Kemendikdasmen Tinjau Sekolah Terdampak Banjir Bandang di Sumatera Utara
Sebagai langkah awal, Kemendikdasmen menyalurkan bantuan berupa pembersihan sekolah, penyediaan buku, serta peralatan belajar. Pemerintah juga mempersiapkan penggantian perangkat pembelajaran yang rusak, termasuk Interactive Flat Panel atau Papan Interaktif Digital (PID), yang terdampak bencana.
- Pejabat Kemendikdasmen meninjau langsung lokasi terdampak banjir bandang di Sumut
- Pemerintah mempersiapkan penggantian perangkat belajar yang rusak
- Psikososial peserta didik yang terdampak bencana juga jadi perhatian
RIAUCERDAS.COM, TAPANULI UTARA - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memperkuat respons cepat untuk memastikan keberlangsungan layanan pendidikan pascabencana banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara.
Langkah tersebut ditandai dengan peninjauan langsung ke lokasi terdampak yang dipimpin Staf Khusus Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Bidang Manajemen dan Kelembagaan, Didik Suhardi, pada Rabu (3/12/2025). Peninjauan dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan mendesak sekolah serta memastikan proses pemulihan pembelajaran dapat segera dilaksanakan.
Didik menyampaikan duka atas musibah banjir bandang dan tanah longsor yang melanda wilayah Sumatera Utara. Ia menegaskan, kehadiran pemerintah pusat merupakan wujud komitmen negara dalam menjamin hak anak untuk tetap memperoleh pendidikan meskipun berada dalam situasi darurat.
Dalam peninjauan tersebut, ditemukan sejumlah satuan pendidikan mengalami kerusakan berat, bahkan ada bangunan sekolah yang tidak lagi layak digunakan. Pada kondisi tertentu, secara teknis sekolah harus direlokasi karena tidak memungkinkan dibangun kembali di lokasi semula. Didik menegaskan, pendataan terus dilakukan agar penanganan dapat segera dilaksanakan.
Sebagai langkah awal, Kemendikdasmen menyalurkan bantuan berupa pembersihan sekolah, penyediaan buku, serta peralatan belajar. Pemerintah juga mempersiapkan penggantian perangkat pembelajaran yang rusak, termasuk Interactive Flat Panel atau Papan Interaktif Digital (PID), yang terdampak bencana.
Didik menjelaskan, pendataan menyeluruh terhadap kerusakan sarana dan prasarana pendidikan akan diselaraskan dengan proses pengusulan pada tahun anggaran 2026. Hal tersebut dilakukan agar proses pemulihan berjalan terencana dan berkelanjutan.
Selain sarana fisik, pemulihan psikososial peserta didik juga menjadi perhatian. Kemendikdasmen mengimbau agar satuan pendidikan segera mengaktifkan kembali pembelajaran dengan pendekatan adaptif, di antaranya melalui permainan, konseling trauma, dan kegiatan menyenangkan untuk membantu anak-anak mengurangi rasa duka.
Dalam kesempatan itu, Didik mengapresiasi peran kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, serta masyarakat atas respons cepat dalam menangani dampak bencana. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan komunitas sekolah untuk mempercepat pemulihan pembelajaran.
Kepala Sekolah SDN 158 Purba Baringin, Kecamatan Pakkat, Juni Marlina Sinaga, menyampaikan apresiasi atas bantuan yang diberikan. Ia berharap dukungan tersebut dapat membantu proses belajar mengajar kembali berjalan dengan baik.
Hal senada disampaikan Kepala Sekolah SDN 168 Panggungunan, Kecamatan Pakkat, Aslita Elrida Rumapea, yang menegaskan komitmen pihak sekolah untuk tetap mengoptimalkan layanan pendidikan meskipun dalam keterbatasan akibat bencana.
Sementara itu, Kepala Desa Dolok Nauli, Jonas Aritonang, berharap dukungan revitalisasi dari pemerintah pusat dapat terus diperluas demi menjamin keberlangsungan layanan pendidikan di wilayah terdampak.
Menutup rangkaian kegiatan, Didik menyampaikan pesan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, agar pemulihan pendidikan menjadi prioritas utama sehingga proses pembelajaran dapat segera pulih dan anak-anak kembali belajar dengan gembira. (rls)