Tujuh Negara Kirimkan Mahasiswanya untuk Menempuh Pendidikan di Kampus UMRI

Internasionalisasi di Umri bukan sekadar jargon. Dari seleksi ketat, sistem pembinaan berkelanjutan, hingga kolaborasi dengan perguruan tinggi luar negeri, semua dijalankan dengan serius. Umri ingin menjadi kampus masa depan yang mampu menjembatani pengetahuan, teknologi, dan nilai-nilai Keislamanan untuk dunia yang lebih baik.

Jul 10, 2025 - 16:11
Jul 10, 2025 - 16:25
 0
Tujuh Negara Kirimkan Mahasiswanya untuk Menempuh Pendidikan di Kampus UMRI
Mahasiswa dari tujuh negara resmi mendaftar di kampus Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) untuk menempuh pendidikan pada tahun ajaran 2025-2026.

RIAUCERDAS.COM, PEKANBARU - Sebanyak 42 mahasiswa asing dari tujuh negara resmi mendaftar di kampus Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) untuk menempuh pendidikan pada tahun ajaran 2025-2026, di kampus unggul tersebut. Kampus ini semakin memperkuat posisinya sebagai kampus yang inklusif dan mendunia.

Mahasiswa asing tersebut berasal dari sejumlah negara di Asia Tenggara hingga Afrika. Di antaranya, Kamboja, Filipina, Nigeria, Kenya, Republik Zambia, Republik Senegal, dan Somalia. Mereka tertarik pada sistem pendidikan Umri yang tidak hanya menonjolkan kualitas akademik, tetapi juga nilai-nilai ke-Islaman dan integritas moral.

Wakil Rektor III Umri, Dr Jufrizal Syahri MSi., menyebut bahwa tingginya animo mahasiswa internasional adalah cerminan kepercayaan dunia terhadap Umri sebagai institusi pendidikan tinggi yang kredibel.

"Kami ingin menghadirkan atmosfer pendidikan yang berkualitas, Islami, dan berwawasan global. Umri terbuka bagi siapa saja yang ingin belajar dan berkembang bersama," ujar Jufrizal.

Tak hanya soal akademik, Umri juga dikenal dengan pendekatan pendidikan yang holistik. Mahasiswa tidak hanya diajak unggul secara intelektual, tetapi juga disiapkan menjadi pribadi berakhlak dan berkontribusi bagi peradaban.

Menurut Kepala Kantor Urusan Internasional dan Kerjasama (KUIK) Umri, Pahmi MA., Umri menyiapkan program orientasi khusus bagi mahasiswa internasional. Salah satunya berupa kursus Bahasa Indonesia selama dua bulan penuh sebelum perkuliahan dimulai.

"Ini penting agar mereka bisa berinteraksi dengan dosen dan teman-teman lokal secara nyaman. Kami ingin proses adaptasi berjalan lancar," jelas Pahmi.

Mahasiswa asing yang telah dinyatakan lolos seleksi akan mulai masuk lebih awal, sebelum tahun akademik reguler dimulai.

Internasionalisasi di Umri bukan sekadar jargon. Dari seleksi ketat, sistem pembinaan berkelanjutan, hingga kolaborasi dengan perguruan tinggi luar negeri, semua dijalankan dengan serius. Umri ingin menjadi kampus masa depan yang mampu menjembatani pengetahuan, teknologi, dan nilai-nilai keislaman untuk dunia yang lebih baik.

Langkah ini juga membuktikan bahwa Pekanbaru, sebagai kota pendidikan, makin dikenal luas di kancah internasional. Keberadaan mahasiswa asing di Umri menjadi bukti bahwa Riau punya daya saing global dalam bidang pendidikan. (rls)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow