Presiden Jokowi Beri Kuis ke Anak Papua: 1.800 ditambah 2.100?
Kuis matematika itu dilontarkan Jokowi karena ingin mengetes kemampuan anak-anak untuk berhitung.
RIAUCERDAS.COM - “1.800 ditambah 2.100?” tanya Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi). Pertanyaan itu Jokowi lontarkan kepada anak-anak pelajar Papua di Ballroom Cendrawasih, Swiss-Belhotel, Kota Jayapura, Provinsi Papua pada Jumat (7/7/2023).
“3.900,” jawab seorang anak yang disambut antusias presiden. "Wah ini cepat banget, boleh lah sepeda satu. Betul, Prof, ya?” tanya Jokowi kepada Profesor Yohanes Surya yang "didaulat" sebagai juri oleh presiden.
Kuis matematika itu dilontarkan Jokowi karena ingin mengetes kemampuan anak-anak untuk berhitung. "Nanti yang jadi jurinya biar Profesor Yohanes. Ini saya lihat anak-anak pintar-pintar banget,” ujar Presiden.
Menariknya, bagi yang langsung bisa jawab dihadiahi sepeda oleh Jokowi. "Tapi saya enggak bawa sepeda, nanti saya kirim mungkin besok atau Senin bisa sampai ke sini karena Pak Presiden enggak bawa sepeda, baru ingat tadi malam. Hadiahnya sepeda tapi nanti dikirim sampai ke Membra (Memberamo Raya), sampai ke Biak, sampai ke Sorong, kirim langsung saja,” imbuhnya.
Para pelajar yang hadir pun tampak sangat antusias untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan Presiden Jokowi. Presiden Jokowi pun kemudian memberikan sejumlah pertanyaan hitung-hitungan, mulai dari penambahan, pengurangan, perkalian, hingga pembagian.
“Penambahan lagi, 12.389 ditambah 33.238?” tanya Presiden. “45.627,” jawab seorang anak.
“Kamu enggak ikut, kok ikut lagi. Menang terus nanti, sudah dapat sepeda. Pintar banget ini. Entar diulang lagi. Siapa namanya?” tanya Presiden.
“Jose,” jawab sang anak seperti dilansir dari setkab.go.id.
“Jose enggak ikut dulu, entar, cepat banget lagi, nanti saya tanya khusus, sudah dapat sepeda,” ungkap Presiden diiringi gelak tawa semua yang hadir.
Menurut Profesor Yohanes Surya, anak-anak tersebut sebelumnya tidak bisa berhitung. Namun, setelah mengikuti program belajar berhitung dengan metode “Gasing” (gampang, asyik, menyenangkan) yang digagas Profesor Yohanes Surya, anak-anak tersebut jadi bisa berhitung dengan cepat.
“Jadi anak-anak ini sebenarnya dilatih dua minggu dari enggak bisa hitung, dua minggu itu sudah bisa hitung,” ungkap Profesor Yohanes.
Di akhir pertemuan, seorang anak bernama Carmelita bertanya apakah Presiden Jokowi kecil suka belajar matematika. Presiden Jokowi pun menjawab bahwa ia sangat menyukai matematika.
“Suka banget, tanya matematika apa saja bisa, tapi sekarang sudah tua, lupa. Dulu seingat saya matematika Pak Presiden dapat angka 9. Dulu Pak Presiden SD juga juara, SMP enggak, SMA juara lagi. Juara sekolah, loh, bukan juara kelas,” tandas Presiden Jokowi. (*)
What's Your Reaction?