Lembaga Pendidikan Jerman Danai Proyek Kolaboratif dengan UIR
Dalam LOA yang dikirim melalui surat eletronik itu, DAAD yang merupakan organisasi independen lembaga pendidikan tinggi Jerman sepakat mendanai proyek kolaboratif dengan UIR. Proyek kolaboratif ini menjadi stands UIR sebagai Universitas Islam Berkelas Dunia Berbasis Iman dan Takwa.
REKTOR Universitas Islam Riau (UIR) Prof Dr H Syafrinaldi SH MCL menerima Letter Of Agreement (LOA) kerjasama dari Deutscher Akademischer Austauschdienst German Academic Exchange Service (DAAD).
Dalam LOA yang dikirim melalui surat eletronik itu, DAAD yang merupakan organisasi independen lembaga pendidikan tinggi Jerman sepakat mendanai proyek kolaboratif dengan UIR. Proyek kolaboratif ini menjadi stands UIR sebagai Universitas Islam Berkelas Dunia Berbasis Iman dan Takwa.
Kerjasama ini adalah bentuk nyata program kampus merdeka meliputi pelaksanaan kegiatan bidang akademis yang melibatkan tiga institusi pendidikan. Yaitu Universitat Der Bundeswer Munchen, Fachhochschule Dortmund di Jerman serta UIR mewakili Indonesia.
Kolaborasi yang UIR lakukan dengan kedua universitas ini adalah, research collaborative, lecturer exchange dan student exchange. Pada aktifitasnya, tim dosen, peneliti dan mahasiswa dari UIR akan diberangkatkan ke Jerman untuk melakukan kegiatan pendidikan dan pengajaran serta penelitian.
Sebaliknya, Universitat Der Bundeswer Munchen, Fachhochschule pun yang akan menyambangi UIR untuk melaksanakan hal serupa.
Delegasi UIR akan memaparkan perspektif Digitalisation Of Law and Society yang mengulas perkembangan dunia Islam dilihat dari sisi sosial, kemasyarakatan dan digitalisasi hukum berdasarkan tema dalam program ini, yaitu University Dialogue With The Islamic World.
Dialog antar universitas Islam di dunia mengenai Islam yang ditawarkan UIR adalah nilai terbaik dari ketertarikan DAAD menyetujui proyek yang menelan biaya 88.990 EUR atau Rp1,5 miliar. Sepenuhnya proyek itu didanai DAAD.
Menurut Kepala Kantor Urusan Kerjasama UIR, Dr Rendi Prayuda SIP MSi, Rabu (19/1/2022), kerjasama kali ini sebagai bentuk mendukung riset dan publikasi untuk ketiga universitas yang diharapkan akan semakin menambah hubungan Kerjasama sebagai aktualisasi dalam penguatan UIR masuk dalam jajaran internasional.
Sementara itu, Rektor UIR yang juga bertindak sebagai ketua tim proyek menerangkan bahwa sebelumnya UIR sudah punya hubungan erat terkait kerjasama internasional dengan beberapa negara lain. Hal itu dalam upaya pencapaian visi UIR 2041. "Maka poin pentingnya kita harus punya jejaring kerjasama internasional," ujar Rektor.
Secara teknis pelaksanaan proyek ini akan berlangsung selama satu tahun dan saat ini persentase kematangan UIR dalam mempersiapkan proyek ini sudah sampai 50 persen.
Pematangan course description yaitu bahan ajar dan penentuan mata kuliah yang kiranya akan disampaikan di Jerman sebagai program lecturer exchange dari berbagai macam perspektif keilmuan, penentuan topik-topik penelitian yang akan dikolaborasikan adalah indikator kesiapan UIR untuk proyek tersebut.
Dalam hal ini, Ketua Proyek kolaborasi ini telah menyiapkan 15 orang susunan tim yang terlibat, berasal dari berbagai fakultas dan rumpun bidang ilmu di UIR. Yaitu; Dr H Syafhendri MSi, Prof Yusri Munaf SH M Hum, Dr Rendi Prayuda SIP MSi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.
Kemudian, Dr Firdaus AR SE MSi Ak CA dan Dr Eva Sundari SE MM CRBC dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Dr Admiral SH MH, Dr M Musa SH MH, Prof Dr Hj Ellydar Chaidir SH M Hum, Prof Dr Thamrin S SH M Hum, Dr Rosyidi Hamzah SH MH, Dr Surizki Febrianto SH MH, Dr Heni Susanti SH MH dan Rahdiansyah SH MH dari Fakultas Hukum.
Selanjutnya, ada juga Dr Arbi Haza Nasution B IT (Hons) M IT dari Fakultas Teknik dan Dr Harry Setiawan M I Kom dari Fakultas Ilmu Komunikasi.
Hasil dari proyek kolaborasi ini adalah publikasi internasional dan book chapter internasional yaitu gabungan tulisan jurnal riset internasional dari beberapa pihak yang bergabung dalam proyek ini yang akan diterbitkan dalam bentuk buku referensi. (rls)
What's Your Reaction?