Penerima Beasiswa ADEM dari Papua dan Anak TKI Disambut Mendikdasmen: Wujud Nyata Pendidikan Inklusif

RIAUCERDAS.COM, JAKARTA – Sebanyak 200 murid dari latar belakang beragam, termasuk wilayah Papua dan anak-anak pekerja migran Indonesia, resmi diterima sebagai penerima beasiswa Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM). Momentum ini menjadi bukti komitmen pemerintah menghadirkan pendidikan berkualitas yang terbuka untuk semua anak Indonesia, tanpa terkecuali.

Dalam kegiatan yang berlangsung di Graha Utama, Kompleks Kemendikdasmen, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menyambut langsung para murid. Mereka terdiri dari 100 peserta asal Papua dan 100 peserta ADEM Repatriasi yang akan segera mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) di sekolah penerima.

“Keterbatasan ekonomi, lokasi tempat tinggal, dan berbagai kendala tidak boleh menjadi alasan untuk berhenti mengejar cita-cita,” tegas Abdul Mu’ti memberi semangat.

Program ADEM yang digagas sejak tahun 2013 mencakup tiga kategori: ADEM Papua, ADEM daerah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal), serta ADEM Repatriasi untuk anak-anak pekerja migran. Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti, menyampaikan bahwa sebanyak 550 lulusan dari Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) dan Community Learning Center (CLC) telah tergabung dalam skema ADEM Repatriasi, tersebar di 12 provinsi.

Para peserta ADEM akan melanjutkan pendidikan di berbagai wilayah strategis, seperti ibu kota provinsi untuk peserta daerah 3T dan sekolah-sekolah di Jawa dan Bali untuk peserta asal Papua.

Suharti juga mengapresiasi sinergi antara Dinas Pendidikan Provinsi, sekolah, dan orang tua. “Tanpa kerja sama yang erat, program ini tak akan berjalan optimal,” ujarnya.

Kehadiran para murid ini menunjukkan bahwa dengan dukungan yang tepat, pendidikan inklusif bukan sekadar wacana, melainkan realitas yang bisa dirasakan langsung oleh anak bangsa dari berbagai penjuru tanah air. (rls)