Mendikdasmen Serahkan Bantuan Rp25 Juta ke Sekolah Terdampak Bencana di Sumbar

Berbagai bentuk bantuan diserahkan, mulai dari school kit untuk 100 siswa, family kit, hingga bantuan dana bagi 10 guru yang terdampak, masing-masing sebesar Rp 2 juta. Selain itu, sekolah menerima bantuan pemulihan sebesar Rp 25 juta dan santunan Rp 5 juta untuk seorang siswa SMP yang meninggal akibat bencana.

Mendikdasmen Serahkan Bantuan Rp25 Juta ke Sekolah Terdampak Bencana di Sumbar
Mendikdasmen Abdul Mu'ti turun langsung ke sekolah terdampak bencana di Sumatera Barat pada Kamis (4/12/2025). SMA Negeri 1 Batang Anai jadi salah satu sekolah yang didatangi. (Sumber: Kemendikdasmen)
  • Mendikdasmen Abdul Mu'ti turun langsung memastikan pemulihan layanan pendidikan di daerah terdampak bencana
  • SMA Negeri 1 Batang Anai, Padang Pariaman yang rusak akibat bencana menerima bantuan dari Kemendikdasmen
  • Pemulihan pendidikan di daerah bencana merupakan prioritas nasional

RIAUCERDAS.COM, PADANG PARIAMAN - Hari pertama berada di Sumatera Barat, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, langsung turun ke lapangan untuk memastikan pemulihan layanan pendidikan di daerah terdampak bencana berjalan cepat. 

Kunjungan kerja tersebut dimulai dari SMA Negeri 1 Batang Anai, Padang Pariaman, yang menjadi salah satu sekolah yang mengalami kerusakan akibat bencana alam.

Dalam kesempatan itu, Mendikdasmen menyerahkan bantuan pemulihan pendidikan senilai Rp 25 juta kepada SMA Negeri 1 Batang Anai serta enam sekolah lainnya yang juga terdampak. Bantuan tersebut bertujuan mendukung percepatan pembersihan dan pemulihan sarana belajar agar kegiatan belajar-mengajar dapat kembali berlangsung dengan aman dan nyaman.

Abdul Mu’ti turut menyampaikan belasungkawa mendalam atas musibah yang terjadi. Ia mengatakan bahwa pemerintah hadir untuk memastikan para siswa dan guru tetap mendapatkan dukungan penuh selama masa pemulihan. Menurutnya, sekolah merupakan pusat aktivitas penting bagi anak usia sekolah, sehingga pemulihannya menjadi prioritas utama.

Pada peninjauan di SMA Negeri 1 Batang Anai, Mendikdasmen melihat langsung kondisi ruang kelas, fasilitas pembelajaran, dan area sekolah yang masih dalam proses pembersihan. Ia mendengarkan laporan pihak sekolah mengenai kebutuhan mendesak yang perlu segera ditangani demi mempercepat pemulihan.

Dalam kunjungan tersebut, berbagai bentuk bantuan diserahkan, mulai dari school kit untuk 100 siswa, family kit, hingga bantuan dana bagi 10 guru yang terdampak, masing-masing sebesar Rp 2 juta. Selain itu, sekolah menerima bantuan pemulihan sebesar Rp 25 juta dan santunan Rp 5 juta untuk seorang siswa SMP yang meninggal akibat bencana.

Abdul Mu’ti menegaskan bahwa bantuan serupa juga diberikan kepada enam sekolah lain di wilayah Padang Pariaman dengan nilai yang sama. Pemerintah memastikan distribusi bantuan dilakukan secara cepat dan tepat sasaran agar tidak menghambat proses belajar siswa.

Lebih lanjut, Mendikdasmen menekankan bahwa pemulihan pendidikan di daerah bencana merupakan prioritas nasional. Kemendikdasmen memastikan bahwa setiap sekolah terdampak menerima dukungan sesuai tingkat kerusakan dan kebutuhan yang dihadapi. Tujuannya, sekolah dapat segera berfungsi kembali sebagai ruang aman bagi peserta didik.

Bantuan pendidikan untuk wilayah terdampak tidak hanya diberikan di Sumatra Barat, tetapi juga di Sumatra Utara dan Aceh. Upaya ini merupakan langkah terintegrasi pemerintah dalam menanggapi bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah daerah pada akhir tahun.

Merujuk data terbaru per 4 Desember 2024, total bantuan awal yang telah digulirkan Kemendikdasmen mencakup anggaran tanggap darurat sebesar Rp6,4 miliar, santunan bagi siswa dan guru meninggal maupun dirawat sebesar Rp293 juta, serta distribusi 10 ribu school kit dan 700 family kit. Bantuan juga mencakup 74 tenda sekolah darurat, tiga unit Starlink untuk komunikasi, dan 1.500 paket makanan ringan bagi anak.

Dengan berbagai bentuk dukungan tersebut, pemerintah berharap layanan pendidikan di daerah terdampak dapat segera pulih sepenuhnya. Kehadiran Mendikdasmen di lokasi bencana menjadi bukti komitmen pemerintah dalam memastikan tidak ada siswa yang tertinggal akibat kondisi darurat yang melanda daerah mereka. (rls)