Lepas Alumni SMK Akbar, Edi Haryono Ingatkan Jangan Puas dengan Selembar Ijazah
Ketua Yayasan Prospek Riau DR Edi Haryono SE.M.M menilai, ntuk menciptakan SDM yang unggul dan berdaya saing tidak cukup mengandalkan sarjana (S1) saja tetapi harus ada pengalaman kerja.
RIAUCERDAS.COM - Alumni SMK Akbar Pekanbaru diharapkan bisa melanjutkan kuliah sambil bekerja. Hal ini untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas.
Harapan tersebut disampaikan oleh Ketua Yayasan Prospek Riau DR Edi Haryono SE.M.M saat memberikan sambutan di acara Pelepasan Tamatan SMK Akbar 2024 sekaligus Pengukuhan Siswa Binana Sebagai Mahasiswa Baru di Institut MASTER, Selasa (14/5) di Hotel Grand Suka Pekanbaru kemarin.
Di acara tersebut juga diserahkan sebagai bukti nyata program kuliah sambil berkerja, yayasan memberikan penghargaan kepada 15 alumni yang kuliah sambil bekerja. Acara juga diisi dengan fashion show dan salam salaman siswa dengan guru.
Menurutnya, untuk menciptakan SDM yang unggul dan berdaya saing tidak cukup mengandalkan sarjana (S1) saja tetapi harus ada pengalaman kerja.
"Jangan harap kita diterima di dunia kerja kalau tidak ada pengalaman kerja. Oleh karena itu dua kompetensi baik itu kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja ini harus dimiliki untuk mendapatkan pekerjaan," kata Edi.
Menurut Edi, tamatan SMK Akbar jangan puas dengan selembar ijazah namun tidak ada keahlian yang dimiliki. Sebagai tenaga muda produktif jangan hanya menunggu S1 tetapi tamatan SMK Akbar bisa menjadi tenaga kerja terampil di dunia kerja.
Bagi yang ingin melajutkan kuliah namun tidak punya biaya, Edi menawarkan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi di bawah naungan Yayasan Prospek Riau." Kita punya Institut MASTER yang berada di Jalan Arifin Ahmad dan Jalan Gulama. Adik bisa melanjutkan kuliah sambil bekerja di Institut MASTER," ujar Edi.
Program kuliah sambil kerja ini, kata Edi, bertujuan untuk membantu siswa yang kurang mampu namun ada keinginan untuk kuliah. Selama satu tahun para mahasiswa ini ditanggung biaya pendidikannya.
Mereka hanya membayar Rp 1.5 juta setiap semesternya. Ini artinta biaya kuliah program kuliah sambil kerja hanya Rp 250 ribu perbualnya untuk reguler kuliah pagi.
"Biaya kuliah ini sangat murah. Mana ada kuliah dengan biaya murah, tapi tetap mengedepankan kualitas dan mutu pendidikan," kata Edi.
Dari 229 tamatan SMK Akbar yang lulus tahun ini, 73 siswa telah mengambil program kuliah sambil mencari kerja." Kita dorong jangan kuliah dulu baru kerja tapi bagaimana kalau ada peluang kerja ya kita ambil sambil kuliah. Jangan sia siakan kesempatan yang ada," kata praktisi pendidikan Riau ini.
Sementara itu Kepala SMK Akbar Eva Rosaria yang akrab disapa Ocha menyampaikan ucapan selamat kepada siswa yang akan meninggal sekolah. SMK Akbar Pekanbaru tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa tapi juga mengedepankan pendidikan karakter siswa bagiamana, siswa itu mempunyai ahklak yang baik, beretika dan punya atitude
"Kemama ananda berada akhlak, etika, dan atiitude tolong dijaga dan dipegang. Cantik ananda, ganteng ananda tapi tidak punya atitude akhlak, adab tidak ada gunanya," kata Ocha yang juga Wakil Ketua Yayasan Prospek Riau.
Pada pelepasan tamatan 2024 SMK Akbar angkatan ke V sebanyak 229 orang. Sebelum menamatkan pendidikan siswa ini diberi kompetensi tambahan berupa belajar menyetir mobil dan kompetensi kelistrikan bagaimana dua kompetensi ini sangat dibutuhkan di perusahaan." Jadi sebelum tamat kita berikan kompetensi tamatan yang berguna didunia kerja," kata Ocha. (rls)
What's Your Reaction?