Didukung Aramco untuk Atasi Erosi, Kelompok Masyarakat bersama Yayasan Gambut dan GEC Tanam Pohon Mangrove

Dalam memulai program ini ada 100 relawan dari kelompok Sekat Bakau yang terlibat dalam penanaman 200 bibit pohon bakau minyak (Rhizophora apiculata) di kawasan hutan bakau yang terdegradasi di Desa Buruk Bakul pada Kamis (26/10/2023) lalu.

Oct 31, 2023 - 15:42
Oct 31, 2023 - 21:20
 0
Didukung Aramco untuk Atasi Erosi, Kelompok Masyarakat bersama Yayasan Gambut dan GEC Tanam Pohon Mangrove
Sekitar 100 relawan dari masyarakat lokal, sekolah, pemerintah daerah, Yayasan Gambut, Global Environment Centre dan Aramco merayakan peluncuran Program Konservasi Mangrove Berbasis Masyarakat dengan menanam 8.000 pohon mangrove di Buruk Bakul, Provinsi Riau, Indonesia.

RIAUCERDAS.COM - Kelompok Sekat Bakau di Desa Buruk Bakul, Kecamatan Bukit Batu, Riau bersama Yayasan Gambut (YG) meluncurkan Program Konservasi Mangrove berbasis masyarakat.

Dalam kegiatannya memberdayakan masyarakat lokal yang berperan aktif dalam melakukan rehabilitasi dan konservasi mangrove. Program ini di dukung Environment Center (GEC) dan Aramco.

Dalam memulai program ini ada 100 relawan dari kelompok Sekat Bakau yang terlibat dalam penanaman 200 bibit pohon bakau minyak (Rhizophora apiculata) di kawasan hutan bakau yang terdegradasi di Desa Buruk Bakul pada Kamis (26/10/2023) lalu.

Hasil penelitian erosi pantai di Kecamatan Bukit Batu mengungkapkan bahwa pantai terkikis 140 meter antara tahun 1991 hingga 2021. Dengan kata lain, rata-rata tingkat erosi tahunan lebih dari 4 meter.

Tanpa tindakan pencegahan erosi, laju erosi akan terus meningkat dan berdampak buruk untuk masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut.

Didukung oleh Aramco, dengan YG selaku mitra pelaksana program dan GEC sebagai manajemen program dan lembaga fasilitator teknis, program ini bertujuan untuk memulihkan hutan mangrove yang terdegradasi.

Program tersebut diwujudkan melalui penanaman 8.000 pohon mangrove di Desa Buruk Bakul dan pembangunan pemecah gelombang sepanjang 100 meter. Semua dilakukan untuk mengurangi kerusakan akibat energi gelombang dan menahan sedimentasi.

Managing Director Aramco Asia Singapura, Fai K. Aldossary mengatakan di Aramco, pihaknya sangat percaya pada perlindungan dan restorasi habitat untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dan melindungi rumah masyarakat lokal.

"Kami senang dapat bekerja sama dengan mitra kami dan komunitas lokal di Indonesia untuk lebih memperluas upaya konservasi mangrove kami di Asia Tenggara,” ungkap Aldossary.

Sementara, Direktur GEC, Faizal Parish menyebut bahwa kemitraan dengan Aramco Asia Singapura, YG, Pemerintah Desa Buruk Bakul dan Sekat Bakau telah memungkinkan pihaknya membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan dan melindungi ekosistem mangrove dan pesisir.

Mereka juga bisa mendirikan rumah bibit masyarakat untuk mendukung kegiatan penanaman dan mempromosikan beberapa pilihan mata pencaharian alternatif untuk mengurangi tekanan terhadap penggunaan sumber daya mangrove.

“Ketika masyarakat memahami peran dan kemampuan mangrove untuk melindungi rumah mereka dan meningkatkan penghidupan mereka, mereka akan diberdayakan untuk memimpin upaya konservasi dan pelestariannya dalam jangka panjang,” ujar Faizal.

Sementara, Direktur YG, Mulyadi menjelaskan bahwa program ini sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia mengenai pengelolaan ekosistem mangrove dan pesisir menuju program yang terintegrasi dan berkelanjutan. (rls)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow