Ini Daftar Pemenang Cerdas Cermat Budaya Melayu Tingkat SMA dan SMK Se-Riau
Untuk diketahui, peserta kegiatan ini sebanyak 408 orang. Dengan rincian 180 orang siswa SMA dan 180 orang siswa SMK. Kemudian ada guru pendamping SMA dan SMK yang masing-masingnya berjumlah 24 orang. Tiap kabupaten/kota, tambahnya, mengirimkan 5 tim yang masing-masing terdiri dari 3 peserta.
RIAUCERDAS.COM - Setelah bertanding kurang lebih empat hari, 12 tim berhasil keluar sebagai juara di ajang lomba Cerdas Cermat Budaya Melayu tingkat SMA dan SMK sederajad.
Lomba yang ditaja Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau itu sudah ditutup pada Kamis (2/11) malam di Hotel Furaya Pekanbaru.
Untuk diketahui, peserta kegiatan ini sebanyak 408 orang. Dengan rincian 180 orang siswa SMA dan 180 orang siswa SMK. Kemudian ada guru pendamping SMA dan SMK yang masing-masingnya berjumlah 24 orang. Tiap kabupaten/kota, tambahnya, mengirimkan 5 tim yang masing-masing terdiri dari 3 peserta.
Saat lomba, sebanyak 60 tim disaring menjadi 13 tim. Di semi final dari 13 tim disaring menjadi 3 tim yang berlomba di babak final. Setelah babak final, 12 tim keluar sebagai juara. Para juara sebagai berikut;
Kategori SMA
Juara 1 : SMAN 1 Siak
Juara 2: SMAN 1 Lirik
Juara 3: SMA Cendana Mandau
Juara Harapan 1: SMAN Plus Provinsi Riau
Juara Harapan 2: SMAN 1 Rengat
Juara Harapan 3: SMAN 1 Bukit Batu
Kategori SMK
Juara 1: SMKN 1 Rupat
Juara 2: SMKN 1 Mandau
Juara 3: SMKN 1 Pekanbaru
Juara Harapan 1: SMKN 1 Tembilahan Hulu
Juara Harapan 2: SMKN 2 Pinggir
Juara Harapan 3: SMKN 2 Dumai
Ketua DPRD Provinsi Riau, Yulisman dan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau, Dr Kamsol hadir dalam acara penutupan itu.
Kemudian, Yulisman dan Kamsol menyerahkan piala, medali dan uang pembinaan kepada para pemenang.
Kepada seluruh pemenang, Yulisman mengucapkan selamat. Ketua DPRD juga berharap lomba Cerdas Cermat Budaya Melayu ini menguatkan pengetahuan siswa akan budaya Melayu.
Kepala Disdik Riau saat acara pembukaan beberapa hari lalu menyebut ini adalah Cerdas Cermat Budaya Melayu yang pertama digelar di Riau. "Tapi ini tidak akan jadi yang terakhir. Ke depan akan kita gelar kegiatan serupa," tuturnya.
Kamsol juga menyinggung pantun sebagai salah satu budaya yang patut dilestarikan. Karena pantun bagian dari budaya Melayu yang menjadi ciri khas masyarakat Riau. Di masa lalu, tambahnya, pantun kerap dipakai seseorang untuk menyampaikan suatu maksud tanpa mengucapkan dengan kalimat langsung.
"Contohnya saat melamar, pihak lelaki harus menyampaikan maksudnya kepada pihak perempuan dengan pantun. Sebaliknya, pihak perempuan pun harus mampu menjawabnya dengan pantun," kata dia.
Budaya melayu juga penting dijaga dan diangkat karena nilai-nilainya sangat erat kaitannya dengan agama Islam. Dalam budaya Melayu, banyak perilaku yang mengacu pada ajaran Islam dan kebiasaan Rasulullah. Menurut Kamsol, apapun yang diajarkan tentunya bertujuan positif. Karena tidak ada perilaku Rasulullah yang tidak baik.
Agar akar budaya tetap diperkuat, maka budaya Melayu perlu terus dipertahankan. Salah satu caranya yaitu dengan mengimplementasikan budaya Melayu di sekolah. Sehingga generasi muda tidak lepas dari akar budayanya.
Budaya, tambahnya, menjadi identitas dan ciri khas seseorang. Kemanapun akan pergi, maka identitas itulah yang dibawa dan ditunjukkan oleh generasi muda.
Dia berharap, dengan cerdas cermat ini, para peserta memahami budaya melayu. "Walaupun pesertanya adalah siswa dari beragam budaya, tapi tradisi melayu harus tetap dipelajari. Karena dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung," kata Kamsol. (*)
What's Your Reaction?