Capaian Program Keluarga di Riau Melebihi Target, BKKBN Gelar Pra Rakorda Bahas Langkah Strategis
BKKBN Riau menggelar Pra Rakorda pada 23 Juli 2025 sebagai ajang evaluasi capaian program 2024 dan perumusan langkah strategis pembangunan keluarga. Salah satu capaian menonjol adalah jumlah keluarga yang mengakses Program Pembangunan Keluarga Sejahtera (PPKS) mencapai 5.611 dari target 1.014.

RIAUCERDAS.COM, PEKANBARU – Capaian jumlah keluarga di Provinsi Riau yang mengakses Program Pembangunan Keluarga Sejahtera (PPKS) melonjak drastis di tahun 2024. Dari target semula hanya 1.014 keluarga, realisasi justru mencapai 5.611 keluarga. Capaian luar biasa ini menjadi sorotan dalam Pra Rapat Koordinasi Daerah (Pra Rakorda) yang digelar oleh BKKBN Perwakilan Riau, Rabu (23/7/2025).
Kepala Perwakilan BKKBN Riau, Irzal SE ME, menyampaikan apresiasinya atas kinerja jajaran di lapangan yang mampu mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam berbagai program pembangunan keluarga. Data ini, menurutnya, sangat penting sebagai masukan bagi pemerintah daerah dalam menyusun kebijakan kesejahteraan keluarga ke depan.
“Capaian ini luar biasa. Ini akan kita bawa dalam Rakorda besok (24 Juli 2025) untuk dibahas lebih lanjut sebagai bagian dari peta jalan kependudukan Riau,” ungkap Irzal.
Selain mengevaluasi data capaian program 2024, Pra Rakorda juga menjadi forum penting untuk merumuskan langkah konkret dalam penanganan isu strategis seperti stunting dan angka kelahiran remaja. Salah satu fokusnya adalah prevalensi stunting dan bagaimana aksi nyata dapat terus dikembangkan.
Dari sisi indikator teknis, capaian Total Fertility Rate (TFR) di Riau pada 2024 tercatat 2,19—sedikit di bawah target 2,21. Namun, masih terdapat daerah dengan angka lebih tinggi seperti Rokan Hilir (2,3) dan Bengkalis (2,5). Sedangkan angka kelahiran remaja usia 15-19 tahun (ASFR) tercatat 15,4, melampaui target 17.
Sementara itu, angka pemakaian kontrasepsi modern (m-CPR) menunjukkan tren positif, dengan capaian 64,3 dari target 56,3. Begitu juga dengan unmet need atau kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi berhasil ditekan hingga 9,00 dari target 12,61.
“Namun menurunkan unmet need ini tetap jadi tantangan. Terutama untuk pasangan usia 40-an yang sudah tidak ingin menambah anak, tapi masih enggan ber-KB,” jelas Irzal.
Dari sisi pembangunan keluarga, Indeks i-Bangga Riau juga melampaui target dengan capaian 64,5 (target 63,46). Indeks ini didasarkan pada tiga dimensi utama: kebahagiaan, ketenteraman, dan kemandirian keluarga.
Dalam forum tersebut, Irzal juga memaparkan pencapaian lain seperti jumlah keluarga yang melakukan pengasuhan karakter (62.621 keluarga dari target 54.664), kelompok Bina Keluarga Remaja (PIK Remaja dan BKR), serta Bina Keluarga Lansia (BKL), yang seluruhnya mencapai target secara penuh.
Selain evaluasi dan pemaparan program, acara Pra Rakorda ini juga dirangkaikan dengan pelantikan pengurus tiga organisasi mitra BKKBN di Riau, yakni: Komunitas Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) Tanjak Provinsi Riau, Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) Provinsi Riau, dan Perkumpulan Juang Kencana Provinsi Riau.
Rakorda utama dijadwalkan berlangsung pada 24 Juli 2025 dan akan dihadiri secara virtual oleh Sekretaris Utama BKKBN, Budi Setiyono, karena harus mewakili Menteri dalam agenda lain.
Melalui forum ini, BKKBN Riau berharap dapat memperkuat kolaborasi lintas sektor dan menyusun langkah strategis untuk percepatan pembangunan keluarga berkelanjutan di Bumi Lancang Kuning. (*)
What's Your Reaction?






