Mahasiswa Kukerta UNRI Manfaatkan Limbah Jadi Sabun Cair dengan
Bahan baku pembuatan Eco-enzyme tergolong ekonomis, ramah lingkungan serta dapat dibuat dengan bahan baku yang mudah diperoleh. Karena berasal dari limbah rumah tangga.
RIAUCERDAS.COM - Kelompok Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Mahasiswa Universitas Riau (UNRI) bekerjasama dengan perangkat Desa Batu Belah mengadakan sosialisasi berjudul “Pembuatan Eco- enzyme dari Sampah dan Aplikasi Eco-enzyme Sebagai Bahan Sabun Cair, Sabun Padat, dan Pupuk Organik” pada Kamis (3/8/2023) lalu di Desa Batu Belah, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar.
Mahasiswa Kukerta UNRI yang lokasi penempatannya di Desa Batu Belah ini melaksanakan sosialisasi sekaligus demonstrasi pembuatan Eco-enzyme serta pengaplikasiannya sebagai bahan pembuatan sabun cair, dan sabun padat.
"Sosialisasi dan demonstrasi ini dilakukan di Balai Desa Batu Belah dan dihadiri oleh perangkat desa dan warga setempat.” Hal ini disampaikan Chairul ST MT selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kukerta UNRI, Sabtu (5/8/2023).
Lebih lanjut, Chairul menjelaskan Eco-enzyme merupakan bahan aktif yang berasal dari limbah organik dapat dimanfaatkan untuk membuat cairan pembersih dan sabun ramah lingkungan.
Bahan baku pembuatan Eco-enzyme tergolong ekonomis, ramah lingkungan serta dapat dibuat dengan bahan baku yang mudah diperoleh. Karena berasal dari limbah rumah tangga.
“Cara pembuatan Eco-enzyme juga termasuk ekonomis karena tidak memerlukan lahan dan wadah khusus. Cairan Eco-enzyme ini dibuat dengan mencampurkan sampah organik dengan gula merah dan air dengan perbandingan 1:3:10. Wadah yang digunakan dapat berupa botol atau ember atau toples plastik tertutup dan diletakkan di tempat yang teduh selama 3 bulan,” ujar DPL Kukerta ini.
Lebih lanjut, ujar Chairul, kegiatan sosialisasi ini tentunya memberikan edukasi mengenai pengolahan limbah organik menjadi produk siap pakai yang memiliki nilai guna dan manfaat yang tinggi.
Limbah organik yang diolah menjadi Eco-enzyme dapat dimanfaatkan dan diolah kembali menjadi produk siap pakai seperti sabun padat, sabun cair, detergen dan pupuk untuk pertanian.
Teknologi Eco-enzyme dapat dijadikan solusi bagi pengelolaan sampah organik di masyarakat karena dapat menghasilkan beragam produk siap pakai dan sejumlah manfaat lainnya.
Wahyu Maulana, selaku Ketua pelaksana Sosialisasi Eco-enzyme, mengungkapkan seluruh rangkaian kegiatan telah berjalan dengan lancar mulai dari sosialisasi sampai dengan demonstrasi pembuatan sabun.
“Kita berharap semoga dengan kegiatan sosialisasi ini dapat menjadikan Desa Batu Belah sebagai Model Kampung Tematik Eco-enzyme yang kedepannya akan berdampak positif kepada kehidupan dan kelestarian lingkungan di Desa Batu Belah,” kata dia.
Kegiatan diawali dengan pemaparan materi mengenai Eco-enzyme dan dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan Eco-enzyme dipandu Chairul ST MT.
Kegiatan diakhiri dengan pembagian sampel sabun cair dan sabun padat kepada para warga dan perangkat desa, serta dilanjutkan dengan pengaplikasian Eco-enzyme sebagai pupuk alami untuk bibit kelapa sawit dan pemberian Eco-enzyme kepada pengelola pembibitan kelapa sawit. (rls)
What's Your Reaction?