Bahasa Indonesia Makin Mendunia, 149 Warga Rusia Ikuti Kelas BIPA di Moskow

Sebanyak 149 warga Rusia mengikuti pembukaan Program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di Moskow, yang digelar secara daring oleh Kemendikdasmen melalui Badan Bahasa hingga akhir Desember 2025. Menteri Pendidikan Abdul Mu’ti menegaskan pentingnya BIPA sebagai jembatan diplomasi budaya, apalagi setelah bahasa Indonesia diakui sebagai bahasa resmi Sidang Umum UNESCO. Kepala Badan Bahasa Hafidz Muksin menyebut minat global terhadap bahasa Indonesia terus tumbuh, dengan lebih dari 200 ribu pemelajar tersebar di 57 negara. Program BIPA di Rusia kembali difasilitasi dengan tujuh pengajar daring. Duta Besar RI untuk Rusia, Jose Tavares, mengapresiasi semangat peserta yang dinilai memperkuat hubungan Indonesia-Rusia. Acara pembukaan berlangsung hangat dengan sajian bakso dan dipandu oleh pemelajar Rusia yang fasih berbahasa Indonesia.

Jul 22, 2025 - 20:34
 0
Bahasa Indonesia Makin Mendunia, 149 Warga Rusia Ikuti Kelas BIPA di Moskow
Sebanyak 149 warga Rusia mengikuti pembukaan Program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di Moskow, yang digelar secara daring oleh Kemendikdasmen melalui Badan Bahasa hingga akhir Desember 2025. (Sumber: Kemendikdasmen)

RIAUCERDAS.COM, MOSCOW — Antusiasme warga Rusia terhadap bahasa dan budaya Indonesia terus meningkat. Sebanyak 149 pemelajar dari berbagai kalangan di Rusia resmi mengikuti pembukaan Program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di Moskow, Senin (21/7/2025). Kegiatan ini diselenggarakan secara daring oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), dan akan berlangsung hingga akhir Desember 2025.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, membuka kegiatan secara resmi dan menegaskan peran strategis bahasa Indonesia di dunia internasional. “Bahasa Indonesia kini menjadi salah satu bahasa resmi Sidang Umum UNESCO. Melalui program BIPA, kita ingin semakin banyak warga dunia mengenal Indonesia melalui bahasanya, demi memperkuat kerja sama dalam pariwisata, ekonomi, budaya, dan diplomasi,” ujarnya.

Mu’ti juga menekankan pentingnya semangat Trigatra Bangun Bahasa: utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing. Ia meyakini BIPA adalah wadah penting dalam mempererat hubungan historis antara Indonesia dan Rusia yang telah terjalin sejak masa Presiden Soekarno. “Dengan penguasaan bahasa, persahabatan kedua negara dapat diperkuat dari akar budaya,” ucapnya.

Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin, dalam sambutannya menyoroti pertumbuhan minat global terhadap bahasa Indonesia. Sejak 2015, lebih dari 200 ribu pemelajar telah mengikuti program BIPA di 772 lembaga pada 57 negara. Fasilitasi terus dilakukan melalui tiga skema: pengajar dari Indonesia secara luring, daring, dan pengajar lokal.

Untuk Rusia, fasilitasi BIPA pernah dijalankan pada 2017–2020 di KBRI Moskow, Lomonosov Moscow State University, dan Kazan Federal University. Tahun ini, kelas BIPA kembali dibuka di KBRI Moskow dengan dukungan tujuh pengajar yang akan mengajar secara daring dari Indonesia, termasuk Hilda Septriani (BIPA 1 C), Mutia Rahmatia (BIPA 1 D), Ardi Fajar (BIPA 3 dan 4), dan Wita Septiani (BIPA 5 dan 6).

Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, Jose Antonio Morato Tavares, menyampaikan apresiasi kepada para peserta. “Belajar bahasa Indonesia adalah langkah awal membangun jembatan persahabatan antara Indonesia dan Rusia. Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak,” ungkapnya.

Semangat para peserta pun terpancar dalam suasana pembukaan yang penuh kehangatan. Salah satu pemelajar BIPA 4 menyatakan harapannya untuk suatu hari belajar langsung di Indonesia. “Saya sangat senang bisa belajar bahasa Indonesia secara online. Semoga suatu saat kami bisa bertemu langsung dengan guru dari Indonesia,” katanya.

Acara pembukaan turut dimeriahkan dengan hidangan khas Indonesia berupa bakso, disajikan bagi peserta yang hadir secara langsung di KBRI Moskow. Yang menarik, acara ini dipandu dalam dua bahasa—bahasa Indonesia dan Rusia—oleh pemelajar BIPA asal Rusia yang telah lancar berbicara bahasa Indonesia.

Program BIPA Moskow ini kembali membuktikan bahwa bahasa Indonesia semakin diminati di kancah internasional. Pemerintah Indonesia terus mendorong pengembangan bahasa sebagai instrumen diplomasi budaya dan penguatan hubungan antarbangsa. (rls)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow