Gubri Syamsuar Rayakan Hari Raya Enam di Bangkinang dan Ikut Ziarah Kubur
Hari Raya Enam atau Aghi Ghayo Onam 1444 Hijriah ini jatuh pada 8 Syawal atau Sabtu, 29 April 2023. Yaitu setelah warga Kampar berpuasa enam hari di awal bulan Syawal setelah Hari Raya Idul Fitri. Dalam tradisi ini, masyarakat dan Gubri Syamsuar melakukan ziarah kubur.
RIAUCERDAS.COM - Tepat Sabtu (29/4/2023), ribuan masyarakat di sejumlah tempat di Kabupaten Kampar merayakan Hari Raya Enam (Aghi Ghayo Onam). Hari Raya Enam ini merupakan salah satu tradisi masyarakat setempat yang biasanya ditandai dengan aktivitas ziarah kubur.
Hari Raya Enam atau Aghi Ghayo Onam 1444 Hijriah ini jatuh pada 8 Syawal atau Sabtu, 29 April 2023. Yaitu setelah warga Kampar berpuasa enam hari di awal bulan Syawal setelah Hari Raya Idul Fitri.
Tadi pagi, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar turut bersama masyarakat menyemarakkan acar adat ini. Syamsuar dan masyarakat melakukan tradisi ziarah kubur di Masjid Mujahidin Dusun Uwai, Desa Muara Uwai Bangkinang.
Sebelumnya,Gubri bersama Pj Bupati Kampar Kamsol makan berjambau dengan masyarakat yang ikut merayakan hari raya enam. Selanjutnya, Gubri dan Pj Bupati melepas para peziarah.
"Alhamdulillah hari ini bisa ikut menyemarakkan kegiatan adat (ziarah kubur) yang telah dilakukan secara turun temurun sekaligus mendoa," ujar Gubri seperti dilansir dari Media Center Riau.
"kegiatan ini merupakan hal yang baik untuk meningkatkan silaturahim untuk saling memaaf-maafkan satu dan lainnya," tambah Syamsuar.
Syamsuar juga berziarah ke makam pahlawan Gandulo Datuk Tabano (Pendekar Kampar) yang wafat pada tahun 1318 H atau 11 November 1898 di Bandar Jampung Godang Bangkinang. Selain itu, ia berziarah ke pemakaman umum Persukuan Putopang di Desa Muara Uwai, Kecamatan Bangkinang.
Sementara, Pj Bupati Kampar Kamsol juga mengucapkan terima kasih kepada Gubri yang hadir langsung di tengah-tengah masyarakat untuk memperingati tradisi Hari Raya Enam. Bahkan, GUbri ikut ziarah kubur dan bersilaturahmi dengan masyarakat.
"Tradisi dan budaya ini sudah dilakukan secara turun temurun dan menjadi aktifitas keagamaan yang rutin dilakukan masyarakat Kabupaten Kampar," kata Kamsol.
Kamsol menerangkan, dua tahun sebelumnya tradisi ini terpaksa tidak terlaksana akibat pandemi Covid-19. Karenanya, tahun ini peziarah yang hadir terlihat lebih ramai. (*)
What's Your Reaction?