Dewi Juliani Sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan kepada Mahasiswa Hukum Unilak
Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dapil Riau I, Hj Dewi Juliani SH MH, membuka kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Fakultas Hukum Universitas Lancang Kuning (Unilak). Kegiatan ini menekankan pentingnya penguatan nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika di kalangan mahasiswa.
RINGKASAN BERITA:
-
Penguatan nilai Empat Pilar Kebangsaan sebagai fondasi karakter dan jati diri generasi muda di tengah tantangan global.
-
Peran kampus sebagai ruang pembentukan karakter kebangsaan, bukan hanya pusat pengembangan akademik.
-
Tantangan internal dan eksternal bangsa menuntut implementasi nyata nilai Pancasila, keadilan sosial, dan penegakan hukum yang beretika.
RIAUCERDAS.COM, PEKANBARU - Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Daerah Pemilihan Riau I, Hj Dewi Juliani SH MH, membuka kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Gedung Yakop Ali, Fakultas Hukum Universitas Lancang Kuning (Unilak), Selasa (16/12/2025).
Kegiatan ini menghadirkan Prof Dr Fahmi SH MH sebagai pemateri dan diikuti sekitar 200 mahasiswa Fakultas Hukum Unilak.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Dekan I Fakultas Hukum Unilak Muhammad Azani STHi MSi serta Wakil Dekan III Unilak Dr Irfansyah. Dalam sambutannya, Muhammad Azani menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di lingkungan kampus.
“Terima kasih kepada Ibu Hj Dewi Juliani yang telah hadir berbagi wawasan bersama mahasiswa dan dosen. Kehadiran beliau memperkaya pemahaman mahasiswa tentang nilai-nilai konstitusional bangsa dan mempertemukan dunia akademik dengan praktik ketatanegaraan secara langsung,” ujar Azani.
Ia menambahkan, sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan menjadi sangat relevan di tengah tantangan global dan menguatnya polarisasi sosial. Menurutnya, Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan fondasi penting agar generasi muda tidak tercabut dari jati diri bangsa.
“Pancasila harus hadir dalam kehidupan sehari-hari, membentuk cara berpikir yang adil, mampu menghadapi perbedaan, mengutamakan musyawarah, keadilan sosial, dan sikap toleran,” tegasnya dilansir dari Media Center Riau.
Sementara itu, Hj Dewi Juliani dalam sambutannya menegaskan bahwa kampus bukan hanya tempat menimba ilmu pengetahuan, tetapi juga ruang pembentukan karakter dan nilai-nilai kebangsaan generasi muda Indonesia.
Sebagai anggota DPR RI, ia mengemban amanah konstitusional untuk menyosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan kepada masyarakat, khususnya mahasiswa.
“Empat pilar, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika adalah pondasi utama untuk menjaga persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman suku, agama, dan budaya,” ujar Dewi Juliani.
Ia juga menekankan bahwa di tengah arus globalisasi, perkembangan teknologi, dan dinamika sosial-politik, mahasiswa diharapkan tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kesadaran berbangsa, sikap toleran, serta tanggung jawab sosial sebagai calon pemimpin bangsa.
“Kegiatan ini memiliki makna yang sangat penting bagi saya secara pribadi, karena Unilak adalah almamater tercinta tempat saya menempuh pendidikan Magister Hukum. Nilai-nilai kebangsaan yang saya peroleh di kampus ini menjadi bekal dalam menjalankan amanah sebagai wakil rakyat,” ungkapnya.
Dalam sesi materi, Prof Dr Fahmi SH MH memaparkan secara mendalam peran Pancasila sebagai dasar hidup bersama serta pentingnya penguatan UUD 1945 dalam melindungi hak-hak warga negara.
Dewi menegaskan bahwa Empat Pilar Kebangsaan bukan sekadar konsep, tetapi harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
“Jauh sebelum Indonesia merdeka, para pendiri bangsa yang berasal dari berbagai latar belakang agama dan budaya telah hidup rukun dan berdampingan. Kebhinekaan adalah kekuatan bangsa ini,” ujarnya.
Prof Fahmi juga menyoroti tantangan internal dan eksternal yang dihadapi Indonesia. Dari sisi internal, ia menekankan perlunya perhatian pemerintah pusat terhadap daerah yang kaya sumber daya alam namun masih memiliki tingkat kemiskinan tinggi.
Seperti peningkatan dana bagi hasil, beasiswa bagi mahasiswa dan dosen, keteladanan pejabat, serta penegakan hukum yang adil dan beretika.
Sementara dari sisi eksternal, tantangan global seperti dinamika ekonomi, perdagangan internasional, dan konflik geopolitik dunia dinilai turut berdampak terhadap Indonesia.
Kegiatan sosialisasi ditutup dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang berlangsung interaktif. Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa semakin memahami dan menginternalisasi nilai-nilai Empat Pilar Kebangsaan sebagai landasan dalam membangun bangsa yang lebih adil, inklusif, dan berkeadaban. (*)