Pesan Disdik Riau untuk Peserta Diklat Guru Sosiologi: Harus Siap Jadi Pelatih
Langkah Disdik Riau melakukan Diklat para guru Sosiologi. Karena, kebanyakan yang mengajar Sosiologi bukan berlatarbelakang ilmu pendidikan. Kebanyakan berasal dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP). Selain itu, pelatihan untuk guru Sosiologi juga jarang dilakukan.
RIAUCERDAS.COM - Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau menggelar Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Bagi Guru Sosiologi SMA se-Provinsi Riau, Selasa (1/8/2023) malam. Kegiatan ini diikuti 60 guru Sosiologi dari seluruh kabupaten/kota di Riau.
Kepala Bidang (Kabid) Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Disdik Riau, Dasril M.Pd yang membuka acara menekankan pentingnya kegiatan ini. Menurut dia, bukan kebetulan para peserta di sini terpanggil dan terpilih mengikuti kegiatan ini. Tapi ada campur tangan Tuhan yang membawa para guru bisa menjadi peserta dalam kegiatan ini. Terutama, dalam meningkatkan kemampuan para guru.
Karena itu, diharapkan ilmu yang diperoleh selama acara ini jangan berhenti pada guru peserta. Tapi terus dikembangkan dan disebarkan pada kawan-kawan sejawat di kabupaten/kota masing-masing.
Dasril juga menyampaikan pesan Gubernur Riau yang meminta sumber daya alam (SDA) yang ada harus sejajar dengan kemampuan sumber daya manusianya (SDM). Artinya, dengan SDA yang banyak, semestinya SDM juga berkembang pesat.
"Nyatanya, SDM kita jika dibandingkan dengan kebutuhan yang ada di Riau, sangat jauh kekurangannya. Tapi saya enggan menyebutnya tertinggal," kata Dasril.
Bukti nyata, Riau kerap dikenal dengan daerah yang diistilahkan di atas minyak, di bawah minyak. Karena selain penghasil minyak bumi, Riau merupakan penghasil cruide palm oil (CPO) terbesar di Indonesia. Bahkan hasil produksi CPO di Riau menentukan naik turunnya ketersediaan stok di Tanah Air.
Kemudian, Dasril juga menceritakan bahwa baru-baru ini di Riau ditemukan sumur minyak bumi yang potensial. Hanya saja, dengan segala kekayaan alam ini, tak banyak warga Riau yang bekerja di bidang itu. Hal ini karena kemampuan manusianya di bidang tersebut terbatas.
Karenanya, Gubri selalu berpesan agar guru meningkatkan kualitas pribadinya. Jika pendidik sudah berkualitas, maka hal itu diyakini bakal berdampak pada kualitas peserta didik yang meningkat. "Ini sifatnya linier. Jika pendidik berkualitas, maka peserta didik juga akan berkualitas," katanya.
Dasril pun menyebut bahwa Gubri, Syamsuar punya perhatian besar pada dunia pendidikan. Dia juga menyebut Gubri selalu fokus menggalang kerjasama dengan beberapa pihak di luar negeri untuk mengelola SDA dan mengembangkan SDM di Riau.
Dengan segala perhatian ini, guru, tambahnya, jangan pernah lelah mendidik siswa. Karena dengan cara inilah kompetensi pendidik bisa terus meningkat. "Untuk itu pendidik harus mau meng-update dan meng-upgrade kemampuannya," ujar Dasril.
Langkah Disdik Riau melakukan Diklat para guru Sosiologi. Karena, kebanyakan yang mengajar Sosiologi bukan berlatarbelakang ilmu pendidikan. Kebanyakan berasal dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP). Selain itu, pelatihan untuk guru Sosiologi juga jarang dilakukan.
Di samping itu, di Riau juga belum ada perguruan tinggi yang punya jurusan pendidikan Sosiologi. Alhasil, guru yang ada saat ini merupakan lulusan fakultas lain dengan bekal Akta IV. Padahal, untuk menjadi guru, seseorang harus mempunyai bekal ilmu pedagogik dan kompetensi dalam mendidik siswa. "Karena itulah kegiatan ini sangat dibutuhkan," ungkapnya.
Dijelaskan Dasril, peserta saat ini dipersiapkan menjadi pelatih atau trainer. Dengan harapan, ilmu yang didapat saat ini disebarkan dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di masing-masing daerah. Jadi, peserta diberikan amanah untuk melatih. "Inilah yang menjadi tugas para guru yang jadi peserta saat ini. Makanya, jangan lengah dalam mengikuti materi pelatihan ini," katanya.
Nantinya, peserta akan menjadi pelatih yang bersertifikat. Untuk itu, peserta harus merasa yakin punya kemampuan jadi pelatih. Jika nanti ditanya oleh rekan-rekannya, mereka harus mampu menjawab. "Kalau tak mampu mengikuti, sebaiknya mundur saja dari sekarang," kata dia.
Dalam kegiatan ini juga digelar Diklat untuk 50 Pengelola Bursa Kerja Khusus (BKK) bagi SMK negeri dan swasta. Terkait Diklat ini, Dasril menyebut peserta punya tugas berat. Karena peserta mempunyai tanggungjawab melaksanakan treasure study atau penelusuran siswa yang sudah bekerja.
Kemudian, digelar juga Diklat Pembelajaran Berbasis Industri bagi SMK Negeri/Swasta yang diikuti 50 peserta. (*)
What's Your Reaction?