Angka Stunting di Rohul Masih Perlu Diturunkan, Pemkab Libatkan Tim Pakar

Untuk diketahui, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022, angka stunting di Rohul berhasil turun dari 25,8 persen menjadi 22 persen. Sesuai target yang telah ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021, angka ini perlu diturunkan menjadi 14 persen di tahun 2024. 

Mar 28, 2023 - 09:22
 0
Angka Stunting di Rohul Masih Perlu Diturunkan, Pemkab Libatkan Tim Pakar
Kepala Perwakilan BKKBN Riau, Mardalena Wati Yulia menyerahkan secara simbolis DAK Sub Bidang KB kepada Bupati Rohul sebesar 5.975.320.000, Senin (27/3/2023).

RIAUCERDAS.COM - Bupati Rokan Hulu (Rohul), H. Sukiman membuka langsung Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting di Ruang Pertemuan Rumah Dinas Bupati Kabupaten Rokan Hulu, Senin (27/3/2023) kemarin. 


Forum itu merupakan langkah nyata percepatan penurunan angka prevalensi stunting di Provinsi Riau. Apalagi saat ini sudah memasuki tahun terakhir dalam upaya pencapaian target/sasaran RPJMN dan Renstra 2020-2024, Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Angka Prevalensi Stunting.


Untuk diketahui, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022, angka stunting di Rohul berhasil turun dari 25,8 persen menjadi 22 persen. Sesuai target yang telah ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021, angka ini perlu diturunkan menjadi 14 persen di tahun 2024. 


"Perlu adanya peningkatan upaya, sinergi dan kolaborasi dengan lintas sektor. Upaya percepatan penurunan stunting ini tidak bisa dilakukan hanya satu OPD saja," ujar Sukiman.


Sebelumnya, tambah dia, Pemkab Rohul telah melakukan sinergi dan konvergensi. Namun masih perlu upaya yang lebih maksimal lagi untuk bisa mencapai target yang telah ditetapkan. 


Untuk itu, Pemkab Rohul terus memperkuat sinergitas program kerjasama lintas sektor. Mulai dari Dinas kesehatan, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Puskesmas, Kecamatan hingga ke tingkat desa.


Sinergi itu juga melibatkan empat tim pakar/ahli di antaranya dokter anak, dokter kandungan/obgyn, ahli gizi, dan psikolog. "Mari kita tumbuhkan semangat kebersamaan untuk bisa bergerak bersama mengentaskan stunting di daerah kita" jelasnya.


Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Riau, Dra. Mardalena Wati Yulia, M.Si yang hadir langsung menjelaskan bahwa pertemuan ini bisa dimanfaatkan untuk penguatan peran dari masing-masing Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang telah dibentuk hingga ke tingkat desa.


"Untuk TPPS Tingkat Desa yang diketuai oleh TP PKK Desa sendiri masih diperlukan adanya penguatan. Karena belum maksimalnya pendampingan kepada keluarga berisiko stunting," ujarnya.

 
Selain itu, tambah Mardalena, semua pihak harus kembali menggerakkan 927 TPK yang ada di Kabupaten Rohul. Ketika semua sudah bergerak sesuai dengan perannya, diharapkan tidak ada lagi ditemui anak-anak berisiko stunting. 


Selain itu, Sekretaris Daerah Rohul, Muhammad Zaki S.STP M.Si berharap program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) kembali digalakkan untuk membantu keluarga berisiko stunting yang disebabkan oleh ketidakmampuan secara ekonomi. 

Bersamaan dengan ini juga dilakukan penyerahan secara simbolis DAK Sub Bidang KB kepada Bupati Rohul sebesar 5.975.320.000. Tahun lalu realisasi DAK Rohul menempati posisi tertinggi ketiga se-Provinsi Riau.

Harapannya, DAK Sub Bidang KB tahun ini bisa terserap sepenuhnya dan terarah pengalokasiannya. 
Dalam acara itu, turut hadir Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Dinas Kesehatan, Bappeda, Puskesmas, Camat, TP PKK, dan Satgas Stunting Kabupaten Rohul. (rls)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Hendra Moderator, penulis