Para Bidan Peserta Pelatihan BKKBN Riau Praktik Langsung Pasang Kontrasepsi

Praktek lapangan ini merupakan salah satu syarat utama mereka dinyatakan lulus dalam pelatihan. Dalam praktek itu, mereka harus melayani enam aseptor. Tiga aseptor pemasangan intrauterine device (IDU) dan tiga lagi implan.

Oct 19, 2022 - 20:50
 0
Para Bidan Peserta Pelatihan BKKBN Riau Praktik Langsung Pasang Kontrasepsi
Suasana praktek lapangan pelayanan kontrasepsi di Klinik Bidan Rosita, Pekanbaru, Rabu (19/10/2022)

RIAUCERDAS.COM - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Riau mengelar pelatihan untuk sejumlah bidan. Di akhir pelatihan, para bidan tersebut harus melakukan praktik lapangan.


Praktik lapangan yang dijalani 25 bidan dari delapan kabupaten/kota di Provinsi Riau itu digelar di Klinik Bidan Rosita yang ada di Jalan Taman Karya, Pekanbaru, Rabu (19/10/2022). Di sana, mereka memberikan pelayanan kontrasepsi kepada puluhan ibu.


Praktik lapangan ini merupakan salah satu syarat utama mereka dinyatakan lulus dalam pelatihan. Dalam praktek itu, mereka harus melayani enam aseptor. Tiga aseptor pemasangan intrauterine device (IDU) dan tiga lagi implan. "Minimal mereka melakukan tindakan," ujar Koordinator Bidang Latbang BKKBN Riau Irwanto.


Dijelaskan dia, peserta yang ikut kali ini adalah angkatan II. Mereka menjalani pelatihan  selama dua minggu. Satu minggu pertama pelatihan dilakukan secara online. Kemudian satu minggu kedua secara offline. Di akhir pelatihan mereka menjalani praktik lapangan.


Menurut Irwanto, para peserta ini merupakan bidan dari kabupaten yang berada pada desa atau kelurahan yang memiliki locus stunting oleh pemerintah daerah Kabupaten/Kota. Dengan pelatihan ini, BKKBN berharap tidak hanya ada bidan yang berkompeten melayani akseptor. Tapi juga upaya mengintervensi desa atau kelurahan yang ditetapkan locus stunting. 


Para bidan itu diharapkan menjadi tenaga medis yang mampu memberikan pelayanan terhadap Pasangan Usia Subur (PUS) di daerah locus stunting.


Kepala BKKBN Riau Mardalena Wati Yulia yang sempat hadir di lokasi praktek lapangan menjelaskan bahwa pelatihan dilakukan dalam rangka meningkatkan SDM dalam pelayanan KB.


Menurutnya, SDM ini salah satunya adalah tenaga fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan IUD dan implan. Dengan pelatihan ini, diharap pelayanan dilakukan sesuai dengan SOP-nya. "Untuk melakukan itu, tentu harus ikut Pelatihan," kata dia. (*)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Hendra Moderator, penulis