Kanwil Kemenag Riau Perkuat Pendekatan Keagamaan Cegah Narkoba dan Bullying di Kalangan Pelajar

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau menegaskan komitmennya dalam mencegah penyalahgunaan narkoba dan perundungan di kalangan pelajar melalui pendekatan keagamaan yang komprehensif. Komitmen ini diperkuat lewat kegiatan Pamong Menyapa yang melibatkan lintas sektor, termasuk TVRI Riau, BNN Kota Pekanbaru, dan satuan pendidikan.

Kanwil Kemenag Riau Perkuat Pendekatan Keagamaan Cegah Narkoba dan Bullying di Kalangan Pelajar
Suasana kegiatan Pamong Menyapa sebagai Akselerator SDM Berkualitas, Bebas Narkoba, Zero Perundungan yang digelar di Aula Perpustakaan dan Arsip Riau, Kamis (18/12/2025). (Sumber: Media Center Riau)

RINGKASAN BERITA :

  • Pendekatan keagamaan sebagai langkah preventif utama untuk membentuk karakter pelajar yang kuat dan berdaya tahan.
  • Sinergi lintas sektor antara Kemenag, BNN, media, dan madrasah dalam pembinaan generasi muda.
  • Madrasah dorong lingkungan aman dan berkarakter melalui kurikulum berbasis nilai dan keterlibatan orang tua.

RIAUCERDAS.COM, PEKANBARU - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau terus memperkuat pendekatan keagamaan secara komprehensif sebagai upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba dan perundungan (bullying) di kalangan pelajar.

 

Komitmen tersebut ditegaskan dalam kegiatan Pamong Menyapa sebagai Akselerator SDM Berkualitas, Bebas Narkoba, Zero Perundungan yang digelar di Aula Perpustakaan dan Arsip Provinsi Riau, Kamis (18/12/2025).

Kegiatan ini diselenggarakan dan disiarkan oleh TVRI Riau bekerja sama dengan Kanwil Kemenag Riau, MTsN 1 Pekanbaru, serta BNN Kota Pekanbaru sebagai bentuk sinergi lintas sektor dalam pembinaan generasi muda.

 

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, Dr. H. Muliardi, M.Pd, yang menjadi narasumber utama, menegaskan bahwa pencegahan perilaku menyimpang harus dilakukan sejak dini dengan memahami sebab dan akibatnya.

 

“Pendekatan keagamaan harus dilakukan secara maksimal. Sebelum terjadi masalah, selalu ada sebab dan akibat. Karena itu, langkah preventif jauh lebih baik daripada penindakan,” tegas Muliardi.

 

Ia menambahkan bahwa penguatan karakter melalui nilai-nilai agama, pembinaan berkelanjutan, serta pembiasaan pola hidup sehat menjadi kunci dalam membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Menurutnya, keseimbangan antara aktivitas intelektual dan fisik juga sangat penting bagi peserta didik.

 

“Perbanyak olahraga, jangan hanya olah otak. Pembinaan harus menyentuh fisik, mental, dan spiritual. Di Kementerian Agama, pembinaan dilakukan melalui tujuh aspek pembinaan yang terintegrasi,” tambahnya.

 

Sementara itu, Kepala BNN Kota Pekanbaru, Kombes Pol Dr. Wawan, SH, MH, mengungkapkan bahwa penyalahgunaan narkoba masih menjadi persoalan serius di masyarakat, termasuk di lingkungan pendidikan.

Berdasarkan data tahun 2023, sekitar 9,1 persen kasus narkoba melibatkan pelajar, dan peredarannya telah merambah hingga ke perguruan tinggi.

 

“Penyalahgunaan narkoba tidak mengenal latar belakang. Semua kalangan bisa terjerat, bahkan ada tokoh agama yang terlibat. Di lingkungan kampus, pelanggaran tidak hanya sebagai pengguna, tetapi juga sebagai pengedar,” jelasnya.

 

Ia menambahkan, BNN Kota Pekanbaru terus mengintensifkan upaya pencegahan melalui penyuluhan di sekolah dan perguruan tinggi, deklarasi anti narkoba, serta berbagai kegiatan edukatif lainnya.

Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba antara lain rasa penasaran, pengaruh lingkungan, stres, serta persepsi yang keliru, dengan jenis narkoba yang paling banyak disalahgunakan meliputi ganja, sabu, dan ekstasi.

 

Dari sisi pendidikan, Kepala MTsN 1 Pekanbaru, Agus Salim Tanjung, S.Pd.I., MA, menyampaikan bahwa madrasah memiliki komitmen kuat dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan berkarakter.

 

Ia menjelaskan bahwa MTsN 1 Pekanbaru menerapkan Program Kurikulum Cinta, yang menanamkan nilai tanggung jawab bersama antara sekolah dan orang tua.

 

“Saat anak berada di sekolah, menjadi tanggung jawab sekolah. Di luar jam sekolah, menjadi tanggung jawab orang tua. Kami juga menyediakan layanan bimbingan konseling bagi siswa yang membutuhkan pendampingan,” ujarnya.

 

Dengan pembinaan berkelanjutan dari Kanwil Kemenag Riau serta sinergi bersama BNN dan orang tua, pihak madrasah optimistis dapat mewujudkan lingkungan pendidikan yang zero narkoba dan zero perundungan, sekaligus melahirkan generasi muda Riau yang berkarakter dan berdaya saing. (*)