Makin Gencar, Gubri Syamsuar Luncurkan Pembelajaran Berbasis AI di SMKN 1 Pekanbaru

Saat ini guru SMKN 1 Pekanbaru yang menguasai sistem pembelajaran berbasis AI ada 25 orang. Selanjutnya, mereka inilah yang akan menjadi pelatih bagi guru-guru lainnya. Termasuk guru untuk menerapkan AI pada mata pelajaran umum.

Nov 1, 2023 - 13:41
 0
Makin Gencar, Gubri Syamsuar Luncurkan Pembelajaran Berbasis AI di SMKN 1 Pekanbaru
Gubernur Riau, Syamsuar dan Kepala Disdik Riau, Kamsol saat meluncurkan pembelajaran berbasis Artificial Intelligence atau AI di SMKN 1 Pekanbaru, Rabu (1/11/2023) pagi.

RIAUCERDAS.COM - Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar melaunching pembelajaran berbasis Artificial Intelligence (AI) di SMKN 1 Pekanbaru, Rabu (1/11/2023). Selain itu, turut diluncurkan program kurikulum operasional satuan pendidikan diversifikasi Gerakan Nasional Reformasi Mental (GNRM) dan Job Fair.

Kepala SMKN 1 Pekanbaru, Dra Citra Aries M.Pd dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada Prof Jaswar Koto yang telah membagikan ilmunya untuk menerapkan AI di SMKN 1. Dimana, enam jurusan di sekolah itu telah menerapkan pembelajaran AI. Yaitu, Teknik Komputer Jaringan, Akuntansi Kelembagaan, Otomatisasi Perkantoran, Bisnis dan Pemasaran, Usaha Perjalanan Wisata dan Perhotelan.

Selain itu, saat ini guru yang menguasai sistem pembelajaran berbasis AI ada 25 orang. Selanjutnya, mereka inilah yang akan menjadi pelatih bagi guru-guru lainnya. Termasuk guru untuk menerapkan AI pada mata pelajaran umum. 

Sementara, terkait job fair, Citra menyebut bahwa itu merupakan agenda dari SMK PK. Dia berharap, semua ini membuka kesempatan besar pada siswa untuk diterima di dunia kerja. Apalagi, dalam kegiatan itu, Citra melihat ada banyak pelaku usaha dan industri yang hadir langsung.

Dijelaskan dia, ada 19 dunia usaha dan dunia industri yang terlibat. Jumlahnya bisa bertambah. Job fair ini terbuka untuk siswa kelas XII yang baru menyelesaikan magang. Ini sangat penting, karena meskipun siswa belum tamat, kemampuan mereka sudah sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Selain itu, job fair juga diperuntukkan bagi alumni.

SMKN 1 Pekanbaru juga menjadi sekolah model penerapan program kurikulum operasional satuan pendidikan diversifikasi GNRM. Dimana di Riau hanya ada tiga sekolah yang menjadi model program yang bertujuan mengarahkan pada pendidikan mental para siswa tersebut.

Sementara Prof Jaswar Koto menceritakan bahwa di SMKN 1 dirinya sudah membuat AI untuk pembelajaran khusus. Salah satunya Akuntansi. Ke depan, AI sudah diterapkan di semua mata pelajaran. Dia berharap, di masa depan sekolah-sekolah di Riau sudah mulai belajar di Metaverse. "Dengan ini, belajar tak perlu kelas fisik lagi. Mahasiswa bisa belajar dimana saja," ungkap Prof Jaswar.

Menurutnya, Metaverse itu tak tertutup pada tempat. Karena semuanya ada pada teknologi awan (cloud). Pengajarnya juga bisa dari mana saja. Prof Jaswar mencontohkan di kampusnya yang telah memiliki 1.500 mahasiswa dan dosen yang bisa mengajar dari London.

Sementara, Gubri Syamsuar menyatakan pembelajaran AI sudah jadi tuntutan masa kini. Bahkan Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) menyebut akan menerapkan pembelajaran berbasis AI di tahun 2030. "Saat ini, Riau sudah mendahului apa yang belum dilakukan pemerintah pusat," kata Syamsuar. 

Seharusnya, tambah Gubri, sejak saat ini pemuda dan pelajaran harus menerapkan pembelajaran dengan sistem AI secara masif. Karena, jika mencintai generasi mendatang, maka harus ada upaya mempersiapkan pemuda agar memiliki SDM berkualitas. Terlebih ketika sudah mencapai Indonesia Emas, anak Riau harus siap. Menurutnya, tidak masanya lagi terbuai dengan pola pembelajaran lama. 

Syamsuar juga menyebut besarnya perhatian Pemprov Riau pada dunia pendidikan. Salah satunya, bagaimana Riau pertamakali menerbitkan Peraturan Gubernur Riau nomor 6 tahun 2022 tentang Penguatan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi melalui Kemitraan dengan Industri, Dunia Usaha dan Dunia Kerja.

Sekarang hasilnya siswa memiliki kompetensi sesuai dengan keilmuannya. Perusahaan juga tidak ada alasan tak menerima siswa Riau. Karena saat ini kompetensi siswa telah disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja.

Masa depan penuh persaingan. "Persaingan anak-anak dengan segala kelebihannya," ungkap Syamsuar. Jadi kalau tidak belajar, maka anak Riau bisa jadi penonton terus. Padahal, Riau memiliki sumber daya alam yang luar biasa dan harusnya dikelola sendiri oleh anak daerah.

Karena itu, diharapkan kurun waktu 5 tahun yang akan datang, apa yang telah dipelajari tentang AI saat ini akan kelihatan hasilnya. Anak Riau akan unggul dibanding siswa-siswa daerah lainnya. (*)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow