Ratusan Siswa Ikut Cerdas Cermat Budaya Melayu yang Digelar Disdik Riau

Kepala Disdik Riau, Dr Kamsol menyebut ini adalah Cerdas Cermat Budaya Melayu yang pertama digelar di Riau. "Tapi ini tidak akan jadi yang terakhir. Ke depan akan kita gelar kegiatan serupa," tuturnya.

Oct 31, 2023 - 19:05
 0
Ratusan Siswa Ikut Cerdas Cermat Budaya Melayu yang Digelar Disdik Riau
Foto bersama Kepala Dinas Pendidikan Riau dengan ratusan siswa dan guru pendamping dalam acara Cerdas Cermat Budaya Melayu, Selasa (31/10/2023).

RIAUCERDAS.COM - Ratusan siswa berlomba menjadi yang terbaik dalam Cerdas Cermat Budaya Melayu yang digelar Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau, Selasa (31/10/2023). Para siswa yang hadir bersama guru pendamping ini berasal dari 12 kabupaten/kota. 

Lomba Cerdas Cermat Budaya Melayu yang mengusung tema "dengan budaya kita tingkatkan kecintaan terhadap negeri" ini merupakan yang pertamakali digelar oleh Disdik Riau.

 

Ketua Pelaksana yang juga Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan Riau, Fitra Jaya Purnama menjelaskan, budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dalam sekelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya itu dibentuk dalam banyak unsur. 

Seiring berjalan waktu, setiap orang selayaknya tidak boleh melupakan budaya Melayu. Karena budaya tidak hanya menjadi pedoman berperilaku. Tapi di dalamnya juga terdapat nilai-nilai yang mendidik. "Kejayaan suatu bangsa, dimulai dari landasan pendidikan dan pengetahuan," ungkap Fitra.

Karena itulah Disdik melaksanakan Lomba Cerdas Cermat ini yang bertujuan membangkitkan minat generasi muda pada budaya melayu. Kegiatan ini juga bertujuan menumbuhkan apresiasi siswa pada budaya melayu, mengenalkan khazanah budaya melayu. Sehingga tercipta rasa bangga pada budaya.

Dijelaskan Fitra, total peserta kegiatan ini sebanyak 408 orang. Dengan rincian 180 orang siswa SMA dan 180 orang siswa SMK. Kemudian ada guru pendamping SMA dan SMK yang masing-masingnya berjumlah 24 orang. Tiap kabupaten/kota, tambahnya, mengirimkan 5 tim yang masing-masing terdiri dari 3 peserta.

Rangkaian lomba berlangsung selama empat hari. Di hari pertama dilakukan acara pembukaan dan technical meeting. Kemudian, di hari kedua dilakukan lomba tahap pertama. Sebanyak 60 tim akan disaring menjadi 13 tim. Di semi final dari 13 tim disaring menjadi 3 tim yang akan berlomba di babak final.

Dewan juri, tambah Fitra, berasal dari akademisi, unsur Lembaga Adat Melayu (LAM) serta pihak Disdik. Dia berharap, kegiatan ini meningkatkan pemahaman siswa terhadap budaya. Sehingga budaya melayu tetap terjaga.

Sementara itu, Kepala Disdik Riau, Dr Kamsol menyebut ini adalah Cerdas Cermat Budaya Melayu yang pertama digelar di Riau. "Tapi ini tidak akan jadi yang terakhir. Ke depan akan kita gelar kegiatan serupa," tuturnya.

Kamsol juga menyinggung pantun sebagai salah satu budaya yang patut dilestarikan. Karena pantun bagian dari budaya Melayu yang menjadi ciri khas masyarakat Riau. Di masa lalu, tambahnya, pantun kerap dipakai seseorang untuk menyampaikan suatu maksud tanpa mengucapkan dengan kalimat langsung.

"Contohnya saat melamar, pihak lelaki harus menyampaikan maksudnya kepada pihak perempuan dengan pantun. Sebaliknya, pihak perempuan pun harus mampu menjawabnya dengan pantun," kata dia.

Budaya melayu juga penting dijaga dan diangkat karena nilai-nilainya sangat erat kaitannya dengan agama Islam. Dalam budaya Melayu, banyak perilaku yang mengacu pada ajaran Islam dan kebiasaan Rasulullah. Menurut Kamsol, apapun yang diajarkan tentunya bertujuan positif. Karena tidak ada perilaku Rasulullah yang tidak baik. 

Agar akar budaya tetap diperkuat, maka budaya Melayu perlu terus dipertahankan. Salah satu caranya yaitu dengan mengimplementasikan budaya Melayu di sekolah. Sehingga generasi muda tidak lepas dari akar budayanya.

Budaya, tambahnya, menjadi identitas dan ciri khas seseorang. Kemanapun akan pergi, maka identitas itulah yang dibawa dan ditunjukkan oleh generasi muda. 

Dia berharap, dengan cerdas cermat ini, para peserta memahami budaya melayu. "Walaupun pesertanya adalah siswa dari beragam budaya, tapi tradisi melayu harus tetap dipelajari. Karena dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung," kata Kamsol. (*)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow