562 Siswa SMK Keuangan Pekanbaru Resmi Dilepas, Ketua Yayasan Prospek: Jangan Berhenti Menuntut Ilmu
Acara pengembalian siswa SMK Keuangan Pekanbaru kepada orangtua ini menandai tuntasnya masa studi para siswa di sekolah tersebut. Untuk diketahui, jumlah siswa yang ikut pelepasan kali ini merupakan yang terbanyak sejak SMK Keuangan Pekanbaru berdiri.
RIAUCERDAS.COM - Sebanyak 562 siswa SMK Keuangan Pekanbaru resmi diserahkan kembali kepada orangtua dalam acara pelepasan Siswa Kelas XII Angkatan ke-8, Sabtu (11/5) pagi di Hotel Grand Suka Pekanbaru.
Acara pengembalian siswa kepada orangtua ini menandai tuntasnya masa studi para siswa di sekolah tersebut. Untuk diketahui, jumlah siswa yang ikut pelepasan kali ini merupakan yang terbanyak sejak SMK Keuangan Pekanbaru berdiri.
Selain ketua yayasan, kegiatan ini juga dihadiri Wakil Ketua Yayasan Eva Rosaria, Kepala SMK Keuangan Pekanbaru Zul Irpani beserta majelis guru, Kepala SMP se Kota Pekanbaru, mitra sekolah dan orangtua siswa
Acara pelepasan siswa juga diisi oleh fashion show dan pertunjukan pentas seni oleh siswa kelas X dan XI
“Jangan berhenti untuk menuntut ilmu. Teruslah belajar dan raih cita-cita yang diinginkan,” ungkap Ketua Yayasan Prospek Riau DR Edi Haryono SE.MM memberi motivasi para siswa yang lulus.
Menurutnya, pendidikan di SMK merupakan langkah awal dari perjalanan untuk meraih kesuksesan. Sebagai generasi muda, apa yang telah diberikan oleh para guru selama 3 tahun menjadi modal untuk pendidikan selanjutnya.
Selama belajar di SMK Keuangan, terangnya, siswa tidak hanya hanya diberi pendidikan umum tetapi juga pendidikan agama dan akhlak. Sebab, pendidikan akhlak siswa menjadi salah satu bekal untuk membentengi hal-hal yang negatif.
"Sekali lagi saya ucapkan kepada orangtua siswa terima kasih banyak telah mempercayai SMK Keuangan sebagai sekolah bagi putra putrinya. Keberhasilan alumni merupakan suatu keberhasilan bagi kami. Karena telah berhasil mendidik putra putri bapak ibu sekalian," kata Edi.
Dia juga memotivasi siswa agar selalu melanjutkan pendidikan selagi masih muda, ada kemauan dan orangtua mampu.
" Saya baru bisa menyelesaikan pendidikan D3 ketika berumur 27 tahun. Sarjana umur 29 tahun. Begitu susahnya waktu itu menuntut ilmu, karena bekerja dulu untuk membiayai kuliah,” tuturnya.
Karena itulah, jika lulusan saat ini mempunyai biaya lanjut kuliah, dia menyarankan agar melanjutkan pendidikan. “Jangan sia-siakan waktu. Orang sukses tidak ada yang santai dan orang santai tidak akan sukses," kata Edi.
Di saat yang sama, juga dilakukan pengukuhan 156 orang Siswa Binaan sebagai Mahasiswa Baru Institut MASTER.
Institut MASTER ini merupakan pergurun tinggi di bawah Yayasan Prospek Riau. Program kuliah sambil kerja ini, kata Edi bertujuan untuk membantu siswa yang kurang mampu namun ada keinginan untuk kuliah.
Selama satu tahun para mahasiswa ini ditanggung biaya pendidikannya. Mereka hanya membayar Rp 1,5 juta setiap semester. Ini artinya biaya kuliah program kuliah sambil kerja hanya Rp 250 ribu per bulan untuk reguler kuliah pagi.
"Biaya kuliah ini sangat murah. Mana ada kuliah dengan biaya murah, tapi tetap mengedepankan kualitas dan mutu pendidikan," kata Edi
Sebagai bukti nyata program kuliah sambil berkerja, yayasan memberikan penghargaan kepada 15 alumni yang kuliah sambil bekerja. (rls)
What's Your Reaction?