Kemendikdasmen Salurkan Bantuan dan Anggaran Rp2 Miliar untuk Perbaikan SMKN 1 Cileungsi
Sebagai langkah cepat, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah menyalurkan bantuan berupa tiga tenda kelas darurat, santunan bagi korban, dukungan psikososial, serta berkoordinasi untuk perbaikan fasilitas sekolah. Melalui Direktorat SMK, pemerintah juga mengalokasikan dana sebesar Rp2 miliar untuk memperbaiki tiga bangunan yang terdampak.

RIAUCERDAS.COM, BOGOR - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyampaikan keprihatinannya atas musibah robohnya atap Gedung C SMKN 1 Cileungsi, Kabupaten Bogor, Rabu (10/9/2025) pagi. Insiden yang terjadi sekitar pukul 09.15 WIB itu menyebabkan puluhan murid dan guru mengalami luka-luka.
Sebagai langkah cepat, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah menyalurkan bantuan berupa tiga tenda kelas darurat, santunan bagi korban, dukungan psikososial, serta berkoordinasi untuk perbaikan fasilitas sekolah. Melalui Direktorat SMK, pemerintah juga mengalokasikan dana sebesar Rp2 miliar untuk memperbaiki tiga bangunan yang terdampak.
“Perbaikan akan masuk Program Revitalisasi Satuan Pendidikan dalam skema swakelola. Targetnya selesai sebelum 15 Desember agar ruang kelas kembali bisa digunakan,” kata Abdul Mu’ti saat meninjau lokasi, Kamis (11/9).
Mendikdasmen juga menjenguk siswa yang masih dirawat di RS Radjak Hospital Cileungsi. Ia mengingatkan agar para siswa tetap semangat belajar meski untuk sementara harus menggunakan tenda darurat. “Yakinlah musibah ini di luar kuasa kita. Tetaplah semangat dan jadilah anak-anak yang maju,” pesannya.
Kepala SMKN 1 Cileungsi, Meisye Yeti, menegaskan pihak sekolah telah melakukan evakuasi cepat, koordinasi dengan aparat dan tenaga medis, serta pengamanan area terdampak. “Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Penanganan dilakukan cepat berkat dukungan banyak pihak,” ujarnya.
Berdasarkan laporan teknis, runtuhnya atap disebabkan ketidaksesuaian rangka baja ringan dengan beban genting tanah liat. Gedung tersebut dibangun pada 2015 menggunakan dana APBD Kabupaten Bogor.
Saat ini sebagian besar siswa yang terluka sudah pulang, meski ada yang masih menjalani perawatan. Sementara pembelajaran berlangsung secara daring hingga Senin mendatang sebelum kembali diatur luring bergiliran. (rls)
What's Your Reaction?






