Kenang Batin Senapelan, Pihak Keluarga Gelar Doa Bersama pada 21 Juni Mendatang
Untuk diketahui, rumah Batin Senapelan berdiri di jalan Meranti Kecamatan Senapelan di pinggiran sungai Siak. Tanggal 21 Juni ini, acara doa bersama akan dijadikan kalender tahunan. Acara serupa sebenarnya sudah dilakukan tahun lalu oleh anak keturunan Batin Senapelan meski secara sederhana.
RIAUCERDAS.COM - Rumah Batin Senapelan yang ditetapkan sebagai cagar budaya telah dipugar sejak tahun 2018. Rumah itu juga telah diresmikan pada tanggal 8 Desember 2022 lalu oleh Gubernur Riau, Syamsuar. Kini pihak keluarga dan ahli waris akan menggelar doa bersama dan mengenang Batin Senapelan.
Menurut Evariani selaku ahli waris dan keluarga generasi ke 5, pihaknya akan menggelar acara doa bersama dan mengenang Batin Senapelan pada tanggal 21 Juni 2023 mendatang.
"Agar keluarga, anak keturunan, masyarakat dan pemerintah tahu dari rumah inilah cikal bakal lahirnya kota Pekanbaru," ucap Evariani menyampaikan alasan akan digelarnya doa bersama itu.
Untuk diketahui, rumah Batin Senapelan berdiri di jalan Meranti Kecamatan Senapelan di pinggiran sungai Siak. Tanggal 21 Juni ini, acara doa bersama akan dijadikan kalender tahunan. Acara serupa sebenarnya sudah dilakukan tahun lalu oleh anak keturunan Batin Senapelan meski secara sederhana.
Evariani juga menjelaskan bahwasanya batin atau sebutan bagi seorang kepala suku ini merupakan utusan dari kerajaan Siak sekitar abad ke 15 untuk pengembangan wilayah di Senapelan hingga Mempura. Tapak rumah yang sempat dipugar inilah menjadi bukti bahwasanya rumah Batin Senapelan ini lebih tua dan menjadi cikal bakal berdirinya kota Pekanbaru.
Dalam kegiatan doa bersama dan mengenang Batin Senapelan nantinya akan dilakukan rangkaian acara untuk menambah semarak dan mendorong animo masyarakat mengangkat kembali permainan rakyat dan tradisi yang dulu pernah ada.
Rizki selaku koordinator acara mengatakan kegiatan ini akan dimulai dari jam 3 sore dan kemungkinan berakhir hingga jam 10 malam. "Di sore harinya kita akan menyajikan permainan rakyat seperti tarik upeh pinang, solop panjang, dan pacu tempurung oleh anak-anak di sekitar rumah batin Senapelan. Malamnya dilaksanakan salat maghrib dan isya berjamaah dan dilanjutkan doa bersama serta mendengarkan sejarah batin Senapelan oleh ahli waris dan budayawan Riau," kata Rizki.
Sementara, Dani selaku Ketua Panitia yang juga keturunan Batin Senapelan berharap kegiatan ini bisa terlaksana sesuai yang telah direncanakan. "Kegiatan ini sebenarnya kami laksanakan secara swadaya. Dari rapat keluarga kami menghimpun dana dari setiap anak keturunan Batin Senapelan yang sudah berumur 17 tahun ke atas memberikan sumbangan wajib sebesar Rp 25.000 per orang untuk mendukung terlaksananya kegiatan ini," terangnya.
Panitia dan keluarga juga masih membuka diri untuk menerima bantuan dari berbagai pihak. Baik materi maupun non materi untuk terlaksananya kegiatan ini. "Agar kita semua tahu terutama warga Pekanbaru di sinilah rumah pertama dan batin yang menjadi cikal bakal lahirnya kota Pekanbaru," ungkapnya.
Turut diundang dalam kegiatan ini, Gubernur Riau, Syamsuar, mantan Gubernur Riau, Wan Abubakar dan sejumlah pihak lainnya. (*)
.
What's Your Reaction?