Kemendukbangga Tekankan Pencegahan Stunting hingga Lansia Berdaya saat Sosialisasi bersama DPR di Kampar
Kegiatan ini menekankan pentingnya edukasi perencanaan keluarga dan kesehatan sepanjang siklus kehidupan sebagai upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045.
- Sosialisasi Program Bangga Kencana sangat penting karena memberikan edukasi menyeluruh terkait kesehatan anak, ibu hamil, ibu menyusui, hingga remaja.
- Kemendukbangga berperan mengawal seluruh siklus kehidupan, mulai dari calon pengantin, pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, baduta, remaja, hingga lansia
RIAUCERDAS.COM, KAMPAR - DPR RI bersama Kemendukbangga/BKKBN Perwakilan Provinsi Riau kembali menggelar sosialisasi Program Bangga Kencana di Kabupaten Kampar, Senin (17/11/2025). Kegiatan ini menekankan pentingnya edukasi perencanaan keluarga dan kesehatan sepanjang siklus kehidupan sebagai upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Anggota Komisi IX DPR RI, Sahidin, dalam sambutannya menyampaikan bahwa sosialisasi Program Bangga Kencana sangat penting karena memberikan edukasi menyeluruh terkait kesehatan anak, ibu hamil, ibu menyusui, hingga remaja. Menurutnya, kualitas generasi masa depan sangat ditentukan oleh kondisi keluarga dan kesehatan sejak dini.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik Kemendukbangga/BKKBN, Sunarto, yang memaparkan transformasi BKKBN menjadi Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga). Ia menjelaskan bahwa Kemendukbangga berperan mengawal seluruh siklus kehidupan, mulai dari calon pengantin (catin), pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, baduta, remaja, hingga lansia.
Sementara itu, Ketua Tim Hubungan Antar-Lembaga dan Kemitraan Strategis, Sri Wahyuni, menegaskan bahwa stunting merupakan persoalan serius yang harus ditangani bersama. Stunting, katanya, adalah kekurangan gizi kronik pada anak yang dapat menyebabkan perkembangan otak tidak optimal, sehingga penanganannya menjadi krusial menuju Indonesia Emas 2045 melalui optimalisasi 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Pemerintah, lanjutnya, telah melakukan berbagai intervensi untuk menurunkan angka stunting, di antaranya melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak-anak. Namun, stunting tidak hanya dipengaruhi oleh asupan makanan, melainkan juga pola asuh dalam keluarga.
Intervensi juga menyasar remaja putri melalui pemberian tablet tambah darah (TTD), calon pengantin melalui skrining kesehatan menggunakan aplikasi Elsimil guna memastikan kesiapan fisik sebelum kehamilan, serta ibu yang telah memiliki anak dengan penggunaan alat kontrasepsi untuk mengatur jarak kelahiran.
Pada siklus kehidupan selanjutnya, lansia turut menjadi perhatian melalui program Sekolah Lansia, yang bertujuan memberdayakan lansia agar tetap sehat, mandiri, dan tangguh.
“Seluruh rangkaian inilah yang menjadi tugas dan tanggung jawab Kemendukbangga/BKKBN dalam membangun keluarga Indonesia yang berkualitas,” tutupnya. (rls)