Riau Akhirnya Miliki Profesor Wanita Pertama Bidang Kelistrikan
Dalam orasinya, Prof Azriyenni menyampaikan bahwa kontinuitas penyaluran daya listrik sering dihadapkan pada masalah gangguan yang timbul dalam sistem tenaga listrik. Karena itu, estimasi gangguan pada saluran transmisi tenaga listrik sangat penting untuk mempercepat proses perbaikan.
WANITA Riau yang menjadi profesor kelistrikan pertama dikukuhkan di Universitas Riau (UNRI). Prof Dr Azriyenni ST., M.Eng namanya. Pada Selasa (14/6/2022), Azriyenni dikukuhkan sebagai guru besar dalam bidang Ilmu Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik pada Fakultas Teknik UNRI.
Pengukuhan wanita kelahiran Pekanbaru, 1 April 1973 lalu ini dilakukan bersamaan dua guru besar lainnya. Masing-masingnya adalah Prof Dr Dra Rd Siti Sofro Sidiq, M.Si sebagai guru besar dalam bidang Ilmu Sosiologi Antropologi pada Fisip serta Prof Dr Mubarak, M.Si sebagai guru besar dalam bidang Ilmu Fisika Oseanografi pada Fakultas Perikanan dan Kelautan.
"Ibu Azriyenni ini adalah orang yang pertama guru besar di bidang kelistrikan di Riau," ujar Rektor UNRI, Prof Dr Aras Mulyadi DEA usai acara pengukuhan di gedung rektorat Kampus Bina Widya. Dia juga sempat mengapresiasi pokok pikiran yang tertuang dalam orasi ilmiah Prof Azriyenni saat itu.
Dalam orasinya, Prof Azriyenni menyampaikan bahwa kontinuitas penyaluran daya listrik sering dihadapkan pada masalah gangguan yang timbul dalam sistem tenaga listrik. Karena itu, estimasi gangguan pada saluran transmisi tenaga listrik sangat penting untuk mempercepat proses perbaikan.
"Perbaikan yang cepat akan mengurangi keluhan pelanggan," jelasnya. Faktor-faktor tersebut, ungkap Azriyenni, semakin penting bagi perusahaan penyedia energi listrik dalam menghadapi tantangan saat ini. Oleh sebab itu, perlu dikembangkan algoritma untuk estimasi gangguan secara akurat dan cepat.
Alumnus pendidikan magister dan doktoral di Universiti Teknologi Malaysia (UTM) ini menjelaskan tentang gangguan hubung singkat yang mengakibatkan tegangan atau aliran arus yang tidak normal. Gangguan hubung singkat tersebut dapat menimbulkan terputusnya suplai daya listrik menuju konsumen.
"Hal ini dapat mengakibatkan kerugian bagi konsumen dengan terganggunya kegiatan produksi industri dan sebagainya," tuturnya. Oleh karena itu, beberapa penelitian terkait hal ini mengembangkan metode Teknik Cerdas yaitu Jaringan Syaraf Tiruan (JST) dan ANFIS untuk estimasi gangguan secara akurat dan cepat.
Di tengah pengembangan sistem transmisi secara interkoneksi se-Indonesia yang masih dilakukan membuat isu estimasi gangguan pada saluran transmisi tenaga listrik sangat penting. Terutama bagi penyedia energi listrik. Azriyenni menyebut, potensi gangguan sistem dan non sistem akan terjadi pada sistem tenaga listrik.
Untuk itu, penerapan teknik cerdas JST dan ANFIS dianalisis untuk estimasi gangguan pada sistem transmisi tenaga listrik telah pula diterapkan demi kontinuitas daya listrik.
Rektor mengapresiasi orasi ilmiah berjudul Potensi Teknik Cerdas untuk Estimasi Gangguan pada Sistem Transmisi tersebut. Menurut Rektor, karya tersebut bermanfaat untuk mendeteksi cepat gangguan pada sistem transmisi tenaga listrik. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan dalam pokok pikiran itu bermanfaat bagi masyarakat. Terutama dalam bidang kelistrikan.
"Kami atas nama pimpinan dan civitas akademika UNRI mengucapkan selamat. Dengan semakin banyak jumlah guru besar, semakin meningkat pula kegiatan tri darma perguruan tinggi," katanya.
Dari para guru besar itu juga diharapkan lahir karya-karya terbaik. Kemudian bisa disalurkan ke mahasiswa dan masyarakat agar karyanya menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Rektor juga menekankan pentingnya kolaborasi. Terutama dalam berbagai bidang ilmu yang ada. Apalagi bidang ilmu saling terkait. Jika antardisiplin ilmu pengetahuan saling berkolaborasi, diharap bisa meningkatkan produk universitas. Baik ilmu pengetahuan, teknologi dan sumber daya manusia. (*)
What's Your Reaction?