FPRB Perhatikan Pendidikan Masyarakat yang Termarjinalkan
Forum Penggerak Riau Belajar (FPRB) merupakan lembaga yang berkonsentrasi memperhatikan kondusifitas situasi belajar yang ada di lingkungan masyarakat, keluarga maupun lingkungan sekolah.
FORUM Penggerak Riau Belajar (FPRB) merupakan lembaga yang berkonsentrasi memperhatikan kondusifitas situasi belajar yang ada di lingkungan masyarakat, keluarga maupun lingkungan sekolah.
Menurut Santoso selaku Ketua FPRB, perhatian organisasi yang dipimpinnya itu terutama pada lingkungan masyarakat yang termarjinalkan. Termasuk masyarakat perkotaan yang tidak memiliki akses pendidikan formal. Tetapi mereka ini tetap harus belajar.
Kelompok lain yang diperhatikan FPRB adalah masyarakat yang berada di kawasan 3T (Terisolir, Tertinggal dan Terluar) agar memiliki ruangan atau nuansa belajar meskipun tidak belajar secara formal. Karena di pendidikan formal karena belajar bisa di mana saja.
Mengenai podcast yang dilaksanakan bekerjasama dengan SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru, Senin (10/1/2022), Santoso menyebut bahwa itu merupakan bagian dari program kerja FPRB dengan mengangkat tema Tantangan Pendidikan Riau di Era Industri 4.0.
Podcast tersebut menghadirkan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Riau, Dr. H. Kamsol MM sebagai pembicara. Kemudian ada juga Kepala SMK Muhammadyah 2 Pekanbaru, Paiman Sanen, S.Ag., M.P.d.I.
Menurut kamsol, era industri 4.0 akan bahaya jika pihak terkait tidak siap menyikapinya. Misalnya, jika di dunia pendidikan, yang terpenting adalah kesiapan siswa itu sendiri.
"Siswa harus memiliki kepribadian yang baik. Mengenai kepribadian ini menjadi tugas bapak ibu guru memberikan motivasi, insprirasi serta menjadikan anak cerdas dan memiliki ahlak yang mulia," kata dia.
Karena siswa zaman sekarang untuk belajar memahami teknologi tinggal bagaimana pendidik memberikan pengawasan dan pemahaman mengenai penggunaannya.
Sementara itu, Paiman mengatakan bahwa pandemi memberi banyak pelajaran bagi tenaga pendidik agar siap menghadapi era industri 4.0. "Walaupun secara prosesnya kami dipaksa dengan SDM yang ada untuk belajar dan menerapkan teknologi tersebut, mau tidak mau dan itu harus untuk terlaksananya belajar secara daring," kata dia.
Di singgung mengenai eksistensi program podcast DKV Paiman Sanen mengatakan telah menjalin kerjasama dengan beberapa lembga baik internal di perserikatan dan dari pihak luar perserikatan. Bahwasanya Paiman Sanen bersama team di sekolah telah menyiapkan strategi tersebut menyiapkan program konten-konten yang bisa dihadirkan untuk acara podcast ini.
Podcast ini juga disiarkan secara live streaming di channel YouTube MUDA tv milik sekolah yang bisa menjadi pembelajaran dan ruang kreativitas semua siswa di sekolah tidak hanya jurusan DKV saja. " Saya juga telah membicarakan tentang studio DKV ini menjadi televisi dengan ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) guna untuk mendukung pergerakan dakwah dan sekolah kita menjadi tempat nya" kata Paiman Sanen.
What's Your Reaction?