1.297 Peserta KKN UMRI Dilepas, Mahasiswa Diminta Gerakkan Salat Berjamaah di Masjid

Untuk kelompok internasional, KKN dilakukan di tiga negara. Yaitu, di Pattani, Thailand, Selangor, Malaysia dan di Arab Saudi. Khusus satu mahasiswa yang berangkat ke Arab Saudi merupakan program KKN kolaborasi dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Sementara, untuk skema reguler, mahasiswa KKN UMRI disebar di dua provinsi. Yaitu di sembilan kabupaten kota di Riau dan satu kabupaten di Sumatera Barat (Sumbar). Mereka akan dibimbing oleh 42 orang Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).

Jul 26, 2024 - 21:45
 0
1.297 Peserta KKN UMRI Dilepas, Mahasiswa Diminta Gerakkan Salat Berjamaah di Masjid
Foto bersama saat pelepasan 1.297 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata atau KKN Universitas Muhammadiyah Riaupada Jumat (26/7/2024).

RIAUCERDAS.COM - Sebanyak 1.297 peserta Kuliah Kerja Nyata Universitas Muhammadiyah Riau (KKN-UMRI) tahun 2024 dilepas secara resmi pada Jumat (26/7/2024) sore. Proses pelepasan dilakukan oleh Rektor UMRI, Saidul Amin di halaman kampus utama.


Dari 1.297 mahasiswa itu, peserta KKN dibagi menjadi dua skema. Sebanyak 1.246 orang mengikuti skema KKN reguler dan 51 orang skema KKN internasional. 


Untuk kelompok internasional, KKN dilakukan di tiga negara. Yaitu, di Pattani, Thailand, Selangor, Malaysia dan di Arab Saudi. Khusus satu mahasiswa yang berangkat ke Arab Saudi merupakan program KKN kolaborasi dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.


Sementara, untuk skema reguler, mahasiswa KKN UMRI disebar di dua provinsi. Yaitu di sembilan kabupaten kota di Riau dan satu kabupaten di Sumatera Barat (Sumbar). Mereka akan dibimbing oleh 42 orang Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).


Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UMRI, Aidil Haris melaporkan, kabupaten yang dituju oleh mahasiswa KKN UMRI di Riau adalah Pelalawan, Dumai, Siak, Bengkalis, Kampar, Rokan Hilir, Indragiri Hulu, Kuantan Singingi, dan Pekanbaru.


Ada juga dua kelompok yang akan ditempatkan di kampung suku Talang Mamak. "KKN ini untuk mengakomodir permintaan Ustad Abdul Somad beberapa waktu lalu," paparnya. Nanti di sana, mahasiswa didorong untuk mengajak menguatkan nilai keislaman mereka.


Selanjutnya, di Provinsi Sumbar, mahasiswa akan ditempatkan di satu Kecamatan Maninjau di Kabupaten Agam. Nantinya, mahasiswa akan dibagi menjadi empat kelompok yang mengabdi di empat Jorong.


Aidil berpesan, dalam pelaksanaan KKN, mahasiswa diminta serius melaksanakan program utama dan pendamping yang telah disusun dalam proposal. Dimana, proposal sudah disusun sejak sebulan lalu dan telah dipresentasikan.


Selain program utama dan pendampingan, ada juga program wajib. Dimana setiap mahasiswa KKN di masing-masing kelompok wajib menjadi penggerak salat berjamaah di masjid. Nanti, akan ada Sidak untuk memastikan program ini berjalan.


Lalu, mahasiswa KKN UMRI juga wajib melakukan Gerakan Maghrib Mengaji di lokasi pengabdiannya. "Jadi program ini tidak bisa ditawar-tawar," paparnya. 


Program ini bakal jadi prioritas utama dilakukan oleh mahasiswa KKN di Talang Mamak. Karena nantinya mahasiswa bakal didampingi juga oleh UAS dan timnya


Aidil juga mengingatkan bahwa mahasiswa KKN ini adalah Duta UMRI. Karena itu, mereka harus mampu menjaga sikap. Karena jika ada satu kesalahan, maka UMRI akan terimbas jeleknya. "Jangan sampai salah sikap dan tingkah di lokasi KKN," paparnya.


Kemudian, Aidil juga menambahkan, seluruh mahasiswa akan dilindungi BPJS Ketenagakerjaan jika mengalami kecelakaan di lokasi KKN. Sementara, mahasiswa yang sakit di lokasi KKN bakal diarahkan untuk ditangani BPJS Kesehatan.


Sementara, Rektor UMRI menyampaikan, di tahun mendatang pihaknya sedang menggagas pelaksanaan KKN mahasiswa ke negara Australia. Di samping itu, pihaknya sudah menjajaki kerjasama dengan kampus di Moro, Filipina agar bisa menempatkan mahasiswa KKN di sana.


Mahasiswa UMRI, kata dia, memiliki tiga keistimewaan. Pertama, peserta KKN adalah mahasiswa yang dilatih berpikir rasional untuk mampu menelurkan ide menjadi kenyataan. Kemudian, sebagai orang Islam harus mampu menanamkan nilai-nilai keislaman dalam diri.


Ketiga, sebagai keluarga besar Muhammadiyah, di luar sana mahasiswa KKN UMRI harus mampu jadi Duta Persyarikatan. "Kami berharap, mahasiswa bisa  lebih baik dibanding kami. Karena masa depan persyarikatan ada di tangan kalian semua," kata Rektor. (*)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow