Kolaborasi Nasional dan Internasional Percepat Wajib Belajar 13 Tahun hingga MBG
Sejak awal 2025, Ditjen PAUD Dasmen gencar melakukan audiensi, koordinasi, hingga menyusun rencana tindak lanjut bersama mitra strategis. Di antaranya LP Ma’arif NU, UNICEF, INOVASI, PP Muhammadiyah, PP Aisyiyah, Majelis Pendidikan Kristen Indonesia (MPKI), Majelis Nasional Pendidikan Katolik (MNPK), dan Save the Children.

RIAUCERDAS.COM, JAKARTA – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menegaskan komitmennya mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua melalui semangat gotong royong lintas elemen bangsa. Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD Dasmen) menjadi motor penggerak percepatan program prioritas dengan melibatkan berbagai mitra pendidikan, mulai dari organisasi masyarakat, lembaga keagamaan, hingga mitra internasional.
Sejak awal 2025, Ditjen PAUD Dasmen gencar melakukan audiensi, koordinasi, hingga menyusun rencana tindak lanjut bersama mitra strategis. Di antaranya LP Ma’arif NU, UNICEF, INOVASI, PP Muhammadiyah, PP Aisyiyah, Majelis Pendidikan Kristen Indonesia (MPKI), Majelis Nasional Pendidikan Katolik (MNPK), dan Save the Children.
Para mitra tersebut menyatakan komitmen mendukung sejumlah program prioritas, mulai dari Revitalisasi Sekolah, Digitalisasi Pembelajaran, Wajib Belajar 13 Tahun, Penguatan Pendidikan Karakter, Makan Bergizi Gratis (MBG), hingga Penjaminan Mutu Pendidikan.
“Ditjen PAUD Dasmen senantiasa terbuka atas partisipasi seluruh mitra pendidikan untuk bersama-sama mempercepat implementasi program prioritas. Hanya dengan gotong royong, pendidikan bermutu untuk semua bisa benar-benar terwujud,” tegas Direktur Jenderal PAUD Dasmen, Gogot Suharwoto, di Jakarta, Minggu (17/8/2025).
Rencana Tindak Lanjut Bersama
Hasil kerja sama tersebut mulai terlihat nyata dengan lahirnya Rencana Tindak Lanjut (RTL) pada Juni 2025. Dalam RTL ini, mitra pendidikan sepakat melaksanakan berbagai inisiatif, seperti program Wajib Belajar 1 Tahun Pra Sekolah yang diusung Muslimat NU, PP Aisyiyah, Badan Koordinasi Pendidikan Buddhis Indonesia, dan MPKI. Selain itu, juga ada program Promosi Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan untuk mendukung kesiapan anak memasuki jenjang pendidikan dasar.
Dukungan lain datang dari sejumlah lembaga pelatihan yang fokus pada penguatan kapasitas digital. Mereka menyiapkan program pelatihan koding dan kecerdasan artifisial bagi satuan pendidikan penerima BOSP Kinerja. Sementara itu, UNICEF, INOVASI, dan Save the Children menginisiasi program Lingkungan Belajar Aman, Nyaman, dan Menggembirakan yang sejalan dengan agenda penguatan karakter peserta didik.
Langkah Lanjutan
Sebagai tindak lanjut, Ditjen PAUD Dasmen akan menandatangani Nota Kesepahaman (NK) dengan para mitra pendidikan terkait layanan Pendidikan Bermutu untuk Semua. Selanjutnya, mitra juga akan mendapatkan bimbingan teknis dari direktorat teknis di bawah Ditjen PAUD Dasmen untuk memastikan percepatan program berjalan efektif dan berkelanjutan.
Dengan langkah ini, Kemendikdasmen menegaskan pendidikan Indonesia tidak bisa dibangun sendiri, tetapi harus melalui kolaborasi luas. Semangat kebersamaan inilah yang diharapkan mampu melahirkan generasi cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan masa depan. (rls)
What's Your Reaction?






