Milad Ke 17 UMRI, Mendiktisaintek Sampaikan Tantangan SDM dan Masa Depan Dalam Orasi Ilmiah

RIAUCERDAS.COM, PEKANBARU -   Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) menggelar Sindang senat terbuka dalam rangka memperingati Milad ke -17, dengan mengusung tema "Inovasi, Kolaborasi, dan Internasionalisasi. Kegiatan penuh suka cita ini juga hadiri Brian Yuliarto, Mentri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi ( Mendiktisaintek) RI, menyampaikan orasi ilmiah. Acara ini berlangsung di komplek kampus UMRI 28 Juni 2025.

Mengawali penyampaian laporan tahunan universitas oleh Saidul Amin, rektor UMRI, mengatakan Usia 17 tahun bagi UMRI adalah simbol kesiapan untuk duduk sama rendah tegak sama tinggi dengan perguruan tinggi terkemuka lainnya, berbasiskan kualitas tata kelola modern internasional berani bermimpi melakukan inovasi besar membangun pusat keunggulan dan menjelajah panggung global dalam dunia pendidikan.

Saidul, menjelaskan bagaimana UMRI berdiri 17 tahun lalu merupakan komitmen persyarikatan Muhammadiyah Riau dalam dunia pendidikan mencerdaskan dan membangun peradaban Islam. " Sejak berdiri UMRI bukan hanya tempat institusi pendidikan namun juga tempat pembinaan akhlak, pengembangan ilmu pengetahuan dan pemberdayaan masyarakat" ucap Saidul.

Saidul, juga menyampaikan bagiamana UMRI melakukan Inovasi, kolaborasi dan Internasionalisasi hingga di usia 17 tahun ini hingga bisa di manfaatkan seperti saat ini. Terbangunnya gerbang megah UMRI bersanding dengan ecoriparian berkerjasama dengan PT . Pertamina Hulu Rokan (PHR). Gedung Tadjid Center berbasis wakaf menelan dana hampir 14 milyar. Rumah Susun Mahasiswa (Rusunawa) bekerjasama dengan kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Dan saat ini UMRI sedang membangun gedung Mahmud Marzuki Tower yang di perkirakan akan menelan biaya pembangunan 70 milyar.

Brian Yuliarto sebelum memberikan orasi ilmiahnya, memberikan ucapan selamat Milad ke 17 UMRI atas Komitmen yang kuat dalam memberikan pelayanan pendidikan mencerdaskan masyarakat Indonesia. Dalam orasinya Brian mengatakan bagaimana negara -negara maju saat ini dalam menghadapi berbagai masalah dari ekonomi, perubahan musim, bahkan hingga perang, namun mampu cepat beradaptasi dalam penyelesaiannya. Hal ini tentu dapat di lakukan oleh negara yang memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki Kapasitas keilmuan dan pengetahuan yang tinggi.

Brian juga menyampaikan, Presiden Prabowo dalam astacitanya menginginkan indikator sumber daya manusia itu adalah pertama pendapatan perkapita kita setara dengan negara maju negara maju itu 14. 000 USD / tahunnya. " Indonesia masih jauh teringgal pendapatan perkapitanya masih 5.000 USD/tahun di bandingkan negara tetangga kita Malaysia itu sudah 13. 000 USD/ tahun, dan Thailand 8. 000 USD/ tahun" ucapnya.

Brian mengungkapkan, Negara - negara besar mampu membawa masyarakatnya sejahtera karena membangun industri. Permasalahan yang Indonesia saat ini masih harus meningkatkan secara signifikan jumlah industri. Tantangan bagi seluruh universitas jangan hanya mampu meluluskan mahasiswa tidak tahu apakah lulusannya terserap di dunia kerja. " Universitas harus berkerjasama dengan industri memastikan bahwa lulusannya benar-benar menjadi kebutuhan industri " ungkap Brian.

Dalam kegiatan Milad ke 17 juga dilakukan penyerahan penyerahan wakaf oleh beberapa tamu undangan yaitu wakaf lahan dan pesantren seluas 7 hektar oleh pewakif dari Batam, Dr Abdullah Yasin. Kemudian penyerahan wakaf tunai sebesar Rp 150 juta oleh pewakif H Muhammad Nazir, penyerahan wakaf tunai sebesar 50.000 RM oleh pewakif dari Malaysia, Raja Zahara binti Raja Sulaiman dan pembangunan solar panel tenaga Surya dari Dato' Suhaimi. 

Kemudian acara ditutup dengan pembagian hadiah pemenang lomba pertandingan antar fakultas dalam menyemarakkan Milad, serta penyerahan reward umroh kepada 7 orang, yaitu 2 orang Dosen terbaik, 2 orang Pegawai terbaik, 1 orang Cleaning service terbaik, 1 orang mahasiswa berprestasi dan 1 orang media center.