Jelang Muktamar, PW Muhammadiyah Riau Tampung Informasi dari Pengurus Daerah

Di tempat yang sama, juga ditaja bedah buku Penguatan Ideologi Kaderasi Muhammadiyah karya Dr H Anhar Anshari PhD yang merupakan Wakil Ketua Majlis Tabligh PP Muhammadiyah. 

Oct 18, 2022 - 11:28
 0
Jelang Muktamar, PW Muhammadiyah Riau Tampung Informasi dari Pengurus Daerah
Suasana Rakorwil disertai bedah buku yang ditaja PW Muhammadiyah Riau jelang pelaksanaan Muktamar.

RIAUCERDAS.COM - Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Riau menggelar Rapat Koordinasi Wilayah Bersama Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah se-Riau, pada tanggal 15-16 Oktober kemarin. Kegiatan yang digelar secara luring dan daring itu disertai bedah buku Penguatan Ideologi Kaderasi Muhammadiyah.

Acara yang dilaksanakan Hotel Winstar Pekanbaru tersebut dilaksanakan menjelang Muktamar Ke-48 Muhammadiyah yang bakal digelar di Surakarta pada tanggal 18-20 November mendatang.

Secara luring, hadir Ketua PW Muhammadiyah Riau Dr H Abdul Wahid MUs, Wakil Ketua Prof Dr HM Nazir dan jajaran PW Muhammadiyah Riau lainnya. Ada juga Ketua dan Sekretaris PD Muhammadiyah 12 Kabupaten/Kota se-Riau. 

Sementara peserta yang hadir secara daring adalah anggota Peserta Muktamar yang telah disahkan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.

"Kegiatan ini digelar dalam rangka meminta informasi perkembangan dan kemajuan masing-masing PD Muhammadiyah se-Provinsi Riau," ujar Ketua Tim Sukses Muktamar Ke-48 PW Muhammadiyah Riau Drs Azwir Alimudin MM, Selasa (18/10/2022).

Menurut dia, kegiatan ini sekaligus untuk penguatan persyarikatan dan koordinasi sebagai rangkaian jelang muktamar di Surakarta pada November mendatang.

Sementara, Ketua PW Muhammadiyah Riau Dr H Abdul Wahid MUs mengaku telah mendapat informasi perkembangan dan masukan dari masing-masing PD Muhammadiyah. Informasi dan masukan itulah yang akan disampaikan dalam Pra Muktamar tanggal 5 November nanti.


Ditambahkannya, informasi perkembangan itu meliputi kegiatan dakwah. Termasuk di dalamnya masjid, wakaf dan amal usaha Muhammadiyah. "Baik berupa sekolah, madrasah dan hal lainnya yang kita tutup dengan kegiatan bedah buku Penguatan Ideologi Kaderasi Muhammadiyah," tutur Wahid.


Di tempat yang sama, juga ditaja bedah buku Penguatan Ideologi Kaderasi Muhammadiyah karya Dr H Anhar Anshari PhD yang merupakan Wakil Ketua Majlis Tabligh PP Muhammadiyah. 


Hadir sebagai pembedah yaitu Wakil Ketua PW Muhammadiyah Riau Prof Dr HN Nazir MA, tokoh masyarakat Riau Dr Chaidir MM dan anggota DPRD Riau Dra Hj Ade Hartati MPd. 


Anhar Anshari mengatakan dalam pemaparannya bahwa buku ini lahir berangkat dari kegelisahannya sebagai kader yang melihat memotret dan merasakan fenomena yang ditemui dan pengamatan dalam dinamika Muhammadiyah secara internal dan eksternal serta dalam kehidupan umat Islam di tanah air.


"Dalam kehidupan umat Islam di tanah air, sudah mulai berkembang Islamophobia. Lebih dalam lagi secara internal berangkat dari dinamika ideologi Muhammadiyah yang perlu penguatan dan strategi baru dalam perkaderan. Sudah benarkah sudah luruskah kita bermuhammadiyah?" tegasnya.


Dalam buku itu, ia menawarkan perlu ada langkah strategi baru dengan memahami prinsip dasar ideologi Muhammadiyah secara sistematis dan secara konperehensif sampai pada aspek kompetensi pemimpin Muhammadiyah. 


"Ideologi Muhammadiyah tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kader Muhammadiyah. Karena jika secara ideologi kader mengalami kelemahan, akibatnya posisi dan peran kader kurang diperhitungkan," jelasnya.


Menanggapi isi buku itu, Wakil Ketua PW Muhammadiyah Riau Prof Dr HM Nazir MA mengatakan tak ada yang salah dengan buku tersebut. Dia juga memuji buku tersebut dengan sebutan luar biasa.


"Setelah diberikan kesempatan untuk saya bedah sebagaimana dokter yang melakukan bedah terhadap pasien, saya lihat-lihat menggunakan pisau bedah namun tidak ditemukan sesuatu yang salah dengan dengan buku ini," jelas Nazir.


"Mudah-mudahan karya ini menginspirasi dan menjadi referensi segenap warga Muhammadiyah. Meskipun demikian, dalam prakateknya perkaderan formal, non formal, mandiri sudah berjalan. Namun tetap saja perlu menguatkan perkaderan itu," tambahnya.


Sementara itu Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Riau (FKPMR) Dr H Chaidir MM mengatakan tema yang diangkat buku ini luar biasa. "Meski dalam forum ini didominasi oleh kader-kader senior, buku ini adalah karya yang luar biasa. Dari 4 bab, ada 2 babnya bagus dan 2 bab lainnya sangat bagus," katanya.


Chaidir menyebut bahwa nilai-nilai yang ditulis dalam buku ini sangat baik dalam proses perkaderan dan kepemimpinan dan bahkan relevan dengan kepemimpinan Melayu. Bahkan buku ini dapat dijadikan buku wajib bagi kaderisasi di Muhammadiyah. 


Di akhir Chaidir memberikan catatan bahwa penguatan kaderisasi itu memang perlu dilakukan. Hal ini berangkat dari fakta bahwa terjadi perubahan cepat di luar sana. Ia menyebut masyarakat milleneal preferensinya lebih cepat.


Hal senada disampaikan oleh anggota DPRD Riau Dra Hj Ade Hartati MPd. Ia mengatakan ketika dirinya dapat permintaan untuk menjadi pembedah dan menelaah isi buku itu, ia melakukan perenungan selama dua malam. 


"Buku ini menjadi kunci pembuka tirai Penguatan kader dan diperlukan untuk melahirkan pemimpin dalam konteks bermuhammadiyah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," tuturnya.


"Beradasarkan pengalaman saya, bahwa saya ini adalah kader Muhammadiyah Mandiri juga perlu penguatan-penguatan. Karena memang kader-kader baik Mandiri maupun struktural harus dibentengi oleh Persyarikatan Muhammadiyah dalam kehidupan sehari-hari," tambahnya lagi.


Di akhir pernyataannya, Ade memberi masukan bahwa dalam penguatan perkaderan diperlukan langkah-langkah praktis agar lebih mudah diimplementasikan. (rls)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Hendra Moderator, penulis