UMRI Tegaskan Transformasi Akademik Lewat Bimtek Penyusunan Kurikulum OBE

Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Kurikulum Outcome Based Education (OBE) sejak akhir Juli hingga Agustus 2025, melibatkan berbagai Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) dan BAN-PT.

Aug 26, 2025 - 21:28
 0
UMRI Tegaskan Transformasi Akademik Lewat Bimtek Penyusunan Kurikulum OBE
Suasana Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Kurikulum Outcome Based Education (OBE) di Universitas Muhammadiyah Riau beberapa waktu lalu.

RIAUCERDAS.COM, PEKANBARU – Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) menegaskan komitmennya melakukan transformasi akademik melalui serangkaian Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Kurikulum Outcome Based Education (OBE) yang digelar sejak akhir Juli hingga Agustus 2025.

Rektor UMRI, Dr H Saidul Amin, MA., menyebut kurikulum sebagai “urat nadi” perguruan tinggi yang menentukan arah besar universitas, bukan sekadar teknis pembelajaran.

“Education is learning to become. Perguruan tinggi harus mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan sanggup beradaptasi dengan perubahan zaman. Hanya universitas yang adaptif yang akan eksis,” ujarnya.

Bimtek ini melibatkan sejumlah fakultas di UMRI. Seperti Fakultas Kedokteran, Teknik, FKIP, Fikom, Hukum, FEB, hingga FMIPA-Kes.

Kegiatan tersebut menghadirkan langsung narasumber dari berbagai Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) sesuai rumpun keilmuan, seperti LAMSAMA, LAMDIK, LAMSPAK, LAMEMBA, LAMTEK, LAMINFOKOM, LAMPTEKES, serta Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT). 

Kehadiran LAM menjadi langkah strategis UMRI dalam memastikan kurikulum yang disusun sesuai standar akreditasi dan siap diimplementasikan pada tahun akademik 2025/2026.

Wakil Rektor I UMRI, Dr Hj Wirdati Irma, SPd, MSi., menekankan bahwa penyusunan kurikulum berbasis OBE adalah langkah penting dalam menjawab tuntutan dunia kerja dan perkembangan teknologi.

“Harapan kita, revisi kurikulum yang disusun ini bisa segera diimplementasikan pada semester ganjil mendatang. Penyempurnaan kurikulum akan berdampak langsung pada kualitas lulusan dan meningkatkan reputasi institusi,” tegasnya.

Wakil Rektor II UMRI, Dr H Baidarus, SAg, MM., menambahkan bahwa akreditasi perguruan tinggi di masa depan sangat bergantung pada kesuksesan implementasi OBE. Ia menilai perkembangan global menuntut lulusan tidak hanya kompeten, tetapi juga mampu bersaing secara internasional.

“Dunia komunikasi, teknologi, dan industri berkembang sangat cepat. Karena itu, lulusan perguruan tinggi dituntut tidak hanya kompeten, tetapi juga mampu bersaing secara global,” katanya.

Direktur Akademik UMRI, Dr Jupendri, SSos, MIKom., menjelaskan bahwa Bimtek ini merupakan tahapan sistematis yang telah dipersiapkan sejak lama. Output kegiatan diarahkan pada finalisasi draf kurikulum OBE yang ditargetkan mulai berlaku pada 15 September 2025.

 “Kita tidak ingin kurikulum ini berhenti di atas kertas. Semangat kita adalah menghadirkan kurikulum yang mampu memberikan dampak langsung terhadap mutu pembelajaran dan lulusan,” ujarnya.

Kehadiran para narasumber dari LAM semakin memperkuat arah penyusunan kurikulum UMRI. Mereka memberikan arahan teknis, evaluasi, hingga standar capaian pembelajaran yang harus diikuti. Materi yang dipaparkan mencakup strategi penyusunan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL), rubrik penilaian, hingga penyesuaian dengan visi universitas dan kebutuhan pasar.

Dengan demikian, kurikulum OBE UMRI tidak hanya memenuhi standar akreditasi nasional, tetapi juga relevan dengan kebutuhan dunia kerja.

Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Kontrol Mutu (LP2KM) UMRI, Risnal Diansyah, SKom, MTI, PhD., menekankan urgensi kegiatan ini. Ia menyebut sebagian besar kurikulum di UMRI telah berusia lima tahun sehingga membutuhkan peninjauan.

“Pada 2026 mendatang terdapat 16 Program Studi yang akan menghadapi akreditasi ulang. Karena itu, peninjauan kurikulum berbasis OBE ini sangat mendesak agar UMRI siap menghadapi proses akreditasi dan menjawab tantangan zaman,” ungkapnya.

Sementara itu, Dekan FMIPA-Kes, Dr Prasetya, MSi., menilai pentingnya kurikulum adaptif di tengah perkembangan teknologi, terutama kecerdasan buatan, yang semakin berpengaruh dalam dunia kesehatan.

Di tempat terpisah, Dekan FEB, Mizan Asnawi, SE, Mec Dev., menyebut kegiatan tersebut sangat membantu dalam merumuskan kurikulum yang lebih terarah sesuai kebutuhan industri. 

Secara keseluruhan, rangkaian Bimtek OBE UMRI mendapat respons positif dari pimpinan universitas, dosen, hingga pemangku kepentingan. Melalui kegiatan ini, UMRI menegaskan keseriusannya melahirkan lulusan yang unggul, kompetitif, dan relevan dengan perkembangan zaman.

Kehadiran Lembaga Akreditasi Mandiri menjadi jaminan bahwa kurikulum yang dihasilkan sesuai dengan standar mutu pendidikan tinggi nasional, sekaligus memperkuat langkah UMRI menuju akreditasi unggul. (rls)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow