Mendikdasmen Tutup PKN II Angkatan V: Gotong Royong Jadi Kekuatan Utama Tingkatkan Mutu Pendidikan
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menutup Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan V Tahun 2025 yang diikuti 30 pimpinan lintas instansi. Menteri Abdul Mu’ti menekankan nilai gotong royong sebagai kekuatan utama dalam meningkatkan mutu pendidikan. Selama 106 hari, peserta menjalani pembelajaran strategis dengan berbagai narasumber nasional. Kemendikdasmen menegaskan PKN II menjadi langkah nyata membangun birokrasi pendidikan yang profesional dan kolaboratif demi terwujudnya pendidikan bermutu untuk semua.

RIAUCERDAS.COM, JAKARTA - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) resmi menutup Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan V Tahun 2025, Kamis (21/8/2025) di Graha Utama, Gedung A Kemendikdasmen, Senayan, Jakarta.
Pelatihan yang berlangsung sejak Maret hingga Agustus ini diikuti 30 pimpinan lintas instansi dengan tema “Strategi Pengembangan Kemitraan untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan”. PKN II dirancang untuk memperkuat kapasitas kepemimpinan strategis pejabat agar mampu melahirkan kebijakan yang inovatif, kolaboratif, dan berdampak nyata bagi pendidikan nasional.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, yang hadir menutup kegiatan, menekankan pentingnya menggali kekuatan lokal dalam menjawab tantangan pendidikan. Menurutnya, nilai gotong royong harus dimaknai sebagai gerakan bersama masyarakat yang saling menguatkan.
“Kita memiliki akar budaya yang kuat, yaitu gotong royong. Nilai ini harus kita angkat kembali sebagai penguatan sekaligus benteng agar tidak tergerus zaman. Peningkatan kualitas pendidikan tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Inisiatif masyarakat adalah kekuatan sejati yang harus kita dukung,” ujar Mendikdasmen.
106 Hari Pembelajaran
Selama 106 hari pelatihan, peserta menjalani pembelajaran berbasis blended learning yang mencakup sesi klasikal, studi lapangan, visitasi kepemimpinan nasional, hingga seminar policy brief.
Sejumlah tokoh nasional menjadi narasumber, di antaranya: Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) yang menekankan kepemimpinan strategis, Inspektur Jenderal Kemendikdasmen yang menggarisbawahi pentingnya integritas.
Lalu, Deputi Bappenas Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dengan pemaparan arah kebijakan pendidikan, dan Ignasius Jonan, Menteri ESDM 2016–2019, yang berbagi pengalaman kepemimpinan berbasis kewirausahaan.
Pandangan Peserta
Kepala BPMP Sumatera Barat, Muslihuddin, menilai tema pelatihan sangat relevan dengan tugas di lapangan. “Strategi kemitraan publik–swasta dan partisipasi masyarakat adalah kunci meningkatkan mutu pendidikan. Tantangannya memang masih ada, tetapi kolaborasi lintas pihak harus diperkuat agar program berdampak nyata,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala LLDikti VI, Aisyah Endah Palupi, menegaskan bahwa pendidikan merupakan investasi jangka panjang. “Sejak jenjang dasar, sekolah harus menjadi sarana pembentukan karakter, pengetahuan, dan keterampilan. Tata kelola, digitalisasi, dan kolaborasi lintas kementerian perlu diperkuat agar layanan pendidikan semakin transparan, akuntabel, dan berkelanjutan,” jelasnya.
Komitmen Kemendikdasmen
Kemendikdasmen menyatakan bahwa PKN II Angkatan V bukan sekadar agenda pelatihan, melainkan wujud nyata membangun birokrasi pendidikan yang profesional, kolaboratif, dan berorientasi hasil. Dengan kepemimpinan strategis yang kuat, Kemendikdasmen optimistis visi “Pendidikan Bermutu untuk Semua” dapat diwujudkan demi Indonesia Maju. (rls)
What's Your Reaction?






