FLS2N SMA dan MA Dibuka, Begini Pesan Kadisdik Riau pada Peserta

Pelaksanaan FLS2N dilakukan dalam dua bentuk. Yaitu daring dan luring. Secara luring diterapkan pada 10 cabang lomba. Tiap cabang ada yang diikuti 12 orang, 24 orang dan 36 orang. Jadi total ada 156 orang peserta yang mengikuti. Di samping itu ada guru pendamping 12 orang. Sementara, secara daring diterapkan pada lima cabang lomba. Masing-masing cabang ada 12 peserta.

May 14, 2024 - 23:36
May 15, 2024 - 00:23
 0
FLS2N SMA dan MA Dibuka, Begini Pesan Kadisdik Riau pada Peserta
Foto bersama saat acara pembukaan Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat SMA/MA Provinsi Riau, Selasa (14/5/2024).

 RIAUCERDAS.COM - Ratusan siswa dari 12 kabupaten/kota mengikuti Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat SMA/MA Provinsi Riau 2024 pada Selasa (14/5/2024) malam. Kegiatan resmi dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Riau, Tengku Fauzan Tambusai.

Ketua pelaksana yang juga Plt Kepala Bidang SMA Disdik Riau Faisal Ahmadi menyampaikan bahwa prestasi secara akademik dan non akademik bisa diraih para peserta didik lewat pendidikan bermutu. Aspeknya meliputi olah hati atau cerdas spiritual untuk memperteguh keimanan dan meningkatkan budi pekerti yang unggul. 

Ada juga olah pikir untuk membangun kompetensi. Lalu olah rasa untuk kecerdasan emosional untuk meningkatkan daya rasa, ekspresi dan seni budaya. "FLS2N ini diharap bisa mengembangkan karya seni oleh peserta didik sejak dini hingga dewasa. Dengan harapan kepercayaan diri atas kemampuannya semakin besar," tuturnya. 

Ditambahkan dia, FLS2N juga bertujuan untuk memberi pengalaman berkompetensi untuk mencapai sumber daya manusia (SDM) yang unggul di bidang seni. Lalu menumbuhkan etos berkesenian untuk mencapai prestasi tinggi di kancah internasional. Lalu meningkatkan kreativitas para peserta.

"Selanjutnya, membangun sikap dan karakter peserta didik yang toleran terhadap keberagaman. Kemudian mempererat kesatuan antar peserta didik," ungkapnya.

Dijelaskan dia, tema yang diusung dalam kegiatan ini adalah 'Merdeka Berprestasi Talenta Menginspirasi'. Maknanya, peserta didik punya kesempatan menggali potensi dan prestasi di bidang seni.

Pelaksanaan lomba dilakukan dua bentuk. Yaitu daring dan luring. Secara luring diterapkan pada 10 cabang lomba. Tiap cabang ada yang diikuti 12 orang, 24 orang dan 36 orang. Jadi total ada 156 orang peserta yang mengikuti. Di samping itu ada guru pendamping 12 orang. 

Sementara, secara daring diterapkan pada lima cabang lomba. Masing-masing cabang ada 12 peserta. Seluruh lomba akan dinilai oleh 45 orang Dewan Juri berlatar seniman dan orang bertalenta di bidang lomba.

Kepala Disdik Riau, Tengku Fauzan Tambusai menyebut, semua yang hadir dalam acara ini merupakan juara. Karena, dari sekian banyak siswa di Riau, merekalah yang berhasil hadir dalam pertandingan tingkat provinsi tersebut mewakili daerah masing-masing.

"Jadi, jangan berkecil hati jika nanti kalah di sini. Karena kegiatan ini adalah kesempatan peserta semua untuk bertukar pengalaman, bersilaturahmi, bertukar ide dan sebagainya," papar Fauzan. Karena itu, dia berharap para peserta bisa berjuang menampilkan talentanya masing-masing dengan baik. 

Kadisdik juga menekankan pentingnya bagi peserta didik untuk mencari pengalaman. "Saya berdiri di sini bukan karena pintar. Tapi saya dari dulu selalu mencari cara mengejar prestasi. Mulai dari seni, olahraga hingga bela diri," ungkapnya. Semua itu dilakukan Fauzan bahkan sejak dia masih duduk di bangku SD. 

Menurut Fauzan, berbagai pengalaman itu melatih dirinya, termasuk semua kepala sekolah yang hadir bisa mempunyai mental kuat. Mau belajar hal yang baru. Termasuk mengasah kemampuan berkomunikasi dan bersilaturahmi.

Karena itu peserta harus memanfaatkan kegiatan ini untuk mengasah kemampuan sebaik mungkin dan membuktikan kemampuan dengan baik. Selanjutnya setelah FLS2N ini, peserta didik perlu terus mengasah diri untuk masa depan yang lebih baik. 

"Jangan malu atau sungkan. Bikin kelompok-kelompok yang mampu membuat hal positif," ujar Fauzan. 

Sementara kepada Dewan Juri, Kadisdik meminta agar mampu menilai dengan objektif. Tanpa melihat latar belakang sekolah maupun si peserta anak siapa. Dia yakin, Dewan Juri memilih peserta yang benar-benar mampu berkompetisi di tingkat nasional. 

Ditambahkan Kadisdik, karena perlombaan secara Daring dilaksanakan di daerah masing-masing, dia berharap agar semua fasilitas pendukung harus dipastikan siap. Termasuk koneksi internet jangan sampai. Karena hal itu bakal membuat rugi peserta yang tampil. (*)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow