Bakal Buka Fakultas Kedokteran, Tim Evalusi Lapangan Datang ke UMRI

Fakultas Kedokteran (FK) UMRI pada hakekatnya suatu keniscayaan. Hari ini, terangnya, penduduk Riau ada 7,8 juta orang. Sementara dokter hanya 4.700 orang. 

Feb 28, 2024 - 14:55
 0
Bakal Buka Fakultas Kedokteran, Tim Evalusi Lapangan Datang ke UMRI
Suasana penyambutan Tim Visitasi Evaluasi Lapangan Usulan Pembukaan Prodi Kedokteran Program Sarjana dan Prodi Pendidikan Profesi Dokter Program Profesi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), Rabu (28/2/2024).

RIAUCERDAS.COMTim Evaluasi Lapangan Usulan Pembukaan Prodi Kedokteran Program Sarjana dan Prodi Pendidikan Profesi Dokter Program Profesi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) tiba di perguruan tinggi yang terletak di Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru, Rabu (28/2/2024).


Tim visitasi dipimpin oleh Dr Soetrisno Sumardjo yang merupakan Direktur Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes) Indonesia. Bersama tim juga hadir Direktur Kelembagaan Dirjen Diktiristek, Dr Lukman ST., MHum.   


Sementara, Tim Visitasi lainnya yaitu, Dra Oos Fatimah Rosyati, M.Kes yang merupakan Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Prof dr Mariatul Fadilah, MARS, Ph.D, Sp.KKLP (KKI) dan Dr dr Maftuchah Rochmanti, M.Kes (AIPKI).


Kemudian, Dr Ina Rosalina dr.,Sp.A.(K)., M.Kes, M.H.Kes (ARSPI), Prof Dr dr Irfanuddin, Sp.KO, M.Pd.Ked (IDI), dr Liliana Sugiharto, MS., PA (K) (Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya) dan Afdalisma, SH., M.Pd (Ketua LLDIKTI Wilayah X).


Rektor UMRI, DR Saidul Amin, MA dalam sambutannya menyampaikan FK UMRI pada hakekatnya suatu keniscayaan. Hari ini, terangnya, penduduk Riau ada 7,8 juta orang. Sementara dokter hanya 4.700 orang. 


Jika diambil rasio yang ditetapkan WHO, seharusnya perbandingan jumlah dokter di suatu wilayah setidaknya 1 : 1.000 orang, maka Riau memerlukan sekitar 3.000 dokter lagi.


Di sisi lain, Sumatera Utara yang penduduknya dua kali lipat dibanding Riau, sudah punya 11 FK. Artinya, di Riau harusnya sudah memiliki lima FK. Namun nyatanya di Riau saat ini masih ada dua FK.


Sebab itu, berdasarkan tanggungjawab yang besar dalam pembangunan bidang kesehatan, UMRI memberanikan diri membentuk FK. Hal lain, Riau harus terus meningkatkan pelayanan kesehatan karena wilayahnya yang bertetangga dengan Malaysia dan Singapura. 


Dua negara tetangga ini, tutur Rektor, berdasarkan data berhasil menerapkan pelayanan kesehatan yang lebih baik. Untuk itu, standar pelayanan kesehatan dan pendidikan di Riau mau tak mau harus berpacu dengan negara maju. 


UMRI, tambahnya, terus berupaya mempersiapkan sarana dan prasarana. "Saat ini tak ada kata mundur. Keinginan kita harus tetap bisa menang," ujarnya. Rektor ingin, FK yang diharap menjadi maskot UMRI memang terwujud nyata.


Sementara, Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah, Prof dr Budu, Ph.D Sp.M(K)., M.Med.Ed. menyampaikan, Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) sudah cukup lama mempersipakan pembukaan FK. 


Bahkan persiapan dilakukan jauh sebelum moratorium pembukaan FK dibuka. Karenanya, setelah moratorium dibuka, banyak PTMA mengajukan diri ikut berbakti pada nusa dan bangsa dengan mendirikan FK.


Muhammadiyah mengakui membuka FK tak semudah membalik telapak tangan. Dimana, ada 4 standar yang digunakan Majelis Dikti Litbang untuk mendirikan FK. Yaitu, mengikuti standar kualitas pendirian FK. Kemudian, PP Muhammadiyah telah mengklasifikasikan PTMA berdasarkan kemampuan. Yaitu klasifikasi besar, menengah, kecil dan butuh bimbingan.


Sehingga Majelis Dikti Litbang memusatkan rencana pendirian FK hanya di PTMA besar. Karena banyak yang harus dipersiapkan. "Kami juga melihat kebutuhan di berbagai lokasi. Termasuk kemampuan PTMA yang sanggup mengemban tugas mendirikan FK," kata dia.


PP Muhammadiyah berterima kasih pada Kemendikbudristek yang terus mendukung upaya pendirian FK di PTMA seluruh Indonesia. Termasuk UMRI. Selama ini, Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah terus mendampingi PTMA agar mampu mendekati pemenuhan syarat pendirian FK.


Sementara itu, Direktur Kelembagaan Dirjen Diktiristek, Dr Lukman ST., MHum mengaku senang dengan rencana dibukanya FK di UMRI. Dia berharap, dengan keberadaan FK bisa memberi manfaat bagi banyak orang.


Ketua Tim Visitasi, Dr Soetrisno Soemardjo MA menyampaikan dalam visitasi akan dibuktikan dan dicek kebenaran dari dokumen yang dilaporkan. Tim akan menilai, bukti yang disampaikan dalam domumen di Dikti memang ada di lapangan. Termasuk rencana kinerja FK jika izinnya sudah diberikan.


Setelah selesai visitasi, hasilnya akan dikirim Dirjen ke LAM-PTKes dan Kementerian Kesehatan. Kemudian dilakukan divalidasi. Jika dalam proses validasi telah memenuhi syarat, maka bisa diusulkan SK pendiriannya. (*)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow