720 Sekolah Terima Penghargaan Adiwiyata dari 4 Kementerian
Adapun empat pihak yang memberikan penghargaan masing-masing Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Agama (Kemenag), serta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
RIAUCERDAS.COM — Sebanyak 720 sekolah menerima penghargaan Adiwiyata dari empat kementerian. Penghargaan itu diberikan sebagai bentuk apresiasi atas upaya yang dilakukan oleh sekolah-sekolah dalam menerapkan program berbasis lingkungan.
Adapun empat pihak yang memberikan penghargaan masing-masing Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Agama (Kemenag), serta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Penghargaan itu diberikan secara langsung oleh Wakil Menteri LHK pada Rabu (2/10/2024) lalu, di kantor Kementerian LHK, Jakarta. Dari 720 sekolah, 208 di antaranya adalah penerima penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri.
Kemudian, 512 sekolah jadi penerima penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional. Sekolah Adiwiyata Nasional merupakan tahap awal dalam program Adiwiyata, sedangkan Sekolah Adiwiyata Mandiri merupakan tahap lanjutan setelah sekolah berhasil meraih predikat Adiwiyata Nasional.
Staf Ahli Menteri Bidang Regulasi Kemendikbudristek, Nur Syarifah menyampaikan bahwa pemberian penghargaan ini merupakan upaya mewujudkan komitmen antara Kemendikbudristek, Kementerian LHK, Kemenag, serta Kemendagri dalam rangka pengembangan pendidikan lingkungan hidup.
"Ini merupakan wujud semangat gotong royong yang menjadi dasar bagi kita semua untuk membangun generasi masa depan yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Penghargaan Adiwiyata yang diserahkan hari ini bukan hanya pengakuan atas keberhasilan sekolah-sekolah dalam mengelola lingkungan hidup, tetapi juga merupakan simbol dan upaya kolektif kita dalam membangun generasi yang peduli terhadap keberlanjutan bumi," kata Nur Syarifah.
Syarifah menambahkan bahwa Kurikulum Merdeka yang saat ini telah berlaku secara nasional membuka ruang yang fleksibel bagi sekolah untuk mengembangkan materi pembelajaran tentang lingkungan hidup.
“Kurikulum Merdeka membuka ruang tidak hanya bagi sekolah untuk mengembangkan materi pembelajaran, tetapi juga membuka ruang bagi para stakeholder untuk turut berpartisipasi di dalam pembelajaran,” jelasnya.
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong, dalam sambutannya mengingatkan pentingnya peran sekolah dalam menciptakan generasi penerus yang peduli dengan lingkungan hidup.
“Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki peran penting di dalam mengubah perilaku, membentuk karakter, dan menciptakan generasi penerus bangsa yang peduli akan lingkungan hidup,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pendidikan lingkungan dapat berupa proses yang berkelanjutan sepanjang hayat.
“Semakin dini kita menanamkan pentingnya kesadaran lingkungan hidup, semakin besar peluang kita untuk menciptakan dunia yang lebih baik serta lingkungan yang lestari dan berkelanjutan,” tutur Alue.
Pelaksanaan program Adiwiyata tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI Nomor 05/2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata. Penghargaan Adiwiyata diberikan kepada sekolah yang menerapkan pola hidup peduli lingkungan dan menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah sebagai tempat kegiatan pembelajaran.
Sekolah Adiwiyata bertujuan menyadarkan warga sekolah akan lingkungan sehingga dapat turut bertanggung jawab dalam penyelamatan lingkungan.(rls)
What's Your Reaction?