Bikin Bangga, Gilbert, Siswa Riau Raih Medali di Ajang International Economic Olympiad di Hong kong

Dalam International Economic Olympiad 2024, ada lima pelajar Indonesia yang diturunkan. Satu di antaranya adalah Gilbert yang merupakan siswa SMAS Darma Yudha Pekanbaru.

Aug 1, 2024 - 16:37
 0
Bikin Bangga, Gilbert, Siswa Riau Raih Medali di Ajang International Economic Olympiad di Hong kong
Gilbert Liean Wu disambut saat tiba di Pekanbaru, Kamis (1/8/2024). Gilbert meraih medali perunggu di ajang International Economic Olympiad 2024 di Hong Kong.

RIAUCERDAS.COM - Satu lagi siswa Riau berhasil mengharumkan nama negara di kancah internasional. Kali ini, kabar baik datang dari ajang International Economic Olympiad (IEO) 2024 yang diselenggarakan di Hong Kong pada 22-31 Juli.


Di kompetisi ekonomi internasional bagi pelajar itu, Gilbert Liean Wu berhasil menyumbangkan satu dari empat medali bagi Indonesia. Pelajar dari SMAS Darma Yudha Pekanbaru itu berhasil membawa pulang medali perunggu.

Usai berkompetisi, Gilbert dan peserta lainnya kembali ke Tanah Air. Usai pesawat yang ia tumpangi mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Gilbert disambut oleh kedua orangtuanya, keluarga, pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Riau, serta pimpinan dan guru di SMAS Darma Yudha. 

Putra dari pasangan Andi dan Lie Lie tak bisa menyembunyikan raut gembira ketika bertemu rombongan yang menjemputnya. Ia berterima kasih karena mendapat dukungan dari banyak pihak selama persiapan maupun menghadapi IEO 2024. 

“Dukungan sangat besar pada saya. Guru selalu memberi motivasi selama bertanding,” ucap Gilbert. Gurunya juga kerap menanyakan kabar selama ia berada di Hong Kong.

Begitu juga dengan pihak Disdik Riau. Menurut Gilbert, ia banyak menerima motivasi agar tetap bersemangat saat bertanding. Tak kalah penting menurutnya adalah dukungan dan doa orangtua.

Gilbert mengakui, perjuangan tim Indonesia di ajang IEO 2024 tidak ringan. Mereka harus menjalani tiga tahap ujian. Yaitu, uji tertulis individual terkait ekonomi. Lalu, uji individual terkait literasi finansial. Ketiga, uji kelompok terkait business case

“Tim kami diminta mempresentasikan studi kasus bisnis di hadapan juri,” tutur Gilbert. Menurutnya, tim Indonesia dipersiapkan agar lebih mampu menghadapi materi business case ini. Namun, tim Indonesia harus puas terhenti sampai ke babak final.

Walau belum bisa mencapai tiga peringkat teratas, Gilbert mengaku tetap bangga. Karena, tahun ini pertama kali Indonesia berhasil masuk babak final di materi business case. Sebelumnya selalu tersisih di babak-babak awal.

Pemuda yang sudah diterima menjadi mahasiswa National University of Singapore (NUS) ini  menambahkan, tahun ini ada sekitar 52 negara yang ikut dalam IEO. Dari semua negara itu, ia menilai, peserta asal Kanada, Brazil, dan China Taipei yang cukup berat dihadapi.

“Mereka hebat karena kemampuan bahasa Inggrisnya. Apalagi, presentasi dilakukan memang pakai bahasa Inggris. Sementara, peserta dari negara-negara tersebut sudah terbiasa. Di samping itu, tingkat ekonomi negaranya juga sudah jauh di atas kita,” paparnya. 

Tak hanya itu, Gilbert menyebut, peserta negara-negara lain menjalani masa intensif kurang lebih tiga bulan sebelum bertanding. Sementara, tim Indonesia, persiapan atau intensif dilakukan 10 hari jelang berangkat. Proses persiapan dilakukan di Jakarta.

Meskipun demikian, Gilbert menyebut sudah melakukan persiapan mandiri. Ia telah memiliki buku landasan dan buku teori ekonomi untuk dipelajari. Menurutnya, literasi finansial menjadi materi uji yang relatif baru di ajang IEO. Baik materi, peserta maupun jurinya masih baru. Karena itu, peluang juara cukup besar. 


Sementara, Elvira Yuaningtyas dari Disdik Riau mengaku bangga dengan capaian Gilbert. Apalagi, Gilbert berhasil menyumbangkan medali bagi Indonesia. 

Dijelaskan dia, pada IEO 2024, Indonesia mengirim lima pelajar untuk berlomba. Selain Gilbert, ada Andrew Pratama Kho dari SMAS Kristen 6 Penabur DKI Jakarta yang meraih medali perak. Selanjutnya, Nazla Filia Adzkia Taqiya dari SMAS Pribadi Bandung yang juga meraih medali perak.

Kemudian, ada Nathanael Pradipta dari SMAN 47 DKI Jakarta yang meraih medali perunggu, sama dengan Gilbert. Terakhir, ada Karen Rianika Tanuwijaya dari SMAS Kristen BPK Penabur Gading Serpong.

Kepala Disdik Riau, Roni Rakhmat mengucapkan selamat kepada Gilbert. Ia menyebut, prestasi ini menandakan anak-anak Riau mampu berdiri sejajar dengan pelajar lainnya di Indonesia. Termasuk di dunia.


Roni berharap, apa yang ditorehkan Gilbert menjadi contoh positif bagi pelajar lainnya di Riau. Menurut dia, tidak ada alasan untuk tidak berusaha mencapai prestasi terbaik hingga ke tingkat internasional. Karena, dari pengalaman sebelumnya, pelajar Riau kerap jadi pemenang dalam lomba-lomba akademik maupun nonakademik di tingkat nasional maupun internasional. (*)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow