 Tapung dan SMKN 6 Pekanbaru.
Selanjutnya, SMKN 1 Bangkinang, LTI Pekanbaru, PT Sumdhaz Permata Bunda, PT Instanet Media Nusantara, PT Hendevane Indonesia, SMK Masmur Pekanbaru, STKIP Aisyiyah Riau serta Pusat Olimpade Sains Indonesia (POSI).
MoA ini, tambah Pratama, diperlukan sebagai awal pelaksanaan MBKM. Dimana, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Mendikbudristek Dikti), Nadiem Makarim sudah mengeluarkan delapan kegiatan Kampus Merdeka. Sementara, yang sudah dilaksanakan di UMRI adalah Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan dan Magang/Praktik Kerja.
Dengan rincian jenis MBKM yang diikuti, magang di sekolah 3 orang, magang industri 3 orang, Asisten Mengajar 4 orang, percepatan skripsi 3 orang dan
Studi independen 2 orang.
"Merdeka Belajar ini adalah bentuk perkuliahan di luar kampus. Karena itu, diharapkan, mahasiswa mendapat bimbingan dari lembaga mitra. Dari hasil kegiatan ini, aktivitas mahasiswa itu akan dikonversikan menjadi 20 SKS," tutur Pratama.
Ini juga bentuk implementasi tri darma civitas akademika UMRI. Karena itu, diharap kerjasama tak terhenti di program MBKM saja. Tapi harus dilanjutkan lewat kegiatan-kegiatan lainnya untuk meningkatkan kualitas mahasiswa dan empat Prodi di FKIP UMRI. Yaitu, Prodi Pendidikan Informatika, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan IPA dan Pendidikan Teknik Elektronika.
Sementara, Wakil Rektor I UMRI, Dr. Widarti Irma, S.Pd., M.Si menyambut positif penandatanganan MoA ini. Apalagi, ada 15 mitra yang ikut serta dalam program tersebut. Padahal, waktu yang diberikan kepada fakultas mencari mitra sangat singkat. "Karena itu kami berterimakasih kepada semua mitra yang mau bekerjasama," katanya.
MBKM, tambahnya, menuntut mahasiswa tak hanya mendapat pendidikan di dalam kampus, tetap juga di luar. Dengan begitu mereka bisa mengaplikasikan ilmunya ke lingkungan luar universitas. Sebaliknya, mahasiswa juga dapat menerima pendidikan dari luar kampus. Diharapkan, mahasiswa ke depan mempunyai kemampuan yang mapan.
Diharapkan, beberapa mitra yang sudah ikut dalam kegiatan ini menjadikan penandatanganan MoA sebagai awal hubungan yang serasi antara dunia usaha dengan kampus demi memajukan bangsa.
Bagi mahasiswa yang telah diterima di tempat mitra, Wakil Rektor berpesan agar belajar yang baik. Dia berharap, peserta MBKM membawa pulang oleh-oleh berupa ilmu pengetahuan yang baru dari luar kampus.
Sementara, Didi Winarsyah ST MT dari PT Sumdhaz Permata Bunda mewakili mitra berterimakasih pada FKIP UMRI yang telah mempercayakan mahasiswa melaksanakan magang di perusahaannya. "Namanya magang, mungkin ada kekurangan. Semoga kekurangan itu tidak dibawa ke kampus. Sementara kelebihannya bisa dibawa menjadi bekal oleh mahasiswa," katanya.
Dia juga mengapresiasi MoA ini. Didi berharap, para mitra yang telah bekerjasama bisa menjadi tempat berkembangnya kemampuan mahasiswa. Termasuk mendorong mahasiswa menjadi orang yang lebih mandiri di masa mendatang. (*)
What's Your Reaction?