Kemendikdasmen Perkuat Satu Data Pendidikan, Wamen Fajar Tekankan Validitas Data Kebijakan
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menegaskan pentingnya validitas dan kualitas data sebagai fondasi kebijakan pendidikan yang tepat dan berkelanjutan. Melalui Rapat Koordinasi Data dan Teknologi Informasi Pendidikan, Kemendikdasmen mendorong penguatan Satu Data Pendidikan serta optimalisasi super aplikasi Rumah Pendidikan sebagai bagian dari transformasi digital pembelajaran nasional.
RINGKASAN BERITA:
- Validitas data menentukan kualitas kebijakan pendidikan, sehingga penguatan Satu Data Pendidikan menjadi prioritas utama.
- Rumah Pendidikan didorong sebagai super aplikasi pembelajaran, untuk menghadirkan akses digital yang inklusif dan merata.
- Kolaborasi pusat, daerah, dan satuan pendidikan diperkuat, termasuk melalui Malam Anugerah Data dan Teknologi Informasi Pendidikan 2025.
RIAUCERDAS.COM, JAKARTA - Data yang dikelola secara baik dan bertanggung jawab menjadi syarat utama agar kebijakan pendidikan dapat dirumuskan secara tepat, adaptif, dan berkelanjutan. Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq dalam Rapat Koordinasi Data dan Teknologi Informasi Pendidikan yang diselenggarakan Kemendikdasmen melalui Pusat Data, Teknologi, dan Informasi (Pusdatin).
Kegiatan yang berlangsung pada 15–18 Desember 2025 di Jakarta ini menjadi forum strategis untuk memperkuat penyelenggaraan Satu Data Pendidikan serta mendorong pemanfaatan super aplikasi Rumah Pendidikan sebagai fondasi transformasi digital pembelajaran.
“Validitas data akan menentukan kualitas kebijakan. Jika pijakan datanya tidak valid dan tidak presisi, maka kebijakan yang diambil juga tidak akan berkualitas,” ujar Fajar saat membuka kegiatan.
Wamen Fajar menegaskan bahwa penguatan Satu Data Pendidikan tidak hanya berkaitan dengan pengumpulan data, tetapi juga mencakup proses verifikasi, konsistensi, serta penguatan literasi data di seluruh level ekosistem pendidikan, mulai dari pusat hingga satuan pendidikan.
Senada dengan itu, Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen Suharti menyampaikan bahwa data merupakan kunci keberhasilan kebijakan pendidikan yang dampaknya baru dapat dirasakan dalam jangka panjang.
Oleh karena itu, kualitas dan validitas data pendidikan harus terus dijaga melalui penjaminan mutu dan kolaborasi erat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan satuan pendidikan.
Suharti mengungkapkan, meskipun Data Pokok Pendidikan (Dapodik) telah berjalan sejak 2015 dan inisiatif Satu Data Pendidikan diperkuat sejak 2022, kualitas data pendidikan masih membutuhkan perbaikan berkelanjutan agar benar-benar mencerminkan kondisi di lapangan dan dapat dimanfaatkan secara optimal dalam perencanaan serta pengambilan kebijakan.
Super Aplikasi Rumah Pendidikan
Selain penguatan tata kelola data, rapat koordinasi ini juga menyoroti pemanfaatan Rumah Pendidikan sebagai ekosistem digital pembelajaran terpadu.
Aplikasi ini dirancang untuk mengintegrasikan layanan, konten, dan sumber belajar digital yang dapat diakses secara inklusif oleh pendidik dan peserta didik di seluruh Indonesia.
Menurut Wamen Fajar, transformasi digital pendidikan harus dimaknai secara substantif.
“Digitalisasi pendidikan bukan sekadar pembagian perangkat, tetapi membangun ekosistem pengetahuan berbasis data agar setiap anak, termasuk di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar, memiliki akses yang sama terhadap pembelajaran berkualitas,” jelasnya.
Melalui rapat koordinasi ini, Kemendikdasmen berharap terbangun kesamaan persepsi dan penguatan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta pemangku kepentingan lainnya dalam mendukung terwujudnya Satu Data Pendidikan dan transformasi digital pembelajaran yang berkelanjutan.
Malam Anugerah
Sebagai rangkaian kegiatan, Kemendikdasmen juga menggelar Malam Anugerah Data dan Teknologi Informasi Pendidikan 2025. Penganugerahan ini menjadi bentuk apresiasi kepada pemerintah daerah, satuan pendidikan, dan pemangku kepentingan yang menunjukkan komitmen serta kontribusi nyata dalam penguatan data pendidikan dan digitalisasi pembelajaran.
Penghargaan diberikan dalam sejumlah kategori, antara lain PTP Connect 2025, Anugerah Provinsi Terbaik dalam Pengimbasan dan Pemanfaatan Rumah Pendidikan, Hackathon Rumah Pendidikan 2025, serta Anugerah Pemanfaatan Data.
Seluruh kategori tersebut menegaskan pentingnya kolaborasi, inovasi, dan komitmen bersama dalam membangun tata kelola data pendidikan yang berkualitas dan ekosistem pembelajaran digital yang inklusif. (rls)