Mendikdasmen Ajak Muslimat NU Penuhi Amanat Konstitusi

Pada acara ini juga telah dilakukan penandatangan nota kesepahaman antara Kemendikdasmen dengan Pimpinan Pusat Muslimat NU. Nota kesepahaman ini merupakan kesepakatan untuk bekerja sama dalam mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua.

Feb 14, 2025 - 16:08
 0
Mendikdasmen Ajak Muslimat NU Penuhi Amanat Konstitusi
Mendikdasmen, Abdul Mu’ti, dan Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa menunjukkan nota kesepahaman yang ditandatangani pada Kamis (13/2/2025) di Surabaya. (Sumber: Kemendikdasmen)

RIAUCERDAS.COM, SURABAYA  - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti disambut sholawat badar pada saat tiba di Kongres XVIII Muslimat Nahdatul Ulama (NU) pada Kamis (13/2/2025) kemarin. 

Di hadapan peserta Kongres, Abdul Mu'ti memaparkan sejumlah program prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dan mengajak Muslimat NU untuk berpartisipasi menyukseskan program-program tersebut.

“Kami sangat berharap agar ibu-ibu Muslimat NU dapat bersama-sama dengan kami memenuhi amanat konstitusi serta memenuhi tugas agar kita ini bisa menjadi orang tua untuk peserta didik, menjadi komunitas yang melahirkan anak-anak Indonesia yang hebat, dan menyambut generasi emas Indonesia tahun 2045,” ujar Mendikdasmen.

Menteri Mu’ti menyampaikan sejumlah program prioritas. Di antaranya adalah program Wajib Belajar 13 tahun dan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Terkait Wajib Belajar 3 Tahun, ia menilai bahwa masa emas pertumbuhan anak adalah saat mereka berada di jenjang TK hingga kelas tiga atau empat SD. 

Untuk itu, Kemendikdasmen juga melakukan kerjasama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) untuk membangun satu desa satu PAUD.

“Selain itu, untuk Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat merupakan sebuah pembiasaan yang nantinya kebiasaan itu akan membentuk kepribadian anak, dan kepribadian itu akan berpengaruh besar dalam membangun karakter dan peradaban bangsa," katanya. 

Dari kedua program tersebut, ia berpikir perlu dukungan dari Muslimat NU. Karena merupakan bagian dari upaya untuk melakukan gerakan bersama yang disebut dengan partisipasi semesta dalam membangun karakter anak.

Selanjutnya, Menter Mu’ti menilai bahwa 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat merupakan upaya dalam menguatkan kesehatan mental untuk peserta didik. Mulai dari nilai spiritual, asupan makan bergizi, hingga waktu tidur yang cukup diharapkan menjadikan anak-anak Indonesia menjadi generasi yang sehat fisik, sehat mental, siap dan bergembira belajar di sekolah.

“Dalam upaya membuat suasana sekolah yang menyenangkan, kami di Kemendikdasmen juga sedang merancang pelaksanaan senam otak yang nanti dilakukan setelah peserta didik mendapatkan Makan Bergizi Gratis (MBG)," ujar Mu'ti.

Senam otak ini merupakan gerakan rileks penyegaran otak yang kurang lebih enam atau tujuh model gerakan.

Mengakhiri sambutannya, Menteri Mu’ti mengajak Muslimat NU dapat bersinergi dengan Kemendikdasmen untuk bersama-sama menyukseskan program-program Kemendikdasmen. 

Ia berharap bahwa layanan pendidikan yang berbasis gerakan-gerakan islam dapat menjadi institusi yang mendukung terciptanya generasi yang berintelektual dan bermoral tinggi.

Pada acara ini juga telah dilakukan penandatangan nota kesepahaman antara Kemendikdasmen dengan Pimpinan Pusat Muslimat NU. Nota kesepahaman ini merupakan kesepakatan untuk bekerja sama dalam mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua.

Ruang lingkup kerjasama itu antara lain, penguatan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini; penguatan penyelenggaraaan Wajib Belajar 13 Tahun, dan penguatan pendidikan karakter melalui 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. 

Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan langsung Mendikdasmen, Abdul Mu’ti, dan Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa. (rls)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow