Ini 10 Proyeksi Program UMRI di tahun 2023, Bakal Buka Prodi Kedokteran
Rektor UMRI memaparkan sepuluh proyeksi program di tahun 2023. Selain membuka Prodi Kedokteran, Umri juga bakal fokus pengembangan sumberdaya manusia serta kesejahteraan staf.
RIAUCERDAS.COM - Rektor universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) mengadakan agenda coffee morning dengan sejumlah awak media di salah satu tempat kuliner di Pekanbaru, Selasa (3/1/2023). Rektor memaparkan sejumlah proyeksi program yang bakal dilaksanakan UMRI sepanjang tahun 2023 ini.
Dalam pertemuan itu, turut hadir Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Dr Jufrizal Syahri M.Si dan Kabag Humas UMRI, Anwar Siregar dan Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi, Jayus. Selain proyeksi, dalam kegiatan itu juga dibahas refleksi program sepanjang tahun 2022.
Adapun hal yang dititikberatkan beberapa program UMRI di tahun 2023 yaitu pembukaan Prodi dan Fakultas Kedokteran yang saat ini sudah dimulai prosesnya. Di antaranya, dilakukan MoU dengan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) untuk menjadi civitas bayangan sebagai tempat simulasi atau tempat belajar UMRI sebelum mendirikan Fakultas Kedokteran.
"Alasan menguatkan untuk mendirikan Prodi dan Fakultas Kedokteran di Riau dikarenakan baru ada dua perguruan tinggi yang memilikinya. Jumlahnya lebih sedikit jika dibandingkan dengan provinsi lainnya. Semoga jika nanti sudah mendapatkan izin dari Kementerian Pendidikan, di Riau sudah ada tiga Fakultas Kedokteran," ucap Saidul.
UMRI juga sudah melakukan registrasi program Pascasarjana untuk bidang Manajemen dan Kewirausahaan dan program Studi Islam. Selanjutnya, di tahun ini akan diadakan KKN Internasional. Negara yang sudah menerima untuk kerjasama yaitu Thailand dan Negeri Perlis di Malaysia. Diharapkan mahasiswa yang KKN di Pattani Thailand bisa menjadi guru ngaji di sekolah-sekolah di sana. Menurut Rektor, di daerah itu, masyarakatnya masih menggunakan bahasa Melayu.
Kemudian, ada juga program pembangunan dan pemanfaatan gedung Tajdid Center UMRI. Untuk sementara ini sudah terkumpul dana sekitar Rp 2 miliar dan jika digabungkan dengan wakaf berupa tanah, kemungkinan sudah terkumpul Rp 5 miliar. "Saat ini UMRI lagi mencari kerjasama dengan perusahaan yang berpengalaman untuk membangun pondasi. Untuk lantai 1-3 akan dilaksanakan dengan sistem swakelola dalam pembangunannya," kata Rektor.
Kemudian, yang sedang berjalan adalah pembangunan Rusunawa UMRI bantuan Kementerian PUPR dengan pembiayaan Rp 18 miliar. Ini nantinya akan digunakan untuk mahasiswa miskin dari luar daerah dan mahasiswa internasional. Rusunawa juga menjadi tempat Diklat pengkaderan Al Islam Kemuhammadiyahan.
Program lain yang dilakukan adalah pengembangan dan peningkatan perjanjian kerjasama dengan mitra strategis serta perguruan tinggi berskala nasional dan international. Saat ini UMRI sudah menjalin kerjasama dengan 10 perguruan tinggi di negara Asia Tenggara. Nantinya, jumlah kerjasama internasional ini akan ditingkatkan lagi. Dalam waktu dekat ini akan dilaksanakan MoU dengan Filipina pada tanggal 9 Febuari 2023 mendatang.
Setelah Asia Tenggara, UMRI akan membangun kerjasama dengan perguruan tinggi di Timur Tengah, Asia, serta Eropa. Untuk itu, peningkatan sumberdaya melalui penggunaan bahasa asing sebagai bahasa pengantar dalam kehidupan kampus sudah dimulai di lingkungan kampus. Dimana, akan ada satu hari civitaa kampus akan berbahasa Inggris.
Lalu, bakal ada peningkatan pendapatan kampus melalui pengembangan Kewirausahaan dan Enterpreneur yang bekerjasama dengan UKM serta sentra ekonomi lainnya. Dengan aset yang ada di kampus akan dimaksimalkan untuk memberikan pendapatan untuk kampus.
Selanjutnya, ada pengadaan sarana prasarana kampus melalui bantuan/hibah dari pihak lain. Antara lain pengadaan ruang perpustakaan, ballroom, PKM, dan sarana penunjang akademik lainnya. (mid)
What's Your Reaction?