Update Waduk Koto Panjang 22 Desember 2025: Elevasi 77,34 Mdpl, Inflow Menurun

Manajemen PLTA Koto Panjang menyampaikan update kondisi Waduk Koto Panjang pada Senin (22/12/2025) pukul 07.00 WIB. Elevasi waduk tercatat 77,34 mdpl dengan debit air masuk (inflow) 367,07 m³/s dan debit keluar turbin (outflow) 184,32 m³/s. Data menunjukkan inflow mengalami penurunan dibandingkan hari sebelumnya.

Update Waduk Koto Panjang 22 Desember 2025: Elevasi 77,34 Mdpl, Inflow Menurun
Waduk PLTA Koto Panjang di Kabupaten Kampar. (Sumber: pltakotapanjang.wordpress.com)

RINGKASAN BERITA :

  • Elevasi waduk 77,34 mdpl, masih dalam batas aman operasional.
  • Inflow waduk menurun signifikan dibandingkan Minggu (21/12/2025).
  • Spillway hanya dibuka pada kondisi tertentu, sesuai standar operasional PLTA.

RIAUCERDAS.COM, KAMPAR - Manajemen PLTA Koto Panjang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, menyampaikan informasi terbaru terkait kondisi Waduk Koto Panjang pada Senin, 22 Desember 2025 pukul 07.00 WIB. Berdasarkan hasil pemantauan, elevasi waduk berada pada posisi 77,34 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Manager PLTA Koto Panjang, Dhani Irwansyah melalui Erikmon, menjelaskan bahwa pada waktu tersebut debit air masuk (inflow) ke waduk tercatat sebesar 367,07 meter kubik per detik (m³/s). Sementara itu, debit air keluar melalui turbin (outflow) berada di angka 184,32 m³/s.

Sebagai perbandingan, pada Minggu, 21 Desember 2025 pukul 07.00 WIB, elevasi Waduk Koto Panjang tercatat 77,27 mdpl dengan inflow mencapai 550,95 m³/s dan outflow turbin sebesar 185,45 m³/s. Dengan demikian, inflow waduk pada Senin pagi mengalami penurunan cukup signifikan dibandingkan hari sebelumnya.

Erikmon juga menjelaskan batasan elevasi waduk yang menjadi acuan operasional PLTA Koto Panjang. Low Water Level (LWL) berada pada kisaran 73,50 hingga 80,59 mdpl, Normal Water Level (NWL) pada 80,60 hingga 82,99 mdpl, serta High Water Level (HWL) pada 83,00 hingga 85,00 mdpl.

Terkait pengoperasian pintu pelimpah (spillway), Erikmon menegaskan bahwa pembukaan hanya dilakukan pada kondisi tertentu. Spillway dibuka apabila elevasi waduk berada di atas 83,00 mdpl dan inflow yang masuk mencapai atau melebihi 1.000 m³/s.

Selain itu, pembukaan spillway juga dapat dilakukan melalui mekanisme early release atau pembukaan dini, sebagai langkah antisipasi terhadap potensi debit air berlebih yang diperkirakan akan masuk ke waduk.

Perhitungan early release mengacu pada prediksi curah hujan dari BMKG serta kondisi elevasi waduk terhadap kurva Rencana Tahunan Operasi Waduk (RTOW).

Pembukaan spillway juga dimungkinkan apabila pembangkit tidak dapat beroperasi, baik akibat gangguan peralatan kelistrikan maupun ketika elevasi waduk berada pada atau di bawah 73,50 mdpl.

“Pemantauan kondisi waduk terus dilakukan secara berkala dan informasi resmi akan disampaikan kepada masyarakat sesuai perkembangan terbaru,” tutup Erikmon. (*)