Siswa Riau, Vannes Wijaya Raih Perak di Ajang Olimpiade Informatika Internasional

Di tingkat nasional, Vannes sempat digembleng di Bogor selama dua pekan. Bersama 14 siswa lainnya dari berbagai daerah di Indonesia, ia mengikuti pembekalan dari sejumlah senior yang pernah bertanding di olimpiade bergengsi bidang teknologi informasi itu. 

Sep 5, 2023 - 21:06
 0
Siswa Riau, Vannes Wijaya Raih Perak di Ajang Olimpiade Informatika Internasional
Vannes Wijaya, peraih perak di ajang IOI 2023 berfoto bersama orangtua, Kadisdik Riau, Kabid SMA Disdik Riau, Kepala SMAN 8 Pekanbaru dan sejumlah guru saat tiba di Pekanbaru, Selasa (5/9/2023)

RIAUCERDAS.COM - Bertanding bersama kurang lebih 1.000 peserta dari 90 negara, siswa asal Riau berhasil meraih medali perak dalam olimpiade informatika internasional atau International Olympiad In Informatics (IOI) 2023 di Hungaria. 


Vannes Wijaya namanya. Ia mewakili Indonesia dari SMAN 8 Pekanbaru yang saat ini sudah diterima kuliah di Nanyang Technological University Singapura. Selasa (5/9/2023), Vannes kembali ke Riau dengan membawa prestasi.


Kedatangannya di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru dijemput oleh Kepala Dinas Pendidikan Riau, Kamsol, Kepala Bidang SMA Disdik Riau, Fitra Jaya Purnama, Kepala SMAN 8 Pekanbaru, Tavip Tria Candra beserta tiga wakil kepala sekolah dan para guru. Kedua orangtua Vannes juga hadir.


Keluar dari pintu kedatangan, Vannes disambut dengan tepuk tangan pejabat, kepala sekolah, guru dan rekan-rekannya yang hadir. Spanduk ucapan selamat datang dibentangkan. Vannes menangis haru saat memeluk kedua orangtuanya.


Kepala Dinas Pendidikan Riau, DR Kamsol mengalungkan rangkaian bunga pada Vannes. Dia mengaku bangga karena ada anak Riau yang kembali menorehkan prestasi di ajang internasional. 


Menurut Kamsol, prestasi Vannes di IOI 2023 ini membuktikan bahwa siswa Riau tak kalah saing dengan daerah lainnya. Hal ini sesuai dengan harapan Gubernur Riau, Syamsuar. Yaitu, bagaimana siswa Riau berdaya saing dan mampu berprestasi di kancang internasional.


Kamsol menyebut, dengan prestasi ini, peluang siswa untuk kuliah di perguruan tinggi ternama dunia terbuka lebar. Bahkan, banyak siswa berprestasi Riau yang memilih untuk kuliah di luar negeri.


Kondisi ini, menurut Kamsol sangat wajar. Karena siswa tentu ingin merasakan bagaimana pendidikan di luar negeri. Selain itu, Pemprov tentu mendukung selama itu bisa meningkatkan kapasitas diri para siswa.

 
"Kita sangat mendukung mereka kuliah di luar Riau. Termasuk di luar negeri. Kita sangat senang jika ke depan mereka tidak lupa darimana mereka berasal. Dimana tempat mereka berawal," ujar Kamsol.


Kepala SMAN 8 Pekanbaru, Tavip Tria Candra juga menyampaikan rasa bangga siswanya kembali meraih medali di ajang IOI. Menurutnya, tahun 2022 lalu, Vannes juga sudah terpilih mewakili Indonesia di ajang serupa. Saat itu, Vannes juga meraih medali perak.


Pihak sekolah, tambahnya, memberikan dukungan besar terhadap siswa yang berkeinginan mengikuti berbagai lomba yang bersifat akademis maupun nonakademis. Baik di dalam maupun luar Riau. Termasuk di internasional. Buktinya, sebelum Vannes, sudah ada sederatan nama siswa SMAN 8 Pekanbaru yang pernah menorehkan prestasi dunia.


Sementara itu, Vannes Wijaya mengaku senang dengan medali perak yang ia raih. Apalagi, untuk mengikuti IOI 2023, banyak tahapan yang ia lalui. Dia mengaku sudah melalui tahap seleksi tingkat kota, provinsi dan nasional. 


Di tingkat nasional, Vannes sempat digembleng di Bogor selama dua pekan. Bersama 14 siswa lainnya dari berbagai daerah di Indonesia, ia mengikuti pembekalan dari sejumlah senior yang pernah bertanding di olimpiade bergengsi bidang teknologi informasi itu. 


Dari 14 orang, diseleksi kembali menjadi tinggal empat orang. Empat orang inilah yang beruntung mewakili Indonesia di IOI 2023 yang diselenggarakan di Hungaria.


Saat bertanding, Vannes mengaku menghadapi peserta lain yang tak kalah hebat. Seperti peserta dari China dan Amerika Serikat yang ia anggap jadi lawan berat. 


Tiap peserta, tambahnya, menjalani tes selama dua hari. Tiap hari ada satu tes dengan waktu pengerjaan selama 5 jam. Dengan waktu yang tersedia, mereka harus memecahkan soal dengan membuat pemprograman komputer. 


Hebatnya, setelah menjalani serangkaian tes dengan jenis soal yang berbeda itu, Vannes keluar sebagai juara kedua dan meraih medali perak.


Apa yang ia capai, menurut Vannes juga tak luput juga dari latihan-latihan yang ia lakukan selama ini. Ia mengaku kerap latihan mandiri. Kemudian, Vannes termasuk sering mengikuti kontes-kontes informatika yang diselenggarakan sejumlah lembaga di dunia. (*)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow