Kemendikdasmen Gelar O2SN Pendidikan Khusus Tingkat Nasional 2025 di Bogor

Kemendikdasmen bersama Puspresnas, BPTI, dan BBGTK Jawa Barat resmi membuka O2SN Pendidikan Khusus (Diksus) 2025 di Kabupaten Bogor, diikuti 123 siswa dari 33 provinsi. Empat cabang olahraga diperlombakan: atletik putri, bulutangkis putra, bocce putra-putri, dan tenis meja putra. Kepala Puspresnas menegaskan ajang ini bukan sekadar lomba, tetapi wadah pembinaan dan aktualisasi diri siswa berkebutuhan khusus. Dukungan datang dari berbagai daerah, termasuk kisah inspiratif peserta tuna daksa dari Riau dan anak dengan down syndrome dari Banten. O2SN Diksus diharapkan melahirkan atlet muda berkebutuhan khusus berprestasi di tingkat nasional dan internasional.

Aug 19, 2025 - 21:30
 0
Kemendikdasmen Gelar O2SN Pendidikan Khusus Tingkat Nasional 2025 di Bogor
Suasana pembukaan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional Pendidikan Khusus (O2SN Diksus) Tingkat Nasional Tahun 2025 di Kabupaten Bogor, Selasa (19/8/2025). (Sumber: Kemendikdasmen)

RIAUCERDAS.COM, BOGOR – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI), dan Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan (BBGTK) Jawa Barat resmi membuka Olimpiade Olahraga Siswa Nasional Pendidikan Khusus (O2SN Diksus) Tingkat Nasional Tahun 2025 di Kabupaten Bogor, Selasa (19/8/2025).

Sebanyak 123 peserta didik berkebutuhan khusus dari 33 provinsi ikut ambil bagian dalam ajang tahunan ini. Mereka akan bertanding pada empat cabang olahraga yang diperlombakan, yakni atletik putri, bulutangkis tunggal putra, bocce putra-putri, dan tenis meja putra.

Kepala Puspresnas, Maria Veronica Irene Herdjiono, menegaskan bahwa O2SN Diksus bukan hanya ajang kompetisi, melainkan wadah pembinaan dan pengembangan potensi siswa berkebutuhan khusus. “Melalui kegiatan ini, kami ingin memberikan kesempatan setara bagi anak-anak untuk menunjukkan bakat, keterampilan, dan semangat juang mereka,” ujarnya.

Maria menambahkan, O2SN Diksus juga menanamkan nilai sportivitas, disiplin, kerja keras, dan saling menghargai, sekaligus mendorong lahirnya generasi emas Indonesia. Apresiasi diberikan kepada panitia, juri, guru, pendamping, serta orang tua yang telah mendukung penuh terselenggaranya kegiatan ini.

Dukungan nyata juga datang dari berbagai daerah. Perwakilan Dinas Pendidikan Sumatera Selatan, Herza, menuturkan bahwa pihaknya mendampingi penuh peserta sejak tahap pendaftaran hingga pertandingan. Dari Provinsi Riau, salah satu peserta tuna daksa tetap mampu menunjukkan kemampuan luar biasa dengan bermain bulutangkis meski menggunakan lutut.

Kisah haru juga datang dari Banten. Orang tua peserta Bocce, Tuki, mengungkapkan rasa syukurnya karena anaknya yang memiliki keterbatasan (down syndrome) dapat ikut berlaga. “Kebahagiaan yang tidak dapat diungkapkan,” katanya dengan penuh haru.

Penyelenggaraan O2SN Diksus 2025 diharapkan menjadi langkah awal lahirnya atlet muda berbakat dari kalangan siswa berkebutuhan khusus, baik di tingkat nasional maupun internasional. (rls)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow